Kongres Pemuda Sunda 1956 Lahir dari Gagasan Ajip Rosidi

β€œJelas saja lahirnya Kongres Pemuda Sunda ada latar belakangnya, saat itu menyebar pamplet dari Front Pemuda Sunda yang ditandatangani oleh Adeng S Kusumawijaya Ketua Umum FPS dan Sekjen Ajam Syamsupraja,” kata Edi

Ajip Rosidi penggagas latar belakang berlangsungnya Kongres Pemuda Sunda (KPS) 1956. (Foto: Instagram Pustaka Jaya)

MajmusSundaNews-Kabupaten Tasikmalaya, Senin, (7/10/20240)-Banyak tokoh dan pergerakan Sunda merasa tidak nyaman dan diperlakukan tidak adil karena kebijakan dan manuver politik dari Pemerintah Pusat Jakarta. saat Indonesi baru merdeka 5 tahun

Prof Edi S Ekajati mengatakan masa-masa awal 1950 tumbuhnya kesadaran urang Sunda berupaya untuk memberikan kontribusi dalam mengisi kemerdekaan Indonesia yang baru merdeka 5 tahun.

Dampak polarisasi dan pergulatan politik masa orde lama saat itu, kata Edi, memang sangat dirasakan oleh bangsa Indonesia, terutama kegelisahan dan kegundahan orang Sunda di Jawa Barat

Puncak perjalanan, pergolakan dan perjuangan orang Sunda tambah Edi, terjadi dalam masa-masa semangat kesundaan (etnosentris) dari tahun 1950, puncaknya muncul tahun 1956, yaitu lahirnya Kongres Pemuda Sunda (KPS), digagas oleh tokoh dan nonoman Sunda yang sedang bergeliat, menyadarkan, memikirkan dan menentukan nasib dan jati dirinya.

Prof Edi S Ekajati mengatakan gagasan Kongres Pemuda Sunda berawal muncul dari Ajip Rosidi, saat itu Ajip berusia 18 tahun

β€œJelas saja lahirnya Kongres Pemuda Sunda ada latar belakangnya, saat itu menyebar pamplet dari Front Pemuda Sunda yang ditandatangani oleh Adeng S Kusumawijaya Ketua Umum FPS dan Sekjen Ajam Syamsupraja,” kata Edi seperti yang ditulis dalam buku Nu Maranggung dina Sajarah Sunda

Pada waktu itu kata Prof. Edi, pamplet yang disebar menggunakan bahasa yang cukup keras isinya mengkritik bahkan memarahi kepada pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) Jawa barat, Pemerintah Pusat (Presiden Sukarno) dan orang Jawa.

β€˜Banyak yang memberi komentar, terutama dari sesama tokoh Sunda, Ada yang setuju ada juga yang menolak terhadap isi dan cara yang ditulis dalam pamplet. Orang Sunda berebut kebenaran dengan orang Sunda sendiri,” kata Prof Edi ditulis dalam buku yang sama

Pada saat Ajip Rosidi naik kereta dari Jakarta menuju Bandung. Ia berbicara kepada sahabatnya Olla S Sumarna Putra

β€˜Jika begitu penting sekali mengadakan kongres, agar semua orang Sunda dan tokoh-tokohnya, bisa berdiskusi (bermusyawarah) apa dan bagaimana kemauannya,” kata Ajip.

Ajip menandaskan jangan seperti sekarang didengarkannya di surat -surat kabar yang bertengkar itu orang Sunda, karena berbeda dengan penemuannya masing-masing, yang akhirnya bisa merugikan orang Sunda sendiri.

Gagasan Ajip Rosidi direspon oleh tokoh-tokoh Sunda yang lainnya. Mereka kumpul di rumah Letnan Kolonel Akil Prawiradirja, di Jalan Salatiga, Jakarta. Setelah itu kumpul lagi di di Bogor di rumahnya Saikin Suriawijaya yang pada waktu itu masih mahasiswa Institute Pertanian Bogor (IPB) di Jalan Tampomas

Mereka para pemuda Sunda dengan mahasiswa Sunda, terutama yang tinggal di Bogor dan Jakarta. Semuanya sepakat memutuskan Kongres Pemuda Sunda akan dilaksanakan di Bandung, pusat ibukota Tatar Sunda, waktunya bulan Oktober sambil sekalian memperingati Sumpah Pemuda.

Panitia dan perencanaan kongres disusun dalam pertemuan di Gang Maksudi, Pabaki Bandung, bulan September 1956, yang hadir saat itu cukup lengkap ada utusan dari Jakarta, Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur dan kota lainnya, selain dari wakil pribumi dari Bandung.

 

Judul: Kongres Pemuda Sunda Lahir dari Gagasan Ajip Rosidi
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *