Sejarah Hibah dan Pembangunan Indonesian Cardiac Center di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Palestina

Artikel ini ditulis oleh: dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH., PhD.

Rumah Sakit Al-Shyfa, Gaza, Palestina - (Sumber: aa.com.tr)
Rumah Sakit Al-Shyfa, Gaza, Palestina - (Sumber: aa.com.tr)

MajmusSunda News, Rubrik Artikel/Opini, Minggu (01/12/2024) – Pembangunan Indonesian Cardiac Center di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, merupakan tonggak solidaritas Indonesia untuk rakyat Palestina. Proyek ini mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih untuk mendukung rekonstruksi layanan kesehatan di Palestina.

Hibah sebesar Rp 20 miliar yang disalurkan melalui Trust Fund Islamic Development Bank (IDB) menjadi simbol nyata solidaritas ini. Saya, bersama tim teknis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mendapat kehormatan menjadi bagian dari implementasi proyek monumental ini.

Perjalanan Menuju Gaza

Perjalanan kami dimulai dari Kairo, Mesir. Dengan persiapan matang, tim teknis meluncur menuju Gaza dengan membawa harapan besar. Namun, perjalanan ini tidaklah mudah. Dari Kairo, kami bergerak menuju perbatasan Rafah yang memisahkan Mesir dengan Jalur Gaza.

Perjalanan kami dimulai dari Cairo, Mesir - (Sumber: Koleksi pribadi)
Perjalanan kami dimulai dari Cairo, Mesir – (Sumber: Koleksi pribadi)

Perjalanan melalui dua gurun, yakni Gurun Sinai dan Negev yang menyajikan tantangan tersendiri. Gurun yang sunyi, luas, dan ekstrem ini menjadi saksi perjalanan penuh perjuangan. Tim menghadapi panas terik pada siang hari dan dingin menusuk pada malam hari. Sepanjang perjalanan, kami terus mengingat tujuan mulia ini: membawa harapan kesehatan bagi masyarakat Palestina.

Penulis saat berada di Gaza, Palestina - (Sumber: Koleksi pribadi)
Penulis saat berada di Gaza, Palestina – (Sumber: Koleksi pribadi)

Ketegangan di Perbatasan Rafah

Setibanya di Rafah, suasana penuh ketegangan terasa. Perbatasan yang dijaga ketat oleh otoritas Mesir dan Hamas di sisi Gaza menghadirkan tantangan administratif dan logistik. Proses pemeriksaan berlangsung lama, diiringi rasa was-was akibat situasi geopolitik yang tidak stabil. Namun, dengan koordinasi diplomatik yang baik dan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia  di Mesir, kami berhasil melintasi perbatasan.

Memasuki Gaza, kami disambut dengan hangat oleh pihak Palestina. Meskipun terlihat jelas dampak kehancuran akibat konflik, semangat masyarakat Gaza untuk menyambut bantuan dari Indonesia sangat menggugah.

Tinjauan dan Arahan di Lokasi

Di Rumah Sakit Al Shifa, kami mengunjungi lokasi pembangunan Indonesian Cardiac Center. Bangunan yang direncanakan sebagai pusat layanan bedah jantung terbuka dan non-bedah ini sangat dinantikan oleh masyarakat Palestina. Tingginya angka penyakit jantung koroner, ditambah minimnya akses layanan kesehatan akibat perang, membuat proyek ini menjadi prioritas.

Kami memberikan arahan teknis untuk memastikan pembangunan gedung fisik, instalasi pendukung, dan pengadaan peralatan kesehatan berjalan sesuai jadwal. Proses pengadaan peralatan oleh IDB direncanakan mulai Juni 2012 dengan instalasi dan uji coba selesai akhir tahun. Kami juga berdiskusi intensif dengan mitra lokal mengenai pelatihan tenaga medis untuk operasional pusat jantung ini.

Kembali ke Tanah Air

Setelah menyelesaikan tugas di Gaza, perjalanan kembali ke Indonesia tidak kalah menegangkan. Ketegangan di perbatasan Rafah dan kondisi keamanan yang dinamis membuat perjalanan pulang penuh kewaspadaan. Namun, rasa lega dan bangga menyelimuti hati kami saat berhasil kembali ke tanah air, membawa kabar baik tentang progres proyek ini.

Refleksi dan Makna Hibah

Pembangunan Indonesian Cardiac Center adalah bukti nyata hubungan erat Indonesia dan Palestina. Hibah ini tidak hanya berwujud materi, tetapi juga simbol solidaritas kemanusiaan. Presiden IDB, Dr. Ahmad Mohammed Ali menyampaikan apresiasi mendalam kepada Indonesia atas peran penting ini.

Proyek ini adalah pengingat bahwa dukungan untuk Palestina adalah wujud nyata kemanusiaan lintas batas. Dengan semangat ini, saya berharap Indonesian Cardiac Center akan menjadi harapan baru bagi rakyat Palestina, simbol perdamaian, dan bukti solidaritas Indonesia untuk dunia.

***

Sekilas tentang penulis

Dicky Budiman adalah seorang  dokter – Ahli Epidemiologi dan Ahli Kesehatan Lingkungan,
PhD Researcher Global Health Security, Leadership dan Risk Communication. Ia juga bekerja sebagai Penasehat Pemulihan Pandemi Menparekraf Republik Indonesia, Panel Ahli Pemulihan Pandemi WHO, dan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Periode 2022-2025.

 

dr. Dicky Budiman, M.Sc. PH., PhD.
dr. Dicky Budiman, M.Sc. PH., PhD., penulis – (Sumber: Koleksi pribadi)

Pria kelahiran Bandung, 9 September 1971 ini bernah menempuh pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Kemudian menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Moh. Toha Kota Bandung dan SD Negeri 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Selanjutnya Dicky bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Rangkabitung, Kabupaten Lebak dan Sekolah Menengah Atas (SMA)  BPI 1 Bandung.

Pendidikan tinggi Dicky dimulai di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Lau ia meneruskan pendidikan pascasarjana dengan mengambil gelar Master Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan di Griffith University, Australia. Pendidikan S3-nya dengan gelar PhD program Global Health Security diperolehnya di Griffith University, Australia.

Pria berdarah Sunda ini memiliki 24 tahun pengalaman kerja di berbagai Lembaga Nasional dan Global, yaitu Kemenkes, Bappenas, BPJS Kesehatan, Dinkes Kabupaten Tasikmalaya, Sekretariat ASEAN, Sekretariat OKI, UNDP, APEC, UNODC, dan WHO.

Selain itu, Dicky juga terlibat dalam beragam isu kesehatan global dan nasional, antara lain SARS, HIV & AIDS, Swine Flu, Flu Burung, IHR 2005, Diplomasi Kesehatan Global, ASEAN Charter, Renstra OKI, Misi Kesehatan di wilayah konflik, pembangunan RS ABMEC Paska Bom Bali, Pembangunan RS di Gaza Palestina, Program MDGs & SDGs, penyelesaian NAMRU dan GHSA. Saat ini menjadi narasumber media dan pemerintah untuk pengendalian Pandemi COVID-19 di Kawasan ASEAN dan Asia Pasifik.

Jejak karir dimulai dari Kepala Puskesmas Cisaruni di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, kepala Kerja Sama Teknik dan Perjanjian Internasional, Kepala Kerja Sama Bilateral Kesehatan Kemenkes, dan National Project Officer Kantor MDGs Bappenas hingga terakhir menjadi Sekretaris Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

***

Judul: Sejarah Hibah dan Pembangunan Indonesian Cardiac Center di Rumah Sakit  Al Shifa, Gaza,  Palestina
Penulis: dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH., PhD.
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *