Jalan Kebangkitan

Artikel ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif

Rapat Kabinet
Ilustrasi: Rapat Kabinet - (Sumber: Bing Image Creator AI)

MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024) – Artikel dalam Kolom Yudi Latif berjudul “Jalan Kebangkitan” ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif, Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Saudaraku, sebuah negara yang dirundung banyak hutang, defisit neraca perdagangan, kesenjangan lebar dalam kekayaan, nilai dan politik, konflik dan perubahan besar, polarisasi dan fragmentasi, pertanda negara tersebut memasuki era kemunduran yang membuka jalan bagi kelahiran tatanan baru.

Jika suatu negara menghendaki kebangkitan, diperlukan suatu kepemimpinan baru yang kuat dan cakap dengan menawarkan sistem alternatif yang ekselen.

Menurut Ray Dalio, berdasarkan pengalaman negara maju, sistem ekselen itu meliputi dan dimulai dari pendidikan yang kuat. Bukan hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, tapi juga karakter yang kuat, keadaban, dan etika kerja yang dikembangkan di lingkungan sekolah, keluarga, dan komunitas.

Pendidikan baik akan menciptakan penghormatan yang sehat terhadap hukum dan peraturan, ketertiban dalam masyarakat yang mengarah pada rendahnya tingkat korupsi, kesediaan bekerja sama antar keragaman warga untuk meningkatkan produktivitas.

Suasana demikian dapat mendorong perubahan dari usaha menghasilkan produk dasar menuju ekonomi berbasis inovasi dan teknologi baru. Terbuka pada pemikiran terbaik yang berkembang di dunia agar bisa belajar cara terbaik mengerjakan sesuatu oleh para pekerja, pemerintah, dan militer yang bekerja secara berkelindan dengan semangat inovatif.

Hasilnya, suatu negara jadi lebih produktif, lebih kompetitif di pasar dunia, terlihat dari peningkatan bagiannya dalam perdagangan internasional, dan demi menjaga kepentingan perdagangannya, negara tersebut juga membangun kekuatan militer.

Terciptalah pertumbuhan income yang kuat dan dapat membiayai investasi dalam infrastruktur, pendidikan, riset dan pengembangan. Untuk melipatgandakan kemakmuran, perlu diberikan insentif dan pemberdayaan bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk membuat dan mendapatkan kemakmuran.

Dikembangkanlah pasar modal yang memungkinkan orang-orang bisa mongkonversi tabungannya menjadi investasi untuk mendanai inovasi dan pengembangan. Dengan demikian, suatu negara bisa berkembang menjadi pusat finansial dunia dengan reserve currency yang kuat.

Itulah jalan kebangkitan yg harus Indonesia lalui jika ingin naik kelas menjadi negara maju. (Belajar Merunduk)

***

Judul: Jalan Kebangkitan
Penulis: Prof. Yudi Latif
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas tentang penulis

Prof. Yudi Latif adalah seorang intelektual terkemuka dan ahli dalam bidang ilmu sosial dan politik di Indonesia. Pria yang lahir pada 26 Agustus 1964 ini tumbuh sebagai pemikir kritis dengan ketertarikan mendalam pada sejarah, kebudayaan, dan filsafat, khususnya yang terkait dengan Indonesia.

Prof. Yudi Latif
Prof. Yudi Latif – (Sumber: beritaenam.com)

Pendidikan tinggi yang ditempuh Yudi Latif, baik di dalam maupun luar negeri, mengasah pemikirannya sehingga mampu memahami dinamika masyarakat dan politik Indonesia secara komprehensif. Tidak hanya itu, karya-karyanya telah banyak mengupas tentang pentingnya memahami identitas bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebhinekaan.

Sebagai seorang akademisi, Yudi Latif aktif menulis berbagai buku dan artikel yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah buku Negara Paripurna yang mengulas konsep dan gagasan mengenai Pancasila sebagai landasan ideologi dan panduan hidup bangsa Indonesia.

Melalui bukunya tersebut, Yudi Latif menekankan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu yang dapat menjembatani perbedaan dan memperkokoh keberagaman bangsa. Gagasan-gagasan Yudi dikenal memperkaya wacana publik serta memperkuat diskusi mengenai kebangsaan dan pluralisme dalam konteks Indonesia modern.

Di luar akademisi, Yudi Latif juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Melalui perannya ini, ia berusaha membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Komitmennya dalam mengedepankan nilai-nilai kebangsaan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh pemikir yang berupaya menjaga warisan ideologi Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *