MajmusSunda News, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (20/12/2024) – Artikel dalam Rubrik “Khasanah” yang berjudul “Tugas dan Fungsi Penciptaan Manusia: Menjadi Hamba dan Khalifah di Bumi” ini ditulis oleh: Ustaz Ahmad Tazakka, pimpinan Pondok Pesantren Kampoeng Qur’an Cendekia Cihanjuang Kabupaten Bandung Barat.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ
Memuji dan bersyukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia kepada kita semua, baik karunia lahir maupun bathin. Solawat dan salam senantiasa tertuju kepada nabi kita tercinta Rosulullah SAW yang menjadi orientasi kecintaan dan kerinduan bagi setiap orang yang beriman.
Manusia adalah makhluk istimewa yang diciptakan Allah SWT dengan penuh kasih sayang dan keistimewaan. Keistimewaan ini tercermin dari tujuan penciptaan kita yang begitu mulia, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah SWT memberikan manusia tugas besar yang mengandung tanggung jawab dunia dan akhirat. Tugas ini, jika dipahami dan dilaksanakan dengan baik, akan membawa keberkahan bagi kehidupan manusia dan seluruh makhluk di bumi.
Manusia sebagai Hamba Allah
Allah SWT berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat: 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Sebagai hamba, manusia memiliki kewajiban menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Konsep ibadah ini tidak hanya terbatas pada ritual formal seperti shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga mencakup setiap aktivitas kehidupan yang diniatkan untuk mencari ridha Allah, seperti bekerja dengan jujur, menjaga amanah, dan berbuat baik kepada sesama.
Ketika manusia menjalani hidup dengan penuh ketaatan dan ketakwaan, ia menjadi hamba yang senantiasa terhubung dengan Allah SWT dalam setiap langkah kehidupannya. Kesadaran ini membimbing manusia untuk hidup penuh makna dan berkah.
Manusia sebagai Khalifah di Bumi
Allah SWT juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.'”
Sebagai khalifah, manusia diutus untuk menjadi pemimpin dan pengelola bumi. Tugas ini tidak hanya mencakup kepemimpinan dalam arti memimpin manusia lain, tetapi juga menjaga keseimbangan alam, melindungi lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya secara bijak.
Manusia sebagai khalifah diharapkan mampu menegakkan keadilan, menghindari kerusakan, dan menjaga harmoni antara manusia, makhluk lain, serta lingkungan. Amanah ini menunjukkan betapa besar tanggung jawab yang diberikan kepada manusia sebagai pemakmur bumi.
Sinergi Peran Hamba dan Khalifah
Peran sebagai hamba dan khalifah bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan saling melengkapi. Ketika menjalankan tugas sebagai khalifah dengan niat ibadah kepada Allah, kita menjadi hamba yang taat. Sebaliknya, ketika kita taat kepada Allah, tugas kita sebagai khalifah di muka bumi menjadi lebih mudah untuk dilakukan sesuai dengan kehendak-Nya.
Oleh karena itu, penting bagi setiap manusia untuk memahami dan menjalankan dua tugas ini dengan seimbang. Dengan menjalankan peran sebagai hamba dan khalifah, kita tidak hanya menunaikan amanah dari Allah SWT, tetapi juga memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia dan akhirat.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba yang taat dan khalifah yang amanah. Amin.
***
Judul: Tugas dan Fungsi Penciptaan Manusia: Menjadi Hamba dan Khalifah di Bumi
Penulis: Ustaz Ahmad Tazakka
Editor: Dewi Sekar Uni
