Tes untuk Ukur Prestasi Kerja, Kompetensi, dan Dinamika Champion

Artikel ini ditulis oleh: Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja

Tes untuk Ukur Prestasi Kerja, Kompetensi, dan Dinamika Champion
Ilustrasi: Tes untuk Ukur Prestasi Kerja, Kompetensi, dan Dinamika Champion - (Sumber: Bing Image Creator AI)

MajmusSunda News, Sabtu (28/12/2024) – Artikel berjudul “Tes untuk Ukur Prestasi Kerja, Kompetensi, dan Dinamika Champion” ini ditulis oleh: Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, M.Psi., M.B.A., CIQA., CQM., CPHRM., Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk mencapai dan membentuk masyarakat adil dan makmur secara material dan Spiritual yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menjadi faktor utama serta menentukan sebagai pelaksana pembangunan adalah faktor Sumberdaya Insani.

Bidang Industri, merupakan salah satu bidang pembangunan di antara bidang bidang lainnya dan salah satu bentuk dari organisasi industri adalah perusahaan atau korporasi.

Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, M.Psi., M.B.A., CIQA., CQM., CPHRM.
Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, M.Psi., M.B.A., CIQA., CQM., CPHRM. – (Sumber: Koleksi pribadi)

Perusahaan merupakan salah satu organisasi industri yang bergerak atau memproduksi pelbagai macam barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Dalam pelaksanaan proses industri inilah faktor manusia sebagai salah satu dari enam sumberdaya yang diperlukan, memegang peranan penting sebagai  perencana – pemikir – pengambil keputusan dan pelaksana kegiatan produksi tersebut. Dengan kata lain dapat diartikan pula bahwa Sumberdaya Insani (SDI) menjadi asset penting pada perusahaan atau organisasi industri lainnya.

Melihat betapa pentingnya Sumberdaya Insani dalam pelaksanaan  serta proses produksi maka perusahaan akan memiliki Sumberdaya Insani yang mempunyai kompetensi, selaras dengan tuntutan perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pemilihan kandidat karyawan yang dilakukan oleh perusahaan dikenal dengan istilah Seleksi atau Assesment.

Sebelum hal itu dilakukan, terlebih dahulu perusahaan menentukan Job Analysis – Job Description – Job Specification dari lowongan pekerjaan yang akan diisi (kadangkala ada perusahaan yang menggelikan, Job Description-nya dibuat, tapi Job Analysis dan Job Spec-nya tidak ada).

Dari tiga job itulah, kemudian akan diperoleh syarat dan ketentuan oleh perusahaan yang menjadi pegangan bagi komponen HRD atau HRM, baik persyaratan fisik, maupun persyaratan psikologis yang harus dipenuhi oleh kandidat.

Salah satu metoda yang digunakan dalam memilih kandidat adalah dengan pemeriksaan psikologi atau Psiko Test, di samping metode lainnya, seperti tes pengetahuan akademik, interview, dan kesehatan.

pemeriksaan psikologi, merupakan tes yang mengukur aspek aspek yang ada pada diri individu. khususnya komponen komponen  psikologis, seperti kemampuan umum yang terkait: inteligensi, stabilitas emosi, dan minat, terutama yang menyangkut minat terhadap pekerjaan.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pemeriksaan psikologi  mengukur potensi yang ada dalam diri individu, pada dasarnya mengukur tiga  hal yang cukup dominan yaitu: taraf kecerdasan atau intelligence, kinerja atau sikap kerja, personality maupun stabilitas emosi.

hasil pemeriksaan psikologi ini, dapat dijadikan salah satu pertimbangan, apakah calon/kandidat karyawan tersebut diterima untuk mengisi kekosongan pekerjaan yang tersedia, dapat diartikan bahwa individu/Sumberdaya Insani tersebut diharapkan dapat memiliki prestasi kerja yang lebih unggul, daripada mereka yang tidak diterima untuk mencapai tujuan tujuan dari perusahaan (identitas, kapasitas, dan kualitas).

Prestasi kerja yang ditampilkan oleh Sumberdaya Insani dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan, seperti salary, situasi kerja, performance management, dan lain-lain (akuisisi, pendayagunaan, pengembangan, pemeliharaan, pelepasan), sedangkan faktor internal, merupakan faktor  yang berasal dari dalam diri Sumberdaya Insani tersebut, seperti: motivasi, keinginan, kebutuhan, harapan, dan lain-lain.

Dengan adanya faktor Eksternal dan Internal maka prestasi kerja yang baik atau yang efektif dan efisien dapat saja terganggu apabila ada gangguan pada faktor faktor yang terdapat tadi. Apabila hal itu terjadi maka bukan tidak mungkin prestasi kerja menjadi kurang optimal sehingga dapat mengganggu kekancaran produktivitas kerja.

Perusahaan dapat kehilangan berbagai faktor akibat adanya prestasi Sumberdaya Insani yang kurang efektif dan efisien, khususnya terkait kebijakan mutu, sasaran mutu, realisasi produk, pengukuran, analisis, dan perbaikan, tetapi kecerdasan saja tidaklah cukup untuk mencapai suatu prestasi yang diharapkan, sedangkan untuk mencapai suatu prestasi yang tinggi, harus juga memiliki bakat, kemauan besar, ulet, tekun, dan sebagainya.

Untuk itu korporasi merancang penyediaan sumberdaya, seperti: kebutuhan sumberdaya ditetapkan, disediakan untuk menerapkan dan memperbaiki sistem manajemen mutu, untuk meningkatkan kepuasan konsumen (immediate customer, intermediate customer, dan ultimate customer).

Salah satu alat tes  yang umumnya digunakan dalam pemeriksaan psikologi  adalah TEST PAULI. Alat test ini mampu mengukur hal-hal yang telah diuraikan di atas, terutama melihat seberapa besar kemauan akan menimbulkan daya juang pada Sumberdaya Insani yang bersangkutan, sehingga dia mampu mengarahkan energinya untuk mencapai prestasi unggulan.

Secara keseluruhan alat tes ini mampu mengukur segi kepribadian (personality), antara lain: daya tahan, ketekunan, dan penyesuaian diri. Selain itu dapat pula dilihat kecermatan, ketelitian, stabilitas, dan labilitas. faktor ini mampu untuk untuk mempengaruhi, menghambat maupun mendorong untuk mempertinggi prestasi seseorang.

***

Judul: Tes untuk Ukur Prestasi Kerja, Kompetensi, dan Dinamika Champion
Penulis: Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas info Penulis

Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, M.Psi., M.B.A., CIQA., CQM., CPHRM., adalah anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS). Penulis pernah bertugas sebagai General Manager HRD, General Manager Accounting – Finance, Direktur HRM & Adm, Serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Asset & Legal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *