MajmusSunda News , Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/04/2025)– Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ila Ha illallahu Wallahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamdu. Selepas sholat Subuh takbir, tahmid, dan tasbih berkumandang dimana-mana, menandakan umat Islam sedang merayakan hari besarnya selepas melaksanakan ibadah puasa Ramadhan yaitu Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah yang jatuh pada Senin 31 Maret 2025.
Demikian juga umat Islam di RW.07 Komplek Griya Bandung Indah (GBI) Desa Buahbatu Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung mengikuti ibadah Shalat Hari Raya Idul Fitri dengan khusu dan tawadhu di halaman Masjid Al Amanah.

Ratusan jamaah baik orang tua, pemuda, pemudi, hingga anak kecil sejak jam 06.00 Wib sudah meadati halaman Masjid Al Amanah yang berada di Jl. Batu Alam VI Blok F5 RT.07 RW.07 Desa Buahbatu Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, Senin (31/3/2025) pagi.
Bertindak sebagai imam sekaligus khatib adalah Ustad Wanto Abu Sa’ad menyampaikan tausyiah dengan tema, “Hendaklah manuasia saling berbuat baik, saling memaafkan, tidak ada rasa iri, dengki, dan saling membenci”. Tema ini mengajak umat Islam untuk senantiasa menjaga kebersihan hati guna mencapai pribadi yang lebih baik dan mendapat ridha Allah SWT.

Ustad Wanto di awal khutbahnya mengatakan, tidak ada yang lebih pantas kita ucapkan pada pagi hari ini kecuali kumandang suara takbir, tahmid dan tasbih.
“Sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kita kenikmatannya, dan hidayah dan taufiknya serta yang mengutus kepada kita baginda Rasulullah SAW sebagai juru penyelamat kita yang mengarahkan yang mengarahkan jalan kehidupan kita sehingga kita bisa selamat di dunia dan di akhirat,” kata Ustadz Wanto.
serupa firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 64. Maka, kalaulah bukan disebabkan keutamaan atas kalian dan tentu kalian akan menjadi orang yang rugi. Artinya kita akan menjadi orang yang rugi di dunia dan di akhirat.
“Tentu yang pertanyaan menjadi bagi kita, keutamaan Allah apa yang telah diberikan kepada kita? Diantaranya adalah keutamaan Mutmainnul Kulub, keutamaan ketentraman hati, keutamaan ketenangan hati, sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al A’Raf ayat 28. Ingatlah kepada Allah Ala Muthmainnal Qolbi, sebagaimana kalian untuk menenangkan hati,” ucapnya.

Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya, apakah kalian tahu orang yang bangkrut? Setiap orang tahu, bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang tidak lagi punya harta, tidak punya modal, orang yang kehabisan segala macam harta bendanya. Tapi para sahabat mengerti, tentunya bukan itu yang menjadi jawaban dari pertanyaan Rasulullah SAW.
“Kata Rasulullah SAW, orang yang bangkrut itu adalah orang yang datang pada hari berhenti diantara umatku yang dia itu membawa amalan shalat, amalan shaum, amalan zakat. Tapi diluar amalan itu dia suka mencaci orang, memfitnah orang, suka memakan harta yang bukan haknya, suka menumpahkan darah orang (membunuh), dan suka menyiksa orang. Maka inilah dikatakan orang yang bangkrut,” ungkap Ustadz Wanto.
Maka disodorkan segala kebaikannya oleh Allah, dari kebaikan shalatnya, dari kebaikan shaumnya, dari kebaikan zakat infak dan shadaqohnya. Tapi semuanya itu habis dimakan oleh keburukannya, oleh dosa-dosanya.
Maka akhirnya orang yang ahli shalat, ahli zakat, ahli shaum, masuk neraka. Kenapa? Inilah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW yaitu bahwa jiwa seorang muslim itu akan bergantung, akan terikat, akan tertahan oleh hutangnya, kata Ustadz Wanto.

Rasulullah SAW sudah diperingatkan kepada kita, takutlah kalian kepada kedholiman, sebab kedholiman yang kamu lakukan di dunia ini akan menggelapkan kalian nanti di hari akhirat.
Jadi hutang apa yang dimaksud oleh Rasulullah SAW, bisa hutang harta, hutang kehormatan, hutang pada cacian dan fitnah. Itu akan menjadikan hilangnya seluruh amalan kebaikan kita dan tidak bisa terhapus selama kita tidak saling memaafkan antar sesama manusia.
“Allah SWT tidak akan mengampuni dosa-dosa kedholiman kita itu, dan akan menghalangi kita masuk surga, sebelum manusia yang kita dholimi kita. Hutang harta Sebelumnya memaafkan dan dilunasi oleh kita. Sebelum datangya ajal menjemput kita yaitu kematian,” tuturnya.
Diakhir khutbahnya, Ustad Wanto Abu Sa’ad mengajak seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan, bersyukur, dan memperbanyak sedekah.

Selanjutnya Ketua DKM Al Amanah H. Wawa Wahyudin mengatakan, dengan perayaan Idul Fitri kita semua menjadi hamba yang lebih bertakwa dan meraih kemenangan.
“Alhamdulillah telah selesai penyelenggaran shalat idul fitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Al Amanah. Momentum yang baru setelah satu bulan kita digojlok di kawasan candradimuka yang Allah sediakan untuk melatih kita 11 bulan ke depan, selalu berangkat dari fitrahnya kita sebagai manusia dan kita sudah diberikan pembelajaran selama satu bulan di bulan Ramadhan,” ungkap H. Wawa.
“Insya Allah kedepannya kita akan merasa ringan untuk menjalani ibadah karena tidak terbebani setelah tadi kita saling bermaaf-maafan. Dan kembalinya idul fitri ini mudah-mudahan menjadikan satu momentum yang baik bagi kita untuk meraih kebaikan baik di dunia dan di akhirat kelak,” harapan Ketua DKM Al Amanah.
Akhirnya seluruh pengurus DKM Al Amanah berjanji, Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu ‘am wa antum bikhair. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah dari kami dan kalian, menerima puasa kami dan puasa kalian, semoga setiap tahun kalian dalam kebaikan.

Sementara itu salah satu warga yang ikut shalat Idul Fitri yaitu Hj. Hidayati dan suami, didampingi tetangganya Hj. Sumiati dan suami menyampaikan kesannya terkait isi khutbah yang disampaikan Ustadz Wanto.
“Semoga dari penyampaian khutbah tadi, kita bisa terhindar dari berbagai penyakit hati seperti sifat iri, dengki, ghibah, buruk sangka, fitnah, dan saling membenci terhadap sesama manusia di kondisi tengah saat ini yang kurang kondusif,” kata Hidayati.
Menurut Hidayati, terkait betapa bahayanya hutang. Kalau kita punya hutang segera dibayar jangan sampai ajal menjemput sebagaimana yang tadi dijelaskan oleh Ustadz Wanto. Dimana seseorang yang memiliki utang wajib melunasinya dan Allah SWT sangat tidak menyukai mereka yang sengaja menunda-nunda pembayaran utang padahal mampu membayarnya.
“Saya teringat sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Menunda pembayaran hutang oleh orang yang mampu adalah suatu kedhaliman (HR. Bukhari),” ujar Guru di SMPN 51 Bandung ini.
Tidak hanya itu, dalam Islam bagi yang tidak membayar utangnya, lalu meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki utang yang belum dilunasi, ruh mereka akan menggantungkan atau tertahan perjalanannya ke tempat mulia.
“Sehingga, sangat dianjurkan untuk jenazah yang masih memiliki hutang segera dibayarkan, sebelum proses pemandian atau memindahkan tanggung jawab bayar hutang ke walinya,” tutupnya.
Shalat Idul Fitri di halaman Masjid Al Amanah berlangsung dengan khidmat dan lancar, dilanjutkan acara musyafahah, saling berjabatan tangan dan saling bermaaf-maafan antar jamaah Masji Al Amanah. Kegiatan ini menjadi budaya rutin sebagai momentum saling mempererat kebersamaan, saling guyub antar warga dilingkungan RW.07 dan sekitarnya.
Judul: ratusan Warga Griya Bandung Indah (GBI) Shalat Idul Fitri di Halaman Masjid Al Amanah
Jurnalis: Arus
Editor: Asep Ruslan