MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (23/09/2024) – Artikel dalam Kolom Ernawan berjudul “Peran Manajemen Masjid: Membentuk Perilaku Masyarakat” ini ditulis oleh: Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, M.Psi., M.B.A., CIQA., CQM., CPHRM., Anggota Dewan Pini Sepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).
Sejarah tentang peradaban manusia telah membuktikan bahwa negara yang kaya Imajinasi cenderung memiliki Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantag) dalam pelbagai persaingan baik lokal, regional, maupun Internasional. Sebaliknya negara yang miskin imajinasi, cenderung akan tersisihkan karena belum mampu mengubah karakter dan perilaku Sumber Daya Manusia (SDM) Menjadi Sumberdaya Insani (SDI).
Negara seperti ini hanya bisa mengandalkan Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) yang mulai mengalami penurunan nilai serta kurang bermanfaat karena hingga kini hanya mampu menunjukkan diri sebagai negara yang tergolong Kelebihan Tenaga Kerja (Surplus Labour Economy).
Sejatinya, inilah yang banyak terjadi dan merasuki pola pola berperilaku pelbagai manusia, termasuk ummat Islam di dalamnya di negara kita di mana organisasi dan pengurus di dalamnya hanya sebagai suatu tatanan birokrasi yang kaku, dan hierarkis, serta mekanistik, atau hampir tidak dapat berkembang menjadi suatu organisme yang dinamis.
Tanpa disadari fenomena seperti itu telah menciptakan masyarakat budak uang, hedonis, konsumeris, dan materialis (Time is Money Not Time is Life). Hal inilah juga banyak yang terjadi pada Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM). Pengurus DKM kerap kurang percaya diri, takut gagal, takut kalah, dan lain-lain, serta Traditional Oriented.

Agar mampu memenuhi harapan masyarakat dan lingkungannya, DKM harus mampu menjadi suatu Organisme yang terus berkembang sebagai sistem yang hidup sehingga dapat melahirkan sumber daya yang dibutuhkan lingkungannya.
Program itu adalah Suatu upaya yang sistematis dengan sasaran agar pengurus DKM mampu mengubah mindset sumber daya yang ada dalam organisasi. Perubahan tersebut akan membantu organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal (external adsptation), serta untuk mencapai tujuan tujuan Internal yang baru (Internal Integration).
Penataan organisasi mutlak dilakukan karena terjadi pergeseran yang jelas dari Financial Capital kearah Human Capital,di mana individu-indovìdu pengurus DKM adalah titik sentral keberhasilan.
Kelola Mesjid yang merupakan Internal Integration, penataan DKM berupa Humanware, Infoware, technoware, dan organware. Sementara yang terkait dengan External Adaptation, peran dan fungsi masjid menjadi pusat manajemen dan strategi perubahan (Informational, Fasilitatif, Attitudinal) dan Staffing.
Jadi External Adaptation berpengaruh pada perubahan perilaku dan personality pengurus DKM, serta masyarakat lingkungannya dalam mengemban amanah Allah SWT, serta ciptaan-Nya, bisa dipahami obyek signified-nya oleh mereka yang memiliki ketajaman pikir dan hati, sedangkan Internal Integration merupakan terobosan dan inovasi keterbukaan yang mempengaruhi fungsi organisasi DKM dalam mencapai tujuan, pelayanan, kemanfaatan, kepuasan jammaah/umat, dan masyarakat sekitar pada keterbukaan arus komunikasi yang menghasilkan sinergisme optimal, tanpa kekhawatiran melanggar amanah.
Pola di atas mengarahkan komponen DKM, di mana Manusia sebagai Abdillah dan Khalifatullah untuk mencapai tujuan bersama dalam mencari rida Allah SWT, serta mampu membangun sebuah team yang efektif – efisien.
Selain itu, pengurus masjid/DKM, selaku gabungan individu yang menjadi bagian dari kelompok sosial, dapat membentuk Human Capital DKM, terdiri dari Intellectual Capital (kompetensi dan komitmen), Social Capital (idealisme, patriotisme, profesionalisme), serta Soft Capital (integritas, sikap, kepribadian, kejujuran dan keuletan).
Inti dari semua ini adalah Amanah dan Keadilan, sebagaimana firman Allah SWT (Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah SWT melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Allah SWT memberi pengajaran kepada kita agar kita mampu mengambil Pengajaran). (An.Nahl:90).
***
Judul: Peran Manajemen Masjid: Membentuk Perilaku Masyarakat
Penulis: Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, Guru TOGE & Instruktur Diklat DKM
Editor: Jumari Haryadi