MajmusSunda News, Sabtu (08/02/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “Penyuluhan Paska Panen Padi” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).
Penyuluhan paska panen adalah kegiatan penyuluhan yang dilakukan setelah proses panen selesai, dengan tujuan untuk membantu petani atau produsen dalam mengelola hasil panen dengan baik. Tujuan dari penyuluhan paska panen adalah untuk meningkatkan kualitas hasil panen; mengurangi kerugian pasca panen; meningkatkan pendapatan petani atau produsen; dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan petani atau produsen tentang pengelolaan hasil panen yang baik.
Penyuluhan paska panen dapat mencakup beberapa topik, seperti pertama, pengelolaan hasil panen, termasuk penanganan, penyimpanan, dan pengemasan. Kedua, pengawasan kualitas hasil panen untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Ketiga, penggunaan teknologi pasca panen, seperti mesin pengering, mesin pengemas, dan lain-lain. Keempat, pengelolaan limbah pasca panen, seperti pengelolaan sampah dan limbah organik. Dan kelima, pengembangan pasar dan pemasaran hasil panen.
Dalam pelaksanaannya, Penyuluhan Paska Panen dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan dan workshop; kunjungan lapangan; penyuluhan melalui media massa dan penyuluhan melalui aplikasi mobile. Terkait dengan paska panen padi, Penyuluhan yang dapat dikembangkan lebih mengarah ke upaya peningkatan kualitas gabah yang dihasilkan petani. Semangatnya adalah sampai sejauh mana para petani mampu menghasilkan gabah kering panen (GKP) yang memenuhi persyaratan tertentu, seperti kadar air dan kadar hampa yang rendah.
Penting disampaikan, berdasarkan pengamatan menyeluruh terdapat berbagai masalah serius terkait dengan penyuluhan paska panen padi ini. Beberapa masalah yang sempat tercatat antara lain, pertama adanya kerusakan hasil panen. Hal ini dapat terjadi selama proses paska panen, seperti pengeringan, penyimpanan, dan pengangkutan. Kedua, kualitas Hasil Panen. Artinya, kualitas hasil panen padi dapat menurun jika tidak ditangani dengan baik selama proses paska panen.
Ketiga, penggunaan teknologi yang tidak tepat, dapat menyebabkan kerusakan hasil panen dan menurunkan kualitasnya. Keempat, keterampilan petani yang kurang dalam menangani hasil panen padi dapat menyebabkan kerusakan dan menurunkan kualitasnya. Keluma, keterbatasan Sumber Daya*: Keterbatasan sumber daya, seperti peralatan dan infrastruktur, dapat menyebabkan kesulitan dalam menangani hasil panen padi.
Keenam, pengaruh lingkungan seperti cuaca dan hama, dapat menyebabkan kerusakan hasil panen padi. Ketujuh, kurangnya pengetahuan tentang penyimpanan hasil panen padi dapat menyebabkan kerusakan dan menurunkan kualitasnya. Dengan demikian, penyuluhan paska panen padi harus mempertimbangkan masalah-masalah pokok tersebut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen padi.
Penyuluhan Paska Panen padi merupakan sistem pendidikan non formal yang diberikan kepada petani melalui proses pembelajaran dan pemberdayaan, dengan tujuan jangka pendek terjadinya perubahan perilaku (sikap, tindakan dan wawasan) ke arah yang lebih baik, dan tujuan jangka panjang terjadi peningkatan penghasilan petani, sehingga kesejahtwraan hidupnya semakin baik.
Untuk itu, diperlukan materi-materi Penyuluhan Paska Panen yang menukik kepada pencapaian semangatnya, agar mampu menjawab persoalan yang sudah disampaikan diatas. Beberapa materi utama penyuluhan paska panen padi antara lain pertama terkait dengan pengeringan padi, seperti cara pengeringan padi yang efektif dan efisien untuk mengurangi kehilangan hasil panen.
Kedua, penyimpanan padi yakni, cara penyimpanan padi yang baik untuk mengurangi kerusakan dan kehilangan hasil panen. Ketiga, pengolahan pasca panen padi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Keempat, penggunaan teknologi pasca panen yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengolahan hasil panen. Kelima, cara pengelolaan kualitas hasil panen padi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Keenam, cara pengendalian hama dan penyakit yang efektif dan efisien untuk mengurangi kerusakan hasil panen. Ketujuh, penggunaan pestisida yang aman dan efektif untuk mengurangi kerusakan hasil panen. Dan kedelapan, cara pengelolaan lingkungan yang baik untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan pasca panen padi. Dengan demikian, penyuluhan paska panen padi harus mempertimbangkan materi-materi utama tersebut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen padi.
Selanjutnya metode apa yang paling tepat eberapa metode penyuluhan paska panen padi ? Dari berbagai pengamatan, metode penyuluhan paska panen padi antara lain ceramah. Metode penyuluhan dengan cara ceramah dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang teknologi pasca panen padi. Kemudian, diskusi. Metode penyuluhan dengan cara diskusi dapat digunakan untuk membangun komunikasi antara petani dan penyuluh.
Selanjutnya, metode penyuluhan dengan cara demonstrasi, dapat digunakan untuk menunjukkan. Lalu, langsung teknologi pasca panen padi. pelatihan. Metode penyuluhan dengan cara pelatihan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola pasca panen padi. Selanjutnya, metode penyuluhan dengan cara kunjungan lapangan dapat digunakan untuk memantau langsung kondisi lapangan dan memberikan saran perbaikan.
Selanjutnya, penyuluhan dengan cara penggunaan media seperti video, gambar, dan brosur dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang teknologi pasca panen padi. Bisa juga dengan cara penggunaan aplikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang teknologi pasca panen padi dan memantau kondisi lapangan.
Kemudian, metode penyuluhan dengan cara kerja sama dengan kelompok tani dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola pasca panen padi. Selanjutnya, penyuluhan dengan cara penggunaan metode partisipatif dapat digunakan untuk membangun komunikasi antara petani dan penyuluh. Dan terakhir metode penyuluhan dengan cara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola pasca panen padi.
Semoga jadi pencermatan kita brrsama. (PENULIS, KETUA DEWAN PAKAR DPD HKTI JAWA BARAT).
***
Judul: Penyuluhan Paska Panen Padi
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Penyunting: Jumari Haryadi