Pelukan Akhir Pekan

Artikel ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif

Ilustrasi pelukan kelinci - (Sumber: Pixabay/MajmusSundaNews)

MajmusSunda News, Sabtu (11/1/2025) – Artikel berjudul “Pelukan Akhir Pekan” ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif, pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat dan Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

 

Akhir pekan datang, sehalus bisikan,

Menghapus jejak letih di ujung minggu,

Langit tersenyum, angin berbisik pelan,

Menyapa jiwa yang rindu akan teduh.

 

Jam seakan melambat, tak lagi berlari,

Detik-detik menjadi teman yang ramah,

Di bawah pohon rindang atau di tepi pantai,

Hidup terasa lebih dekat, lebih nyata.

Prof. Yudi Latif
Prof. Yudi Latif – (Sumber: beritaenam.com)

Ada tawa di meja makan pagi,

Ada buku yang lama terabaikan,

Ada jalan setapak menuju senja,

Semua memanggil, mengajak kita kembali.

 

Akhir pekan, seperti pelukan hangat,

Menenangkan lelah yang tersimpan,

Menyulam kembali semangat yang pudar,

Mempersiapkan diri untuk esok yang baru.

 

Jadi, biarkan waktu berjalan perlahan,

Nikmati setiap detik yang ada,

Karena akhir pekan bukan hanya istirahat,

Ia adalah hadiah bagi jiwa yang hidup.

***

Judul: Pelukan Akhir Pekan
Penulis: Prof. Yudi Latif
Editor: Jumari Haryadi

 

Sekilas tentang penulis

Prof. Yudi Latif adalah seorang intelektual terkemuka dan ahli dalam bidang ilmu sosial dan politik di Indonesia. Pria yang lahir Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Agustus 1964 ini tumbuh sebagai pemikir kritis dengan ketertarikan mendalam pada sejarah, kebudayaan, dan filsafat, khususnya yang terkait dengan Indonesia.

Pendidikan tinggi yang ditempuh Yudi Latif, baik di dalam maupun luar negeri, mengasah pemikirannya sehingga mampu memahami dinamika masyarakat dan politik Indonesia secara komprehensif. Tidak hanya itu, karya-karyanya telah banyak mengupas tentang pentingnya memahami identitas bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebhinekaan.

Sebagai seorang akademisi, Yudi Latif aktif menulis berbagai buku dan artikel yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah buku “Negara Paripurna” yang mengulas konsep dan gagasan mengenai Pancasila sebagai landasan ideologi dan panduan hidup bangsa Indonesia.

Melalui bukunya tersebut, Yudi Latif menekankan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu yang dapat menjembatani perbedaan dan memperkokoh keberagaman bangsa. Gagasan-gagasan Yudi dikenal memperkaya wacana publik serta memperkuat diskusi mengenai kebangsaan dan pluralisme dalam konteks Indonesia modern.

Di luar akademisi, Yudi Latif juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Melalui perannya ini, ia berusaha membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Komitmennya dalam mengedepankan nilai-nilai kebangsaan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh pemikir yang berupaya menjaga warisan ideologi Indonesia.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *