MajmusSunda News- Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, (6/3/2025)-Situ Gunung yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango kunjungan wisatawan mengalami penurunan selama momen libur Lebaran 2025 dibanding tahun 2024
Petugas Situ Gunung, Dadi Supriadi mengatakan kendati sempat melonjak setelah salat Idul Fitri, tren kunjungan mulai menurun menjelang akhir libur.
“Untuk kunjungan hari terakhir alhamdulillah masih ada sekitar 40 persen. Awal-awal setelah Lebaran sempat ramai, bisa sampai 60-70 persen dibanding hari biasa,” kata Dadi kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).
Ia menuturkan dibandingkan hari biasa, jumlah pengunjung meningkat cukup banyak selama libur panjang. Namun jika dibandingkan dengan musim libur tahun 2024, terjadi penurunan.
“Dulu bisa 3.000 sampai 4.000 orang, parkiran penuh. Sekarang agak turun sekitar 30 persen, cuma 2.000-an. Mungkin efek berita soal bencana kemarin, padahal itu kejadiannya bukan di Situ Gunung tapi di wilayah Geopark,” jelas Dedi.
Puncak kunjungan imbuh Dedi terjadi pada Kamis (3/4/2025 lalu. Sejak hari H Lebaran, pengunjung sudah mulai berdatangan bahkan setelah salat id, sebelum petugas tiba untuk membuka gerbang.
Situ Gunung sangat dikenal dengan Jembatan Gantung terpanjang se-Asia Tenggara yang membentang sepanjang 535 meter dan berada di ketinggian 161 meter dari dasar lembah. Jalurnya bersifat satu arah alias one way, yang menghubungkan beberapa spot wisata seperti Curug Sawer, Keranjang Sultan, dan Jembatan Merah.
Mayoritas wisatawan berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Banyak dari mereka datang untuk menikmati suasana alam dan keindahan panorama yang ditawarkan. “Alasannya ya ingin menikmati suasana indah seperti ini dan fenomena alamnya yang mengagumkan,” tutur Dadi.
Pengunjung bisa memilih beberapa paket wisata yang disediakan, mulai dari Rp50 ribu, Rp100 ribu, hingga Rp300 ribu per orang. Masing-masing punya rute dan tantangan berbeda.
Paket Rp50 ribu mencakup jalur ke Jembatan Anggrek, sedangkan Rp100 ribu sudah termasuk trekking ringan atau yang biasa disebut ‘trekking manja’ menuju Curug Sawer dan Keranjang Sultan.
Sementara paket Rp300 ribu menawarkan jalur ekspedisi Lembah Purba dengan tujuan utama ke air terjun kembar (curug kembar) yang memiliki ketinggian 90 meter, melewati delapan jembatan dengan berbagai karakteristik.
“Kalau ekspedisi itu jalurnya beda lagi, tujuannya ke air terjun kembar. Lewat delapan jembatan, ada yang tertinggi, terendah, sampai yang paling kecil,” kata Dadi.
Jembatan gantung mulai dibuka pukul 07.00 WIB dan penjualan tiket ditutup pukul 17.00 WIB. Selain jembatan, pengunjung juga bisa menikmati Ekspedisi Lembah Purba, penginapan glamping, hingga spot foto ikonik seperti Keranjang Sultan yang kini sedang hits.
Dadi berharap tren kunjungan akan kembali meningkat usai libur Lebaran berakhir. “Mudah-mudahan ke depannya bisa membaik lagi,” harapnya.
Wistawan asal Tangerang Desi (40) lebih memilih Situ Gunung sebagai tujuan destinasi wisata saat libur lebaran. Ia bersama keempat temannya sengaja memilih berlibur ke Situ Gunung untuk menikmati suasana alamnya yang sejuk.
“Senang suasa alam ya, sejuk, udah gitu pemandangannya indah dan elok. Ini juga kan jembatan terpanjang jadi nggak ngebosenin ke sini,” kata Desi.
Untuk menuju Situ Gunung, Desi hanya menggunakan transportasi kereta api dengan tujuan Bogor-Cisaat. Kemudian, mereka memutuskan untuk menggunakan jasa transportasi online dari Stasiun Cisaat menuju Situ Gunung.
“Total perjalanan 3 jam. Di Sukabumi satu hari aja, paling lanjut ke Bogor karena mulai masuk kerja Selasa. Berempat sama bestie, emak-emak,” tutur Desi Sumringah.
Judul: Kunjungan Libur Lebaran ke Situ Gunung Taman Nasional Gunung Pangrango Turun Dibanding Tahun 2024
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS