MajmusSunda News, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumβat (1/3/2025) Artikel dalam Rubrik βMENGENAL TOKOH SUNDAβ, berjudul “Keturunan Sultan Banten dan Sultan Cirebon, KH Abdul Halim Lahir dan Besar di Majalengka”, ditulis oleh Agung Ilham Setiadi
Syahdan KH Abdullah Komar bin Nursalim dari Banten, ayah dari KH Muhammad Iskandar ayah kandung KH Abdul Halim, akibat pemberontakan melawan Belanda salah satu ulama yang diasingkan ke Cirebon.
KH Abdullah Komar lebih memilih Majalengka untuk tempat barunya menghindar dari pemberontakan Belanda di Banten.
Ibu KH Abdul Halim putri dari Imam Safari, mengalir trah atau keturunan Sultan Cirebon Syekh Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal dalam sejarah Islam di Jawa Barat Sunan Gunung Jati
Syekh Syarif Hidayatullah termasuk salah satu Wali Songo penyebar dan pendiri Kerajaan Islam pertama di Tatar Sunda (Jawa Barat).
Dikutip dari buku Potret KH Abdul Halim ditulis oleh Dartum Sukarsa menjelaskan KH Abdul Halim punya nama asli Otong Syatori lahir 4 Syawal 1304 Hijriyah (26 Juni 1887 M), ayahnya KH Muhammad Iskandar, seorang penghulu Kewadanaan Jatiwangi sedangkan ibunya Hj Mutmainah binti Imam Safari
Otong Syatori pemberian nama dari orangtuanya sebagai bentuk kasih sayang yang sangat dalam, pengaruh dari orang tuanya yang kental dengan budaya Sunda. Ia akrab disapa Otong nama khas Pasundan
KH Abdul Halim lahir di Desa Cibolerang, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
KH Abdul Halim lahir dari rahim seorang ibu yang juga mengalir trah Islam yang sangat kental dan mengalir juga darah Kesultanan Banten dan ayah yang juga seorang ulama KH Muhammad Iskandar trah Banten.
Pernikahan KH Muhammad Iskandar dengan Hj Siti Mutmainah melahirkan 8 bersaudara. Otong Syatori lahir dari rahim ibunya paling akhir alias putra bungsu. Saudara KH Abdul Halim yang pertama Iloh Mardiyah, lalu Empon Kotbiyah. Empeu Sodariyah, lantas Jubaedi, Iping Masaroh, Hidayat dan Siti Saβdiyah
Judul: Keturunan Sultan Banten dan Sultan Cirebon, KH Abdul Halim Lahir dan Besar di Majalengka
Penulis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS
