Kentang Mustofa Penganan Ringan, Cocok Jadi Pendamping Saat Buka Puasa dan Sahur

Masakan ini unik pasalnya bisa berfungsi sebagai pendamping nasi, baik untuk berbuka atau sahur, tetapi juga bisa dinikmati sebagai camilan atau snack.

Kentang Mustofa dalam kemasan siap dijual (Sumber:tangerangkota.go.id)

MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/3/2025) Artikel dalam Rubrik “KULINER”, berjudul ” Kentang Mustofa Penganan Ringan, Cocok Jadi Pendamping Saat Buka Puasa dan Sahur ” ,ditulis oleh Agung Ilham Setiadi

Kentang Mustofa kuliner khas Sunda berbahan kentang sepertinya sudah tidak asing lagi di dengar terutama di wilayah tatar Sunda atau Jawa Barat.

Makanan khas orang Sunda ini tak ada habisnya untuk dibahas. Biasanya aneka warna dan kreasi makanan kerap hadir, terutama saat momentum spesial seperti bulan Ramadhan.

Salah satu penganan khas Sunda yang mendorong selera makan dan selalu siap saji di bulan suci ini adalah Kentang Mustofa. Masakan ini unik pasalnya bisa berfungsi sebagai pendamping nasi, baik untuk berbuka atau sahur, tetapi juga bisa dinikmati sebagai camilan atau snack.

Kentang Mustofa adalah masakan berbahan dasar irisan kentang yang digoreng kering, kemudian dilumuri bumbu balado, wanginya khas dan nikmat. Hidangan ini sering ditemukan dalam perasmanan acara kenduri, biasanya diletakkan sebelum sayur sop.

Ramadhan bulan yang penuh berkah ini, permintaan Kentang Mustofa meningkat drastis. Banyak ibu rumah tangga menjadikannya sebagai “penyelamat” saat sahur atau berbuka puasa.

“Maksudnya jadi penyelamat itu karena praktis. Kalau sahur kesiangan, tinggal makan Mustofa dengan ceplok telur atau sayur bening, tetap ada variasi dan tetap nikmat,” kata Lusi Nurasyiah (44), warga Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jumat (7/3/2025).

Lusi juga menambahkan bahwa Kentang Mustofa terkenal awet dan tahan lama.
“Makanan ini bisa bertahan hingga berminggu-minggu, bahkan sebulan. Rasanya khas dan bikin makan jadi lebih lahap dan nikmat,”imbuhnya.

Hal yang sama juga disampaikan Euis Mardiana (60), warga Singaparna, Tasikmalaya. Ia mengatakan, Kentang Mustofa bukan hanya populer saat Ramadhan, tetapi juga sudah menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Sunda, khususnya Tasikmalaya.

“Kalau ada hajatan, pasti bikin Mustofa. Anak mau pesantren, dibekali Mustofa. Orang pergi haji, bekalnya Mustofa. Kalau kepepet nggak ada penganan ringan, Mustofa solusinya,” kata Euis.

Lonjakan permintaan Kentang Mustofa saat Ramadhan juga dibenarkan oleh Ratna (43), seorang perajin Kentang Mustofa dari daerah Cintarasa, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

“Sejak awal Ramadhan hingga Lebaran, permintaan selalu meningkat. Terutama menjelang Lebaran, karena ketupat opor tanpa Mustofa itu rasanya kurang lengkap,” kata Ratna kepada awal media.

Saat ini, Ratna mengaku sedang sibuk memproduksi Kentang Mustofa. Secara umum, proses pembuatannya cukup sederhana. Kentang segar dipotong kecil memanjang, kira-kira seukuran batang korek api.

Setelah itu, kentang digoreng kering sebelum akhirnya dicampur dengan bumbu cabai merah dan bahan lainnya.

Rahasia utama agar Kentang Mustofa tetap renyah dan tahan lama terletak pada racikan bumbu serta teknik pengolahan.

“Biasanya selama Ramadhan hingga Lebaran, kami bisa memproduksi hingga 200 kilogram Mustofa,” kata Ratna.

Untuk harga, Kentang Mustofa saat ini dibanderol Rp 150 ribu per kilogram. Konsumen juga bisa membeli dalam kemasan kecil 250 gram seharga Rp 37.500.

Judul: Kentang Mustofa Penganan Ringan, Cocok Jadi Pendamping Saat Buka Puasa dan Sahur
Penulis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *