MajmusSunda News, Kamis (16/01/2025) – Artikel berjudul “Kenapa Guru atau Pendidik atau Pengajar Harus Punya Kompetensi Serta Mental yang Kokoh?” ini ditulis oleh: Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, M.Psi., M.B.A., CIQA., CQM., CPHRM., Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).
Era industri dalam dampak globalisasi yang tidak terkendali, menuntut dunia pendidikan dan pengajaran untuk merubah performance management, yang memiliki revitalisasi kesisteman dengan paradigma baru, terlebih waktu lalu kurikulum dipaksakan dengan nihil Culture Value, Agama, Budi Pekerti dan Sejarah Kebangsaan.
Juga kondisi sekarang 2025 – 2045, secara berkesinambungan harus membawa marwah pendidikan ke era baru, serta terus menerus meningkatkan mutu layanan (Service Excellence) sesuai tuntutan pelanggan atau masyarakat. (Immediate, Intermediate dan Ultimate Customer).
Dimana sekarang mulai dari level satuan pendidikan sampai tingkat Kementrian, harus bahu membahu secara terpadu , profesional dan patriotisme, dalam upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara berencana, sistemik, bertahap, komprehensif dan berkelanjutan.

Hampir setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan, setuju bahwa sumber daya insani guru atau pendidik yang kompeten merupakan salah satu kunci keberhasilan didalam kelola dunia pendidikan, karena guru atau pendidik sebagai individu, sebenarnya adalah makhluk unggulan dengan potensi luar biasa yang berada dalam dirinya antara lain kompetensi:
1.Personal Credibility (Keahlian Pribadi)
2. Human Resources Mastery (Kemampuan Mengelola Manusia)
3. Education Mastery (Kemampuan Penguasaan Sistem Pendidikan)
4. Charge Mastery (Kemampuan Kelola Perubahan)
Kemampuan-kemampuan ini dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, dari satuan pendidikan sampai Perguruan Tinggi, untuk bisa mengantisipasi turbulensi lingkungan pendidikan, yang selalu menjadi budaya, ganti Menteri pasti ganti kebijakan dan kurikulum, seperti halnya:
- Ketidakpastian (Uncertainty)
- Kebaharuan (Novelity)
- Keragaman (Diversity)
- Kesementaraan (Transiency)
- Ketidak berlanjutan (Discontinues)
Dalam kondisi harus membenahi dunia pendidikan sekarang ini, dibutuhkan daya adaptasi yang kuat, karena para guru atau pendidik, bukan menghadapi lautan yang tenang (Lama Estaba Serena), tetapi menghadapi arung jeram yang deras, maka perlu siap mental dan fisik.
Dengan demikian sumber daya insani guru atau pendidik, harus dapat memenuhi diri dengan dinamika Multy Skills, antara lain:
1. Confidence atau Feeling Able To Do It (Percaya diri ada keyakinan mampu melakukannya)
2. Motivation atau Wanting To Do It (Motivasi keinginan untuk melakukannya)
3. Effort atau Being Willing To Work Hard (Usaha untuk bekerja keras)
4. Responsibility atau Doing What’s Right (Tanggung jawab mengerjakan hal yang sudah menjadi tanggung jawabnya)
5. Initiative atau Moving Into Action (Insiatif untuk melakukan sesuatu)
6. Perseverance atau Completing What You Start (Ketekunan yang kuat untuk memulai sesuatu)
7. Caring atau Showing Concern for Others (Perhatian kepedulian terhadap orang lain)
8. Team Work atau Working with Others (Kerjasama dengan orang lain)
9. Common Sense atau Using Good Judgement (Pikiran positif memberikan pertimbangan positif)
10. Problem Solving atau Putting What You Know and That You Can Do Into Action (Pemecahan masalah kondisi dimana kita atau guru harus mengetahui suatu hal, dan tindakan yang akan diambil)
Bagaimana mulainya?
Globalisasi dan tantangan Indonesia sekarang, sangat membutuhkan sumber daya insani guru yang kompeten dengan paradigma baru dan mental sekokoh batu karang, yang siap untuk berubah.
Membuat komitmen untuk menjadi Champion bagi perubahan, serta meyakinkan guru dan pendidik lainnya untuk menjadi Mitra Champion, dimana karakteristik menjadi seorang Champion:
Courage, punya mental dan keberanian untuk mengambil resiko.
Confidence, mempunyai kepercayaan diri, untuk bicara akan kebenaran.
Conviction, punya keyakinan untuk melakukan apa yang kita katakan Walking Your Talk
Commitment, punya komitmen apa yang kita lakukan adalah benar dan ini akan membuat perbedaan dengan yang lain.
Compassionate, punya kompasion dalam attitude kita, penuh kasih sayang, emphati, dan kita sadar bagian dari umat manusia.
Connections, punya koneksi untuk membantu meyakinkan, mendidik, mengajar, melatih serta memberi pengarahan.
Prudence, selalu berhati-hati dalam memberikan keputusan dipikir secara matang.
Perseverance, keteguhan hati untuk terus melangkah di jalan yang sama baik dan benar berulang kali.
Persuasiveness, mampu meyakinkan orang lain pada setiap level, sehingga mereka menerima ide-ide kita. (Strategi fasilitatif, strategi informasional, strategi attitudinal).
Patience, mempunyai kesabaran yang tinggi untuk terus menerus berbuat agar tercapai perubahan yang diharapkan marwah dan falsafah pendidikan.
***
Judul: Kenapa Guru atau Pendidik atau Pengajar Harus Punya Kompetensi Serta Mental yang Kokoh?
Penulis: Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja
Editor: Jumari Haryadi
Sekilas info Penulis
Dr. Ernawan S. Koesoemaatmadja, M.Psi., M.B.A., CIQA., CQM., CPHRM., adalah anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS). Penulis pernah bertugas sebagai General Manager HRD, General Manager Accounting – Finance, Direktur HRM & Adm, Serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Asset & Legal.
***