MajmusSunda News- Gan Ema (Ema Bratakusuma) tidak hanya dikenal dalam perjuangan melawan Belanda pasca kemerdekaan RI atau melahirkn partai (Gerpis) melahirkan politisi sekaliber Sutisna Senjaya dan Tjetje Hidaya Padmadinata.
Dalam dunia press Gan Ema tak mau ketinggalan mendirikan Kalawarta Kujang dan disediakan ruangan Kujang Putra untuk menampung karangan dari karya para nonoman Sunda. Gan Ema juga sempat bergabung dengan Paguyuban Pasundan
Sejak lahirnya Daya Sunda, para tokoh Sunda saat itu seperti mendapat energi baru. Mereka tidak hanya bergerak dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial dan keagamaan.
Tak mau ketinggalan dalam pergerakkan dengan suku bangsa yang lainnya di Indonesia.
Daya Sunda ikut terjun dalam dunia politik. Menjelang tahun 1955 Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) sayap politik dari Daya Sunda berdiri.
Lahir Gerpis erat kaitannya dengan tokoh Sunda Ema Bratakusuma dan Sutisn Senjy lahir dari rahim Daya Sunda.
Sutisna Senjaya dan Ema Bratakusuma menjadi bintangnya Gerpis, hanya dengan persiapan yang singkat sekitar tiga bulan menjelang pemilu pertama yang paling demokratis (1955). Sebagai partai lokal berhasil meloloskan satu-satunya wakil rakyat ke Jakarta, yakni Sutisna Senjaya.
Sedangkan Gan Ema tetap menyokong dari segi dana untuk menghidupi Gerpis. Murid politik satu-satunya Gan Ema, yakni Tjetje Hidayat Padmadinata saksi hidup yang menyaksikan sepak terjangnya Sutsen dan Gan Ema menuturkan, hanya Gerpis kendati partai lokal satu-satunya yang berani memakai embel-embel Sunda di belakang.
Semua partai bernuansa Sunda, tidak ada yang berani memakai nama di belakangnya Sunda, hatta Paguyuban Pasundan yang besar (PP) kata Tjetje. Saat itu PP mendirikan Parki (Partai Kebangsaan Indonesia).
Judul: Gan Ema Aktif di Dunia Press Dirikan Kalawarta Kujang dan Sempat Gabung dengan Paguyuban Pasundan
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS