Gabah Berkualitas

Oleh: Ir. Entang Sastraatmadja

MajmusSunda News, Kolom OPINI, Jawa Barat, Selasa (08/04/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “Gabah Berkualitas” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Ada kecenderungan, dengan dibebaskannya petani menjual gabah kering panen kepada Perum Bulog dan Penggilingan Padi dengan kebijakan “satu harga” gabah yakni Rp. 6500,- maka petani akan menjual gabah apa adanya. Petani tidak akan mengeringkan gabahnya hingga kadar air sampai 25 %. Tidak akan pula mengurangi kadar hampanya maksimal 10 %. Dengan kadar air dan kadar hampa berapa pun Perum Bulog akan membelinya dengan harga Rp. 6500,-

Ir. Entang Sastraatmadja, penulis – (Sumber: tabloidsinartani.com)

Namun begitu, sekalipun Pemerintah tidak lagi menentukan syarat penyerapan gabah kering panen, mestinya petani tetap menjaga dan memelihara gabah yang dihasilkan. Petani harus memiliki kehormatan dan tanggungjawab, jika menjual gabah dengan kualitas baik, hal itu akan membantu Pemerintah dalam proses penyimpanan gabah 3 juta ton setara beras.

Untuk itu, para Penyuluh Pertanian yang bertugas di lapangan, perlu lebih serius lagi, mengajari petani tentang bagaimana caranya menghasilkan gabah kering panen berkualitas baik. Penyuluh Pertanian sebagai gurunya petani, sudah waktunya mendidik petani, bukan hanya soal tata cara menggenjot produksi, tapi juga yang berhubungan dengan paska panennya.

Perum Bulog akan lebih keren lagi, bila sedini mungkin membangun sinergitas dan kolaborasi dengan para Penyuluh Pertanian. Perum Bulog bisa saja menitipkan materi-materi terkait penanganan paska panen kepada para Penyuluh Pertanian, untuk kemudian ditularkan kepada para petani. Atau bisa juga mengajari petani untuk menghasilkan gabah yang berkualitas.

Beberapa masalah yang sering dihadapi dalam proses pengeringan gabah umumnya terkait dengan masalah fisik dan kualitas. Kaitannya dengan masalah fisik antara lain, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan gabah, seperti pecah atau retak. Kemudian, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan kehilangan berat gabah. Bahkan pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan perubahan warna gabah.

Sedangkan yang berhubungan dengan masalah kualitas diantaranya, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan penurunan kualitas gabah. Selanjutnya, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan kontaminasi gabah dengan bakteri, jamur, atau hama. Dan, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan nutrisi gabah.

Selain masalah fisik dan kualiras, masalah lingkungan dan ekonomi pun perlu kita kenali dengan baik. Dalam hal lingkungan, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan polusi udara. Kemudian, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan penggunaan energi yang tidak efisien. Dan pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan dampak pada ekosistem sekitar.

Lalu, yang terkait dengan masalah ekonomi antara lain, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan kehilangan pendapatan petani. Selanjutnya, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan biaya pengeringan yang lebih tinggi. Terakhir, pengeringan yang tidak tepat dapat menyebabkan ketergantungan pada teknologi yang lebih mahal.

Secara umum dapat disampaikan langkah-langkah untuk menghasilkan gabah berkualitas baik. Mari mulai dari persiapan sebelum penanaman. Setidaknya ada tiga hal yang penting diperhatikan yakni pertama pilih varietas padi yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan pasar. Kedua, lakukan pengolahan tanah yang baik untuk meningkatkan kesuburan dan struktur tanah. Dan ketiga, lakukan pemupukan yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Selanjutnya proses penanaman. Dalam hal ini ada 3 hal yang butuh perhatian, pertama, tanam benih padi yang berkualitas dan sesuai dengan varietas yang dipilih. Kedua, atur jarak tanam yang tepat untuk meningkatkan hasil panen. Ketiga, lakukan pengairan yang tepat untuk meningkatkan hasil panen.

Penting juga dilakukan proses pemeliharaan yang baik. Mulai dari melakukan pengendalian hama yang tepat untuk mencegah kerusakan tanaman. Lalu, melakukan pengendalian penyakit yang tepat untuk mencegah kerusakan tanaman. Kemudian, lakukan pemupukan susulan yang tepat untuk meningkatkan hasil panen.

Soal panen juga perlu memperhatikan hal-hal berikut, pertama, pantau kematangan tanaman padi untuk menentukan waktu panen yang tepat. Kedua, lakukan panen yang tepat untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas gabah. Dan ketiga, lakukan pengeringan yang tepat untuk meningkatkan kualitas gabah.

Sedangkan yang berhubungan dengan pasca panen, perlu ditempuh pengeringan lanjutan untuk meningkatkan kualitas gabah. Kemudian, simpan gabah di tempat yang kering dan sejuk untuk meningkatkan kualitas gabah. Dan lakukan pengolahan yang tepat untuk meningkatkan kualitas gabah.

***

Judul: Gabah Berkualitas
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *