Curug Tujuh Cibolang Ciamis Utara Airnya Jernih Sejuk dan Menyegarkan

Wisata Curug Tujuh Cibolang terletak di Kabupaten Ciamis. Pengunjung daat menikmati tujuh curug di kawasan ini. (Doc. dispar.ciamiskab.go.id)

ManjmusSundaNews-Jumaat, (1/11/2024)-Curug Tujuh Cibolang merupakan satu diantara banyak objek wisata alam di Kabupaten Ciamis yang menawarkan banyak keindahan. Curug Cibolang memanjakan wisatawan dengan air terjunnya yang jernih dan menyejukkan

Sesuai dengan namanya, curug ini terdiri tujuh lokasi air terjun yang tersebar dan letaknya tidak berjauhan.

Bahkan curug 4 dan 5 letaknya berdampingan hanya terpisah kurang lebih 2 meter jaraknya. Pesona keindahan Curug Tujuh Cibolang Panjalu Ciamis Utara, sangat dikenali.

Keindahan wisata alam yang satu ini sudah menasional. Terbukti dengan banyaknya wisatawan yang berdatangan di akhir pekan dari luar Jawa Barat.

Curug Tujuh Cibolang berada di dalam Kawasan Wana Wisata Curug
Tujuh di RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis.

Luasnya sekitar 40 hektar dan dikelilingi Bukit Ciparang dan Cibolang di kaki Gunung Sawal. Kawasan ini terletak pada ketinggian antara 800-900 m dpl dengan suhu udara berkisar 17-18 C.

Untuk menuju ke lokasi ini kita bergerak ke wilayah Ciamis Utara tepatnya di wilayah Kecamatan Panjalu. Pengunjung dapat mengendarai kendaraan roda empat atau roda dua, untuk mencapai pintu masuk wisata.

Jika hendak menggunakan transportasi umum, kita bisa menumpang angkutan umum tujuan Panjalu atau Kawali Ciamis.

Dari tepi jalan raya, dilanjutkan dengan menumpang ojek menuju ke pintu masuk Curug Tujuh Cibolang Ciamis Utara.

Untuk bisa masuk ke objek wisata kita wajib membayar tiket. Harganya relatif murah, Rp 7.500 per orang. Itu sudah termasuk asuransi kecelakaan. Dari gerbang ini penjelajahan dimulai. Ya, dari pintu masuk pengunjung tidak langsung melihat air terjun.

Perlu penjelajahan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Tapi jangan khawatir, sepanjang perjalanan itu kita akan disuguhi panorama alam yang indah.

Rentang penjelajahan jalan kaki dengan kontur menanjak ini tidak akan membosankan. Karena hijau pepohonan yang menyemburkan pasokan oksigen memberikan kesegaran alami khas pegunungan.

Energi yang dikeluarkan akibat berjalan kaki seketika akan terbayar setelah kita dihadapkan pada keindahan air terjun pertama.Tujuh curug itu memang tidak berdampingan, kita harus mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki ke puncak bukit dan kembali lagi.

Setiap curug ini memiliki nama yaitu, Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik dan Curug Cibuluh. Ketujuh curug ini mengalirkan air ke sungai Cibolang dan Cimantaja.

Pengunjung bisa berendam di kubangan yang ada di kaki curug sembari menikmati sensasi berupa “pijatan” jatuhan air yang cukup segar.

Keberadaan Curug ini tidak pernah surut sekalipun di musim kemarau.
Malah berdasarkan hasil penelitian, air yang mengalir mengandung unsur belerang yang diyakini berkhasiat untuk penyembuhan beberapa penyakit.

Wana wisata ini juga bisa dijadikan tempat untuk camping. Sejumlah organisasi kemahasiswaan, kepecintalaman atau gerakan pramuka kerapkali menggunakan kawasan itu untuk melakukan kegiatan atau pendidikan dasar di alam bebas.

Pengelola telah menyiapkan area berkemah atau camping ground. Fasilitas air bersih tersedia, sehingga layak dan aman untuk dijadikan tempat berkemah.

Bahkan di sekitar kawasan ini juga tersedia warung penjual makanan. Pengunjung bisa memesan makanan berat seperti nasi liwet dan lainnya.

Legenda Curug Tujuh Cibolang

Sumber air curug ini berasal air Cimantaja menurut Legenda bahwa Cimantaja yang berarti cai mata raja alias air mata raja.

Konon dahulu kala ada seorang penguasa atau raja yang pada suatu waktu merasa sangat prihatin melihat keadaan di wilayahnya akibat kemarau panjang. Air tidak ada dan tanah kering kerontang, sehingga rakyatnya dirundung sengsara berkepanjangan.

Sang raja kemudian bertapa untuk memohon supaya diturunkan hujan agar keadaan negerinya pulih seperti sedia kala.

Namun usahanya itu tidak mendapat jawaban dari penguasa alam. Karena tak membuahkan hasil, hati sang raja merasa sedih dan kesedihannya itu membuat sang raja menangis.
Saat itulah keajaiban terjadi, air mata raja yang terus turun perlahan-lahan berubah menjadi genangan air jernih dan semakin membesar sehingga membentuk aliran air yang akhirnya terpecah dan jatuh di tujuh buah tebing. Berkat air curug tersebut keadaan wilayah tersebut kembali sejahtera

Judul: Curug Tujuh Cibolang Ciamis Utara Air Jernih Sejuk dan Menyegarkan
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *