Cuplikan Pidato Tokoh -tokoh Sunda di Kongres Pemuda Sunda Bandung 4-7 November 1956

"Masalah daerah jadi satu persoalan yang penuh dengan persoalan-persoalan nasional. Masyarakat Tatar Sunda dari hari ke hari di lapangan semakin ricuh, ditambah rasa kecewa dan ketidaktentraman yang ada di pikiran masyarakat Sunda, karena kepincangan-kepincangan yang terjadi saat itu,” tandas RAF

Prof. Edi S Ekadjati (Tangkapan layar)

MajmusSundaNews-Bandung, Senin, (7/10/20240 -Sambutan dari tokoh-tokoh besar Sunda saat akan digelarnya Kongres Pemuda Sunda 1956 sangat luar biasa, pada saat itu tokoh Sunda banyak yang hadir, baik itu dari politisi, militer, pejabat tinggi, akademisi, budayawan, sastrawan, tokoh pemuda dan banyak lagi yang lainnya.

Ketua Panitia Kongres Pemuda SundaΒ  Rahmatullah Ading Afandie, (RAF) Β mengatakan Pemuda memegang tanggungjawab yang berat dalam segala persoalan masyarakat.

β€œMasalah daerah jadi satu persoalan yang penuh dengan persoalan-persoalan nasional. Masyarakat Tatar Sunda dari hari ke hari di lapangan semakin ricuh, ditambah rasa kecewa dan ketidaktentraman yang ada di pikiran masyarakat Sunda, karena kepincangan-kepincangan yang terjadi saat itu,” tandas RAF

Ia menegaskan persoalan-persoalan daerah tidak bisa hanya diserahkan kepada orang lain (deungeun-deungeun). Tapi harus digarap oleh orang Sunda sendiri. Panitia diberi kewajiban mewujudkan Kongres Pemuda Sunda yang tujuannya membuat jalan yang kongkrit, positif dalam memberikan, keamanan di daerah sendiri yang dalam keadaan tercekik.

β€œUntuk memperbaiki ekonomi dan sosial yang sedang ricuh ini dan berdiskusi tentang kebudayaan yang sekarang hanya ada dalam kemarahan yang terpendam,”

β€œJadi kongres ini bukan untuk mempermasalahkan kekecewaan tapi harus menjadi jalan yang nyata mengobati kekecewaan dan ketidaknyamanan serta bagaimana bisa mencegah kekecewan dan ketidaknyamanan itu terus berkembang,” tegas RAF seperti yang ditulis Prof Edi S Ekadjati dalam buku Nu Maranggung dina Sajarah Sunda.

Mr. Iwa Kusuma Sumantri menyatakan Pemuda Sunda harus lebih mementingkan olah raga untuk kesehatannya dan perlu mengutamakan pengajaran untuk mengangkat pengetahuannya, serta harus lebih giat bekerja untuk meningkatkan perekonomian kita.

β€œKendati begitu karena orang Sunda hidup bersama serta berjuang bersama-sama dengan suku-suku bangsa Indonesia yang lainnya, tentu saja kesundaannya harus terpatri dengan rasa solidaritas dengan suku-suku bangsa Indonesia yang lainnya itu,” jelas Iwa di depan peserta kongres.

Iwa menandaskan disisi lain orang Sunda juga tidak sudi tersered orang lain, tidak sudi juga menjadi penghinaan suku lain.

Sunda sekarang harus bangun dan bersiap diri maju ke depan dalam segala lapangan ilmu pengetahuan dan perekonomian.

β€œDi berbagai negara lain itu, politik menghadapi persoalan suku bangsa tidak picik seperti di sini. Bahasa dan kemajuan suku-suku bangsa itu sangat diparhatikan dan dilestarikan,” kata Iwa ditulis dalam buku yang sama.

Diantaranya kata Iwa, sengaja didirikan akademi-akademi suku bangsa yang meneliti bahasa-bahasanya, sejarahnya dan kebudayaannya.

Bahkan tulisannya yang sudah jarang dipakai juga dihidupkan kembali, serta dijaga dari kepunahan. Selain itu disekolahkan menggunakan biaya dari negara atau pemerintah.

Sedangkan Panglima T.T. III Siliwangi Letkol Suprayogi, dalam pidatonya menyatakan waktu yang saudara pilih dilaksanakan diantara Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan Nasional sangat tepat sekali.

Tempat yang saudara-saudara pilih di Kota Bandung kata Suprayogi ini tempat yang sangat tepat sekali, karena beberapa hari lagi akan dilangsungkan pelantikan beberapa dewan Konstituante, Dewan yang akan menyusun Undang-Undang Dasar yang tetap bagi negara kita.

“Tidak ada gunanya kita marah, karena kekecewaan-kekecewaan yang telah dialami. Tidak ada gunanya kita menyesali kesalahan-kesalahan di masa lampau,”

β€œKekekecewaan dan kesalahan itu justru harus bisa kita pergunakan untuk membenarkan langkah di masa depan, supaya kesalahan jangan berulang, supaya kekecewaan jangan terlimpah,” kata Suprayogi dikutip dalam buku yang sama

Prof Edi S Ekajati menyimpulkan dari hasil Kongres Pemuda Sunda yang penting untuk diketahui ,apa saja masalah urang Sunda yang dihadapi pada masa itu (1950-1956). Diantaranya seperti tercantum di bawah ini

1 Rakyat yang menjadi korban ketidakamanan harus cepat diselesaikan

2 Bangunan negara kesatuan sebaiknya dirobah jadi federasi

3 Ada imperialisme suku bangsa, yang berkaitan dengan itu pegawai di Pasundan harus orang Sunda

4 Masalah non dan co harus dihilangkan

5 Bahasa daerah harus ditingkatkan fungsinya dalam pelajaran sekolah, begitu juga harus diterbitkan lagi buku-buku Sunda

6 Orang Sunda perlu mempunyai pahlawan (ada orang Sunda yang diangkat jadi pahlawan nasional)

7 Perlu ada perguruan tinggi di Tatar Sunda, seperti di Yogyakarta

Selain itu perlu juga dicatat dari hasil kongres Sunda berupa proklamasi hasil dari rumusan Seksi Kebudayaan

Proklamasi Kongres Pemuda Sunda 1956

Kongres Pemuda SundaΒ  yang diadakan dari tanggal 5,6 dan 7 Nopember 1956 di Bandung, memproklamasikan

1 Istilah Jawa Barat diganti oleh Sunda dan konsekuensinya istilah Jawa Tengan diganti oleh Jawa Barat serta Pulau Jawa jadi Nusa Selatan sama dengan dari pemerintah yang sudah merubah Sunda Kecil jadi Nusa Tenggara

2 Ki Tapa, Dewi Sartika dan Oto Iskandar di Nata adalah Pahlawan Nasional

3 Dewi Sartika dan Oto Iskandar di Nata harus diperingati tiap tahun,
karena keduanya sudah diakuisebagai Bapa dan Ibu Sunda

4 Gajah Mada itu bukan pahlawan nasional. Bahkan sebaliknya Gajah Mada itu penjajah yang sudah menimbulkan perpecahan diantara suku-suku bangsa, oleh sebab itu mitos
yang berkaitan dengan itu harus dihancurkan

β€œItulah diantaranya pernyataan berkaitan dengan Kongres Pemuda Sunda yang digaungkan oleh pemuda Sunda yang rata-rata usianya 20 tahunan,” tutur Prof Edi ditulis dalam buku Nu Maranggung dina Sajarah Sunda.***

 

Judul: Cuplikan Pidato Tokoh -tokoh Sunda di Kongres Pemuda Sunda Bandung 4-7 November 1956
Jurnais: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *