Cinta Dunia Biasanya Dipicu oleh Nafsu Ini Peringatan Rasulullah SAW

Cinta dunia biasanya dipicu oleh nafsu, baik yang terkait dengan perut maupun hal-hal di bawah perut, yang berpotensi melahirkan berbagai bentuk maksiat dan kerusakan.

Ilustrasi musafir padang pasir (pexels.com)

MajmusSunda News, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jum’at (10/1/2025) Artikel dalam Rubrik “KHASANAH” berjudul  “Cinta Dunia Biasanya Dipicu oleh Nafsu Ini Peringatan Rasulullah SAW”   ditulis oleh Agung Ilham Setiadi

Rasulullah SAW, yang telah memberikan banyak peringatan dan pesan kepada umatnya agar tidak terperdaya dan terlena oleh cinta dunia yang kerap berlebihan.

Cinta dunia biasanya dipicu oleh nafsu, baik yang terkait dengan perut maupun hal-hal di bawah perut, yang berpotensi melahirkan berbagai bentuk maksiat dan kerusakan.

Manusia dalam kehidupan sehari-hari, kerap masuk dalam perangkap hasrat demi mengejar kemewahan duniawi. Tahta, wanita dan ketenaran seringkali menjadi tujuan utama yang mengaburkan pandangan tentang makna kehidupan yang hakiki.

Menyambut tahun 2025, sejatinya kita kembali bermuhasabah atau mengevaluasi diri. Mari kita ikuti teladan baik (uswatun hasanah) Karena, ajaran Islam mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan persiapan untuk menuju kehidupan akhirat.

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon sebelum melanjutkan perjalanan panjangnya.

Cinta dunia adalah kecenderungan mencintai kehidupan dunia lebih dari kehidupan akhirat. Saat cinta dunia menjadi pusat segalanya hingga mengesampingkan nilai-nilai spiritual, maka itulah yang menjadi bahaya besar.

Dalam berbagai hadis, Rasulullah SAW menekankan bahwa harta, tahta, dan segala kenikmatan duniawi sejatinya hanyalah titipan.

Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya tentang bahaya sikap cinta dunia. Sikap ini menjadi sumber keburukan dan maksiat, karena dapat melemahkan iman kepada Allah serta membawa dampak buruk atau negatif dalam kehidupan sosial.

Cinta dunia membuat seseorang kehilangan akal sehat sehingga rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Rasulullah SAW menegaskan bahwa cinta dunia adalah akar dari segala permasalahan dan kesalahan.

Namun, apakah itu berarti kita tidak boleh memiliki dunia? Tentu tidak. Manusia hidup di dunia dan membutuhkan dunia untuk bertahan hidup. Imam Al Ghazali menjelaskan, bahwa tidak semua hal di dunia bersifat duniawi.

Segala sesuatu yang dilakukan karena Allah tidak dianggap duniawi, sedangkan yang dilakukan bukan karena Allah itulah yang disebut duniawi. Termasuk kemaksiatan dan sangat berlebihan dalam perkara yang diperbolehkan.

Judul: Cinta Dunia Biasanya Dipicu oleh Nafsu Ini Peringatan Rasulullah SAW
Penulis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *