Bimaraksa Putra Jantaka Dibiarkan Lolos Sanjaya, Setelah Kerajaan Galuh Berhasil Direbut Kembali

Musuh utamanya hanyalah Purbasora. Sanjaya merebut Keraton Galuh hanya dalam waktu satu malam. Purbasora gugur sebagai penguasa Galuh dalam usia 80 tahun.

Ilustrasi Kerajaan Galuh (Jumari Haryadi by Bing Image Creator AI)

MajmusSunda News, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jum’at (15/11/2024) Artikel dalam Rubrik β€œSEJARAH” berjudulΒ  Bimaraksa Putra Jantaka Dibiarkan Lolos Sanjaya, Setelah Kerajaan Galuh Berhasil Direbut Kembali, ini ditulis oleh: Agung Ilham Setiadi.

Sanjaya tidak memperdulikan lolosnya Bimaraksa karena ingat amanat ayahnya Sena tidak boleh melukai keluarga Rajaresi Denuh Jantaka. Ia ingin membalas dendam, hanya kepada musuh yang telah menjatuhkan ayahnya yakni Purbasora.

Sebagaimana janjinya Sang Sanjaya tidak ingin menanamkan permusuhan dengan Resiguru Wanayasa di Denuh. Sanjaya tidak ingin menanamkan permusuhan kepada keluarga lain.

Musuh utamanya hanyalah Purbasora. Sanjaya merebut Keraton Galuh hanya dalam waktu satu malam. Purbasora gugur sebagai penguasa Galuh dalam usia 80 tahun.

Saat Purbosara tewas di tangan sepupunya sendiri Sanjaya. Danghyang Guru Sempakwaja masih jumeneng usianya 103 tahun.

Purbasora yang terbunuh oleh Sanjaya masih ada kaitan kerabat dari istri Sempakwaja yang cantik, Pohaci Rababu. Ia (Pohaci Rababu) samarakarya dengan adik kandungnya sendiri Mandiminyak.

Sempakwaja sangat terpukul dengan perasaan sedih yang sangat mendalam. Rajaresi pertama di Galunggung ini tentu saja tidak rela anaknya terbunuh. Tidak ada keterangan kapan ia mulai menjadi Rajaresi di Galunggung.

Sanjaya ingat akan pesan ayahnya Sena, harus berbuat hormat kepada leluhurnya dari keturunan Sempakwaja dan Jantaka kecuali Purbasora. Setelah Keraton Galuh bisa direbut kembali dari tangan Purbasora.

Sanjaya mengutus patihnya menghadap ke Danghiyang Guru Sempakwaja meminta Sang Demunawan (adiknya Sang Purbasora) direstui menjadi pemegang kekuasaan di Galuh.

Naluri Resiguru Sempakwaja dari Galunggung Tolak Permintaan Sanjaya

Sang Resiguru Sempakwaja masih ragu permintaan itu hanya akal-akalan untuk menjebak anaknya masuk dalam perangkapnya di Galuh dan untuk dibinasakan.

Hati Sempakwaja masih diselimuti luka yang sangat dalam, anaknya sendiri Purbasora tewas ditangan Sanjaya, bagaimanapun sulit untuk dilupakan dan dimaafkan.

Ia pun sadar betapa berat perjuangan ayahnya (Wretikandayun) mendirikan kerajaan Galuh menjadi Negara yang mahardika (merdeka).

Danghyang Sempakwaja tidak mengindahkan permintaan Sanjaya. Ia justru menunjuk Prema Dikusumah putra patih Wijayakusumah, cucu Sang Purbasora.

Dengan perasaan terpaksa suka atau tidak Sanjaya menerima keputusan Sempakwaja.

Untuk mengimbanginya Sanjaya menunjuk putranya Tamperan Barmawijaya menjadi patih sekaligus wakil di Galuh. Setelah itu Sempakwaja menobatkan anaknya Demunawan (723 M) menjadi Raja di Saung Galah Kuningan.

 

Judul: Bimaraksa Putra Jantaka Dibiarkan Lolos Sanjaya, Setelah Kerajaan Galuh Berhasil Direbut Kembali
Penulis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *