4 Tingkatan Ikhlas dalam Islam, Tertinggi Ikhlasul Arifin

Ikhlas menjadi hal yang penting dimiliki setiap muslim. Ada beberapa tingkatan ikhlas yang menjadi takaran seseorang dalam mengerjakan amal ibadah.

Ilustrasi kaligafri Surat Al Ikhlas (Sumber: pngtree)

MajmusSunda News, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jum’at (7/1/2025) Artikel dalam Rubrik β€œKHASANAH”, berjudul ” 4 Tingkatan Ikhlas dalam Islam, Tertinggi ikhlas Arifin” ,ditulis oleh Agung Ilham Setiadi

Ikhlas menjadi sesuatu yang berat sekaligus penting. Ada juga pendapat yang mengartikan ikhlas dengan ‘menunggalkan Allah SWT’ sebagai tujuan seluruh perbuatan

Pengertian dan Pentingnya Ikhlas

Dikutip dari buku Terapi Hati karya Amru Khalid, ikhlas berarti mendedikasikan dan mengorientasikan seluruh ucapan dan perbuatan, hidup dan mati, diam, gerak dan bicara, dalam kesendirian atau keramaian, serta segala tingkah laku di dunia ini hanya untuk satu hal, yakni keridhaan Allah SWT.

Ada banyak hadits yang menerangkan betapa pentingnya bersikap ikhlas. Diriwayatkan dari Abu Umamah bahwa suatu ketika seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Bagaimana pandanganmu tentang seorang laki-laki yang berperang untuk mencari upah dan sanjungan, apa yang akan diperolehnya?” Rasulullah SAW menjawab, “Dia tidak akan memperoleh apa-apa.” Laki-laki itu mengulangi pertanyaan tersebut sebanyak tiga kali, dan Rasulullah SAW tetap menjawab, “Dia tidak akan memperoleh apa-apa.” Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal, kecuali jika dikerjakan dengan ikhlas semata-mata untuk-Nya dan untuk mencari ridha-Nya.” (HR Abu Daud dan Nasa’i)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Syadad bin Aus bahwa dia pernah mendengar Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa karena pamer, maka dia telah berbuat syirik. Barangsiapa sholat karena pamer, maka dia telah berbuat syirik. Dan barangsiapa berzakat karena pamer, maka dia telah berbuat syirik.” (HR Baihaqi)

Ikhlas menjadi hal yang penting dimiliki setiap muslim. Ada beberapa tingkatan ikhlas yang menjadi takaran seseorang dalam mengerjakan amal ibadah. Simak pembahasan mengenai pentingnya ikhlas berikut ini beserta tingkatannya.

Tingkatan Ikhlas

Mengutip dari buku Dahsyatnya Ikhlas karya Mahmud Ahmad Mustafa, berikut tingkatan ikhlas seseorang mulai dari yang paling rendah hingga paling tinggi.

1. Ikhlas Meraih Kebahagiaan Duniawi

Tingkatan ikhlas ini menjadi yang paling rendah. Seorang yang ikhlas meraih kebahagiaan duniawi akan beramal dan beribadah dengan harapan agar Allah memberikan kekayaan di dunia.

Contohnya, seperti seorang yang memperbanyak membaca surat Al-Waqiah agar Allah memberinya rezeki. Maka ketika berdoa, ia berharap keinginan duniawi semata.

Meskipun termasuk tingkatan ikhlas yang paling rendah, namun hal ini masih baik karena orang tersebut hanya meminta kepada Allah saja, dan tidak meminta kepada selain-Nya.

2. Ikhlasuk Aabidiin

Tingkatan ikhlas selanjutnya adalah ikhlasnya orang yang ahli ibadah.

Dalam menjalankan ibadah, mereka sudah ikhlas, akan tetapi mereka juga masih disertai perasaan pamrih. Artinya, orang ini ikhlas beribadah namun masih memiliki keinginan-keinginan.

Keinginan ini meliputi misalnya, ingin masuk surga, takut neraka, ingin bahagia di dunia dan akhirat, dan lain sebagainya. Keikhlasan di tingkat ini membuat seseorang masih dipengaruhi oleh nafsu hanya karena ingin mendapatkan pahala dan menghindar dari ancaman siksa.

3. Ikhlasul Muhibbin

Tingkatan ikhlas selanjutnya adalah ikhlasul muhibbin, yakni ikhlasnya orang-orang yang mencintai Allah SWT. Mereka beramal semata-mata karena Allah SWT. Mereka mengagungkan Allah, memuliakan dan menghormati Allah SWT sepenuh hati.

Mereka beribadah sudah tidak didorong lagi oleh keinginan atau pamrih pribadinya, baik itu masalah dunia maupun akhirat.

4. Ikhlasul Arifin

Tingkatan ikhlas tertinggi adalah ikhlasul arifin, yakni ikhlasnya orang-orang yang sadar dan makrifat pada Allah SWT. Mereka mengetahui, menyadari dan merasakan bahwa gerak diam mereka semata-mata karena Allah SWT.

Orang-orang yang berada di tingkatan ikhlas ini merasa bahwa dirinya sama sekali tidak mempunyai kemampuan atau kekuatan apapun. Mereka tidak beramal, beribadah atau berbuat melainkan dengan Allah dan atas pertolongan-Nya.

Orang-orang yang berada pada tingkatan ikhlas ini melakukan ibadah tidak karena melihat pahala, atau ingin masuk surga atau takut masuk neraka. Mereka benar-benar ikhlas lillahi Ta’ala, tanpa pamrih atau karena memiliki keinginan apapun.

 

Judul: 4 Tingkatan Ikhlas dalam Islam, Tertinggi ikhlas Arifin
Penulis: Agung Ilham Setiadi
Edistor: AIS

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *