Setelah di Wamen Nama Dudung Abdurachman Tidak Muncul, Akhirnya Jadi Penasihat Khusus Presiden

ikut

Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrahman di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10/2024). (ANTARA/Rio Feisal)

MajmusSunda News- Kota Bandung, (22/10/2024), Warga Tatar Sunda mungkin banyak menunggu kabar terkahir Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman setelah dipanggil Prabowo sebelum dilantik menjadi Presiden RI yang ke 8.

Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri (Wamen) Senin, (21/10/2024) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman ternyata tidak muncul juga ikut dilantik menjadi wamen

Baru keesokan harinya Selasa, (22/10/2024) Dudung muncul bukan sebagai menteri atau wakil menteri tapi menjadi Pebasehat  Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional sekaligus Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP)

Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman menjelaskan tugas-tugas yang diembannya usai dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Penasehat  Khusus Presiden Prabowo.

“Tentunya pertahanan ini tidak serta merta berkaitan dengan alutsista ya. Biasanya pertahanan itu, pertahanan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan,” kata Dudung dalam awal penjelasannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa dikutip dari Antara.

Dudung mengatakan Presiden Prabowo memiliki begitu banyak pekerjaan lain sehingga dirinya sebagai Penasihat Khusus Presiden sekaligus Ketua KKIP akan memberikan masukan kepada presiden tentang perkembangan situasi, termasuk dengan elemen-elemen lain yang berkepentingan, seperti Kementerian Pertahanan maupun badan-badan lainnya, tentang situasi yang berkembang, baik di luar maupun dalam negeri.

Berkaitan dengan industri pertahanan, Dudung selaku Ketua KKIP menerima pesan khusus dari Presiden Prabowo untuk mengecek kondisi alutsista yang ada di tanah air serta keberadaan industri-industri pertahanan nasional guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan dan juga TNI.

“Bagaimana industri-industri pertahanan yang ada, seperti yang selama ini kan di bawah BUMN, nanti akan kita lihat, kita cek, kita audit forensiklah, kita lihat secara utuh, termasuk ke satuan-satuan, apakah memang masih layak atau sudah tidak layak, misalnya persenjataan yang kita miliki,” jelasnya.

Ia menyampaikan beberapa fokus persoalan pertahanan yang ingin dikerjakan, antara lain perkembangan situasi di Lebanon, termasuk negara-negara lain yang ada keterlibatan pasukan TNI sebagai pasukan perdamaian. Ia juga akan memprioritaskan masalah pertahanan di Papua.

 

Judul: Setelah di Wamen Nama Dudung Abdurachman Tidak Muncul, Akhirnya Jadi Penasihat Khusus Presiden
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *