MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024) β Hari ini di Auditorium Gedung FPBS UPI telah berlangsung penyerahan Hadiah Hardjapamekas untuk guru-guru bahasa Sunda yang dianggap kreatif dan inovatif dalam mengajarkan bahasa Sunda selama masa karirnya. Hadiah Hardjapamekas dilaksanakeun oleh Yayasan Kebudayaan Rancage yang juga setiap tahun memberikan hadiah sastra Rancage bagi buku yang dikategorikan pinunjul.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Bandung, Keluarga R. Sobri Hardjapamekas, Dekan dan Wakil Dekan FPBS, para guru besar dan dosen-dosen Prodi Pendidikan Bahasa Sunda, Keluarga Yayasan Rancage, para kasepuhan dan inohong, para juri, para guru yang menjadi nomine, para mahasiswa, dan tamu undangan lainnya.


Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan dalam sambutannya menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa Sunda harus menjadi mainstream (arus utama) yang diterima oleh mayoritas masyarakat Kota Bandung. Bahkan harus diusahakan penerimaan guru bahasa Sunda terpisah dengan penerimaan guru seni dan budaya karena keilmuannya pun berbeda. Biantara-nya dalam bahasa Sunda yang baik, disambut tepuk tangan oleh hadirin. Muhammad Farhan juga mengajak semua elemen masyarakat mendukung menjadikan Bandung Ibu Kota Asia-Afrika sebagaimana Bung Karno telah menjadikannya demikian tahun 1955.

Sambutan Ketua Dewan Pembina Yayasan Rancage, Erry Riyana Hardjapamekas menyebutkan bahwa dirinya merasa waas dan penuh kenangan ketika kembali ke UPI, khususnya ke FPBS, karena ayah beliau R. Hardjapamekas adalah dosen bahasa Jerman yang sangat mencintai budaya Sunda. Menurut Erry, hadiah ini bagi guru-guru bahasa Sunda yang luar biasa berkomitmen dengan tugasnya mendidik anak didiknya di tengah gempuran dan pengaruh nasional dan internasional.
R. Sobri Hardjapamekas yang menjadi salah satu tokoh pendidikan di Jawa Barat, terkenal dengan ungkaranya. Beliau mengutip Friedrich FrΓΆbel yang menyatakan bahwa, βNgatik tΓ©h saΓ©stuna ngawarah diri sorangan jeung mΓ©rΓ© conto, lian ti Γ©ta mah ngan kanyaah.β

Sambutan-sambutan sebelumnya diberikan oleh Rektor ISBI, Dr.Β Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum., lalu Ketua Yayasan Rancage, Dr. Titi Surti Nastiti yang merupakan putra H. Ajip Rosidi yang merintis Hadiah Rancage. Setelah itu, diteruskan oleh Dekan FPBS UPI, Prof. Dr. Tri Indri Hardini, M.Pd.
Ketua juri, Prof. Dr. Dingding Haerudin, M.Pd. selanjutnya mengumumkan para guru pinunjul yang dianugerahi Hadiah Hardjapamekas, yaitu: Cucu Unisah untuk kategori guru SD, Hadi AKS untuk kategori guru SMP, dan Siti Saleha Noer Fatonah untuk kategori guru SMA. Para guru tersebut sebelumnya diundang ke podium untuk berbagi pengalaman bagaimana padika mereka mengajar bahasa Sunda yang dianggap sulit oleh para siswanya. Darpan, M.Pd. sebagai Ketua LBSS sekaligus juri kegiatan tersebut memandu para guru pinunjul.

Menurut Cucu Unisah, di SD tidak ada guru mata pelajaran tetapi guru kelas yang harus mampu mengajar semua mata pelajaran pada siswanya. Guru-guru dengan latar bahasa dan budaya berbeda tentu tidak semuanya bisa mengajarkan mata pelajaran bahasa Sunda. Kemudian di sekolahnya, SD Soka Bandung, dibentuk tim kesundaan yang sangat dibutuhkan, bahkan ketika harus mengajarkan bahasa Sunda, kesenian, dan budaya Sunda, mereka turun membantu di kelas dan di lingkungannya.
Hadi AKS sebagai guru yang sastrawan, banyak belajar selama 30 tahunan agar supaya dapat menjadi guru yang disukai siswa-siswanya, terutama agar dapat mentransfer bahasa Sunda pada siswa-siswanya dengan diterima sepenuh hati. Film dan buku, keterampilan berseni dan bersastra yang dikembangkan dan menjadi kompetensinya, diramu dengan kecintaanya pada bahasa Sunda menjadi sumber pengayaan dirinya dalam mengajar selama ini. Saung Sastra Lembang adalah komunitas yang merupakan wujud lain kreativitasnya dalam mengembangkan pembelajaran bahasa, sastra, seni, dan budaya Sunda. Banyak prestasi yang telah diraih dalam komunitas tersebut.

Siti Saleha Noer Fatonah guru SMA Rancakalong yang mengembangkan pembelajaran bahasa Sunda di lapangan. Beliau selalu membawa siswa-siswanya untuk menyaksikan langsung seni tradisi yang hidup di Kecamatan Rancakalong Sumedang. Siswa-siswanya belajar langsung bahasa Sunda pada masyarakat tradisi, sehingga cepat mengenal nilai-nilai pendidikan dan kehidupan yang membuat siswanya menyadari pentingnya bahasa dan budaya Sunda.
Kegiatan dimeriahkan juga oleh Jessica Purboyo pemenang maca sajak Sunda FTBI se-Jawa Barat dengan membaca sajak karya Dadan Sutisna dan Tanah Sunda karya Ajip Rosidi. Di luar auditorium terlihat pameran buku-buku Sunda dan Indonesia yang digelar oleh penerbit Pustaka Jaya.
***
Judul: Penyerahan Hadiah Hardjapamekas Bagi Guru-Guru Bahasa Sunda
Kontributor: Chye Retty Isnendes
Editor: Jumari Haryadi