MajmusSunda News, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024) – Artikel berjudul “Memperkuat Masa Depan Sunda: Menekan Korupsi dan Mengoptimalkan Kinerja Pemimpin Baru” ini adalah sebuah esai karya Didin Kamayana Tulus yang merupakan seorang penulis, penggiat buku, dan kini tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.
Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa kita. Dalam konteks masyarakat Sunda, hal ini menjadi isu yang semakin mendesak, terutama pada saat kita mengharapkan adanya regenerasi kepemimpinan yang lebih segar dan inovatif.
Harapan saya, tanggung jawab Majelis Masyarakat Sunda (Majmus Sunda) tidak seharusnya hanya dipikul oleh orang tua atau sesepuh, tetapi seharusnya diberikan kepada anak muda yang memiliki potensi besar dalam mengubah paradigma dan membawa kemajuan bagi masyarakat kita.

Untuk menekan korupsi, langkah pertama yang dapat diambil adalah dengan transparansi dalam setiap aspek pemerintahan dan organisasi masyarakat. Anak muda, dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi dan media sosial, dapat memainkan peran penting dalam mengawasi serta mengawal penggunaan anggaran dan sumber daya.
Anak muda bisa memanfaatkan platform digital untuk menyuarakan kebijakan publik, melaporkan penyimpangan, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya akuntabilitas. Namun, tidak hanya aspek transparansi yang perlu diperhatikan.
Visi Majmus Sunda yang dinyatakan oleh Prof. Ganjar Kurnia, yaitu “Sunda Mulia Nusantara Jaya“ harus diimbangi dengan tindakan nyata. Dalam kebhinekaan Indonesia, suku bangsa Sunda harus memiliki misi yang jelas — bukan hanya sekadar kata-kata indah.
Dalam konteks ini, anak muda harus dilibatkan dalam merumuskan visi dan misi yang relevan dengan tantangan zaman. Kita perlu menegaskan bahwa masyarakat Sunda ingin menjadi suku yang dihargai dan menghargai, serta berkontribusi pada Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Selanjutnya, perhatian tidak hanya harus tertuju pada wilayah Banten, tetapi juga Banjar yang saat ini menyandang predikat sebagai kota termiskin di Jawa Barat. Tidak ada perubahan yang berarti jika kita hanya fokus pada satu daerah tanpa melihat potensi daerah lain yang juga membutuhkan perhatian. Anak muda yang kreatif dan berpendidikan bisa mengembangkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial yang ada di Banjar.
Kita harus melihat ke luar, belajar dari negara-negara yang telah berhasil membangun diri mereka setelah mengalami kehancuran. Negara-negara seperti Jepang telah bangkit dari puing-puing dan membangun kembali melalui penguasaan teknologi dan tradisi yang kuat.
Jika kita mengabaikan peran anak muda, kita akan tertinggal dan tidak mampu bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendorong partisipasi anak muda dalam setiap aspek pembangunan, baik itu sosial, budaya, maupun ekonomi.
Sayangnya, pemikiran beberapa tokoh Sunda saat ini terkesan ketinggalan zaman dan tidak relevan dengan tantangan yang dihadapi. Kita tidak bisa terus menerus berpegang pada cara-cara tradisional yang sudah terbukti tidak efektif.
Kita perlu inovasi dan ide-ide baru yang mampu membawa masyarakat Sunda ke arah yang lebih maju. Misalnya, dalam isu lingkungan, kita tidak cukup hanya berbicara tentang pelestarian gunung dan hutan, tetapi kita juga harus menangani masalah sampah di kota-kota yang semakin menumpuk dan tidak terkelola dengan baik.
Bahasa Sunda juga berada di ambang kematian, dan ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya. Pemimpin dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk mengalokasikan dana bagi budaya dan literasi. Program-program yang mendukung penggunaan bahasa Sunda dalam pendidikan dan media harus didorong agar generasi muda tidak kehilangan identitas budaya mereka.
Secara keseluruhan, untuk menekan korupsi dan mengoptimalkan kinerja pemimpin baru, kita harus memberikan ruang bagi anak muda untuk berkontribusi. Mereka adalah agen perubahan yang dapat membawa perspektif baru dan keberanian untuk mengatasi masalah yang ada.
Kita harus bekerja sama untuk menciptakan masyarakat Sunda yang lebih baik, di mana setiap individu dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang. Dengan begitu, visi “Sunda Mulia Nusantara Jaya“ bukan hanya sekedar impian, tetapi menjadi kenyataan yang dapat diraih bersama.
***
Judul: Memperkuat Masa Depan Sunda: Menekan Korupsi dan Mengoptimalkan Kinerja Pemimpin Baru
Penulis: Didin Kamayana Tulus
Editor: Jumari Haryadi