Keren Presiden Akan Bangun 25 Ribu Gudang Beras Baru

oleh: Ir. Entang Sastraatmadja

MajmusSunda News, Kolom OPINI, Jawa Barat, Minggu (04/05/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “Keren Presiden Akan Bangun 25 Ribu Gudang Beras Baru” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Melimpahnya produksi beras nasional membawa tantangan baru. Salah satunya, gudang beras Perum Bulog nyaris penuh. Menanggapi laporan langsung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Presiden Prabowo Subianto langsung bergerak cepat dengan memberi solusi konkret dan tidak hanya sekedar omon-omon belaka.

Ir. Entang Sastraatmadja, penulis – (Sumber: tabloidsinartani.com)

Sebagai respon cepat, Presiden Prabowo menginstruksikan pembangunan 25 ribu gudang improvisasi berbahan tahan lama yang dapat bertahan hingga 10 tahun. Gudang-gudang ini akan dibangun di berbagai wilayah sebagai solusi jangka pendek, sambil menunggu pembangunan gudang permanen di tingkat desa.

Sebagai catatan kritis ada baiknya juga diingatkan, selain membangun gudang baru, gudang-gudang lama Perum Bulog pun sudah saatnya dievaluasi. Apakah gudang Perum Bulog yang ada masih layak untuk menyimpan gabah/beras dengan kualitas ‘any quality’ ? Atau, memang banyak gudang Perum Bulog di daerah yang butuh perbaikan ?

Ini perlu disampaikan, jangan-jangan ditemukannya beras berkutu di gudang Perum Bulog, salah satu penyebabnya, karena kondisi gudangnya yang tidak baik lagi, mengingat pemeliharaannya yang kurang ? Itu sebabnya, menjadi sangat masuk diakal, bila langkah pembangunan gudang baru, juga berbarengan dengan perbaikan gudang Perum Bulog yang ada.

Sepatutnya, Pemerintah jangan lagi memposisikan diri sebagai ‘pemadam kebakaran’ dalam menjawab sebuah persoalan yang krusial. Tapi, sudah semestinya Pemerintah menampilkan diri dengan pendekatan ‘deteksi dini’. Dalam kaitannya dengan geduang beras sendiri, akan lebih keren bila Pemerintah telah mengansipasinya, sehingga tidak perlu tergesa-gesa membangun gudang beras baru.
Pemerintah sendiri, tentu memiliki perhitungan tertentu, bagaimana produksi beras yang bakal dihasilkan dalam panen raya padi kali ini. Pemerintah sendiri, pasti mendasarkan kepada data Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasar data BPS produksi beras bakal meledak, karena hasil nyata dari upaya Pemerintah menggenjot produksi setinggi-tingginya dan peningkatan produktivitas.

Atas proyeksi dan prediksi inilah yang membuat Pemerintah dengan tegas, berani membewarakan, mulai tahun 2025, tidak akan ada lagi impor beras. Pengumuman Pemerintah semacam ini, benar-benar sangat berani. Sebab, berdasar pengalaman selama ini, jika kita sangat membutuhkan beras, karena berbagai alasan, maka solusi yang diambil adalah impor.

Manarik untuk didalami lebih lanjut, kalau Pemerintah begitu percaya diri bahwa kita tidak akan impor beras, mengingat produksi yang berlimpah, lalu mengapa tidak sekalian dibangun gudang beras baru ? Bukankah sudah diketahui, bila produksi meningkat dengan hasil cukup spektakuler, kita akan kesulitan dalam proses penyimpanannya, karena gudang berasnya kurang ?

Tentu kita percaya, Pemerintah telah melakukan pengkajian yang terukur terkait dengan gudang Bulog yang dimiliki Perum Bulog. Selain itu, pasti telah dibahas pula dengan jumlah gudang yang ada, bakal tidak mampu menampung gabah yang diserapnya. Kalau kurang, artinya harus ditambah. Dalam waktu yang mendesak dapat mengoptimalkan gudang filial, atau bisa juga menyewa gudang yang ada.

Apa yang disikapi Presiden Prabowo dengan membangun 25 ribu gudang beras baru, sebetulnya merupakan sinyal dari Kepala Negara agar produksi beras secara nasional tetap tinggi. Artinya, jangan sampai setelah dibangun gudang beras baru, ternyata produksi berasnya anjlok, sehingga gudang yang dibangun tersebut jadi mubazir. Ini yang tidak boleh terjadi.

Oleh karena itu, kita berharap agar Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang selama ini dikenal sebagai ‘pembawa pedang samurai’ dalam upaya peningkatan produksi beras nasional, tetap komit dan konsisten dengan apa-apa yang digarapnya selama ini. Kisah sukses yang diraih, perlu terus dikembangkan dan dilestarikan di masa depan.

Menjaga dan mempertahankan produksi, sepertinya akan lebih berat untuk ditempuh, ketimbang saat kita meraihnya. Apalagi, bila dalam perjalanannya nanti, iklim dan cuaca yang terjadi, tidak berpihak ke dunia pertanian. Pengalaman El Nino dua tahun lalu, memberi bukti kepada kita, betapa sulitnya mencari jalan keluar menghadapi sergapan iklim ekstrim.

Persoalan berikutnya, Pemerintah, khususnya Perum Bulog, sudah harus menyiapkan rekruitmen petugas gudang yang terlatih dan profesional. Bila satu petugas menangani satu gudang baru, 25 ribu petugas gudang beras, bukanlah jumlah sedikit. Masalahnya adalah apakah sekarang Pemerintah/Perum Bulog, sudah memiliki perencanaan yang utuh dan holistik untuk melakukan rekruitmen petugas gudang tersebur ?

Jawabannya, pasti sudah ! Pemerintah/Perum Bulog, tentu telah menyimak dengan serius, apa-apa yzng disampaikan Presiden Prabowo. Kebutuhan gudang beras, betul-betul sangat mendesak untuk dipenuhi. Bagaimana pun juga beras yang berlimpah akan dijadikan cadangan beras Pemerintah. Artinya, pengelolaannya, butuh penanganan yang serius.

Semoga jadi pencermatan kita bersama!

***

Judul: Keren Presiden Akan Bangun 25 Ribu Gudang Beras Baru
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *