Perjalanan Panjang Kongres Pemuda Sunda 1956, Ini Kronologisnya

Ada 3 masalah yang muncul yang akan dimasukan dalam agenda Kongres Pemuda Sunda, pertama keamanan, kedua sosial dan ekonomi, ketiga kebudayaan

Tulisan kritik terhadap Pemerintahan Pusat di Jakarta Front Pemuda Sunda (FPS) di sebuah media 1956 (Soekapura.or.id)

MajmusSundaNews-Bandung, Senin (7/10/2024) Perjalanan panjang menuju terlaksananya Kongres Pemuda Sunda (KPS) 1956, tidakklah berjalan mudah atau mulus. Banyak persoalan yang terjadi pada saat itu dari gejolak keamanan dan kondisi ekonomi yang sulit

Berbagai persiapan telah dilakukan dengan semangat kebersamaan dan persatuan. Ketua panitia Kongres Pemuda Sunda 1956 saat itu yang dipercaya menjadi Ketua Panitia adalah Rahmatullah Ading Afandie, (RAF), dari Banjarsari sedangkan sekretarisnya Tatang Kosasih.

Ada 3 masalah yang muncul yang akan dimasukan dalam agenda Kongres Pemuda Sunda, pertama keamanan, kedua sosial dan ekonomi, ketiga kebudayaan

Untuk bidang keamanan yang ditugaskan dalam kongres itu Jerman Prawirawinata dari Sumedang dan Hamara Effendi dari Banjar Patroman.

Lalu bidang ekonomi ditugaskan Sukhyar Tejakusumah dan Dayat Harjakusumah. Sedangkan bidang kebudyaan yang ditugaskan Buyung Saleh Puradisastra dan Mh Rustandi Kartakusuma

11 Pemuda Ditugaskan untuk sosialisasi KPS ke Daerah di Jawa Barat

Sebelum dilaksanakan Kongres Pemuda Sunda diadakan sosialisasi kongres ke seluruh wilayah Tatar Sunda, sekalian mengajak agar banyak yang ingin ikut kongres. Yang bertugas turun ke daerah ada 11 orang, yaitu

1.Rahmatullah Ading Afandie,(RAF)

2.Tatang Kosasih,

3.Saikin,

4.Alibasyah,

5.Sanusi,

6.Ajam Syamsupraja,

7.Parma D. Sunarya,

8.Nana Sutresna,

9.Utuy Tatang Sontani,

10. Olla S. Sumarna Putra dan

11. Ajip Rosidi.
Rencana kongres ternyata mendapat sambutan baik dari tokoh atau orang Sunda yang ada di daerah, seperti dari Subang, Sumedang, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Tasikmalaya, Garut dan daerah yang lainnya di Tatar Sunda.

“Dalam perjalanan panitia kongres berkeliling ke daerah, rombongan menyaksikan sendiri bagaimana ganasnya DI/TII pimpinan Kartosuwiryo, dan bagaaimana sengsaranya dan susahnya rakyat pada waktu itu,” kata Prof Edi ditulis dalam bukunya Nu Maranggung dina Sajarah Sunda.

Kendati dalam rencana Kongres Pemuda Sunda akan digelar bulan Oktober. Pada akhirna KPS menetapkan dilaksanakan di Bandung 4-7 November 1956. Acara pembukaannya berlangsung di Hotel Orient (sekarang sudah tidak ada), lokasinya ada di jalan Asia Afrika.

Sedangkan untuk diskusi dilaksanakan di gedung Yayasan Pusat Kabudayaan (YPK) Jalan Naripan. Saat KPS dibuka banyak sekali yang hadir, ada sekitar 300. Selain dari utusan daerah (20 kabupaten dan kota besar), ada juga utusan dari Jakarta, Yogyakarta dan Tanjung Pinang jika dijumlahkan seluruhnya perwakilan orang Sunda yang datang ke KPS sekitar 111 orang.

Kongres Pemuda Sunda saat dibuka mendapat sambutan hangat dari Inohong dan gegeden (tokoh Sunda) diantaranya Walikota Bandung R. Enokh, Wakil Panglima TT III (sekarang Kodam Siliwangi), Letkol Sambas, Mantan Menteri Dalam Negeri RI pertama R.A.A. Wiranatakusumah, mantan Menteri Dalam Negeri, Mantan Gubernur Jawa Barat Sewaka, mantan Menteri Pertahanan Mr. Iwa Kusumasumantri dan Kolonel Sukanda Bratamanggala.

Judul: Jalan Panjang Kongres Pemuda Sunda 1956, Ini Kronologisnya
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *