Majmus Sunda News. Jakarta, 15 Oktober 2025 — Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (PP-HAKLI) menggelar audiensi strategis dengan Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Benyamin Paulus Octavianus, Sp.P, FISR, pada Senin (13/10/2025) di Kementerian Kesehatan. Pertemuan tersebut membahas pentingnya Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) sebagai fondasi utama dalam menjamin keamanan dan kualitas Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Dirjen P2P periode 2020–2024 Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu serta Direktur Kesehatan Lingkungan, Ketua Umum HAKLI menekankan bahwa SLHS bukan sekadar dokumen administratif, melainkan instrumen krusial untuk memastikan keamanan pangan di Tempat Pengolahan Pangan (TPP), khususnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan lebih dari 750 porsi makanan.
Untuk memperkuat implementasi SLHS, HAKLI mengusulkan tiga langkah strategis: pertama, penempatan Tenaga Sanitasi Lingkungan (TSL) di setiap SPPG; kedua, prioritas penempatan TSL di daerah terpencil; dan ketiga, sertifikasi kompetensi khusus bagi TSL yang mencakup pengelolaan air minum dan prinsip circular economy. Usulan ini akan diajukan ke Badan Gizi Nasional dengan dukungan regulasi dari Kemenkes.
Wakil Menteri Kesehatan menyambut positif inisiatif HAKLI dan menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat peran kesehatan lingkungan. “Tenaga Sanitasi Lingkungan harus menjadi garda terdepan dalam menjamin layanan gizi yang sehat, aman, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan program MBG tidak hanya menjangkau lebih banyak masyarakat, tetapi juga menjamin kualitas dan keamanan pangan secara berkelanjutan.
—–
Judul: HAKLI Dorong SLHS Jadi Instrumen Krusial di Setiap Dapur Makan Bergizi Gratis
Penulis:Bambang Lukisworo, S.K.M. (Sekretaris Jenderal PP HAKLI)
Editor: A. Noor
