Disbudparpora Kota Cimahi Gelar Sarasehan Budaya Untuk Pengembangan Kebudayaan Cimahi di Masa Depan

Kreatif Warga na, Mantap Karya na, Maju Kota na, Hepi Budaya na

Sarasehan Budaya Kota Cimahi 2025 dibuka Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, SAP (Foto: Jumari Haryadi/Arus)

MajmusSunda News, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (19/03/2025) – Kolaborasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora) Pemerintah Kota Cimahi dengan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) menggelar Sarasehan Budaya 2025.

Acara ini mengambil Tema, “Pengembangan Kebudayaan Menuju Masyarakat Kota Cimahi yang Mantap” dengan Tagline, “Kreatif Warga na, Mantap Karya na, Maju Kota na, Hepi Budaya na” berlangsung di Alam Wisata Cimahi (AWC) Jalan Kolonel Masturi KM.4 No.157, Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (19/3/2025).

Peserta Saresehan Budaya saat menyambut Walikota Cimahi Letkol (Purn.) Ngatiyana, SAP (Foto: Jumari Haryadi/Arus)

Sarasehan Budaya ini merupakan momentum penting dalam membahas perkembangan dan tantangan budaya di Kota Cimahi di tengah pesatnya perubahan zaman. Berlangsung selama dua hari 19-20 Maret 2025, dibuka oleh Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, SAP,. dihadiri 100 orang peserta dari berbagai elemen budaya serta menghadirkan delapan narasumber, termasuk akademisi dan praktisi seni budaya.

Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Drs. Achmad Nuryana (Foto: Jumari Haryadi/Arus)

Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Drs. Achmad Nuryana, selaku Ketua Panitia, dalam laporannya menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor budaya agar dapat bersaing di ranah ekonomi.

“Seni dan kebudayaan harus dikemas lebih menarik dan atraktif agar memiliki daya saing tinggi. Para pelaku seni di Cimahi juga perlu memahami strategi ekonomi kreatif agar pertunjukan seni memiliki nilai ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.

Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, MAP,. dalam sambutannya menegaskan bahwa pengembangan kebudayaan bukan sekadar pelestarian, tetapi juga strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif.

Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, MAP (Foto: Jumari Haryadi/Arus)

“Kebudayaan harus terus berkembang agar dapat beradaptasi dengan zaman, namun tetap mempertahankan identitas lokal. Dengan pemanfaatan yang tepat, seni dan budaya dapat menjadi pilar ekonomi kreatif yang meningkatkan kesejahteraan para pelakunya,” ungkap Ngatiyana.

Hari pertama saresehan dengan materi, “Penataan Kawasan Eks TPA Leuwi Gajah Berbasis Konservasi dan Kearifan Lokal” dengan narasumber: Hermana HMT, S.Sn (Seniman Budayawan Cimahi), M. Taufan Suranto (Tim Ahli Satgam PPK DAS Citarum/Dewan Pakar Majelis Musyawarah Sunda), Sudrajat (Kelompok Masyarakat Hukum Adat Kampung Cirendeu), Dr. Muhamad Zaini Alif, S.Sen, M.Ds (Dosen ISBI, Ketua Komite Permainan Rakyat, dan Olah Raga Tradisional Indonesia) dipandu moderator Fajar Budi Wibowo, M.Si, M.Hum.

Narasumber hari pertama Saresehan Budaya Kota Cimahi 2025 (Foto: Jumari Haryadi/Arus)

Untuk hari kedua dengan materi, “Pengembangan Ekonomi Kreatif Kota Cimahi di Bidang Seni Budaya” dengan narasumber: Adhitia Yudisthira, SE, Ak, CA (Wakil Walikota Cimahi), Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA (Mantan Rektor UNPAD 2007-2015, Budayawan Jabar dan Pinisepuh Majelis Musyawarah Sunda), Arif Yudi Rahman (Budayawan Jabar, Jatiwangi Arts Factory), Sulthan Mujahid Abdul Jabbar (Entepreneur Muda), dipandu moderator Theodorik Gultom, SH.

Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen untuk menjadikan kawasan Eks TPA Leuwi Gajah sebagai ruang kreatif bagi pelaku seni dan budaya guna memperkuat ekosistem budaya lokal.

Saresehan Budaya Cimahi Tahun 2025 (Foto: Jumari Haryadi/Asep Ruslan)

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, para tokoh budaya, seniman, dan akademisi membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh ekosistem budaya di Kota Cimahi, seperti minimnya wadah ekspresi, keterbatasan akses ke pasar yang lebih luas, serta pengaruh digitalisasi yang mengubah selera masyarakat terhadap seni tradisional.

Meski demikian, Cimahi tetap memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai kota seni yang unggul dan berdaya saing. Sejumlah seniman asal Cimahi telah berhasil meraih penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, membuktikan bahwa potensi budaya daerah ini patut dikembangkan lebih lanjut.

Sinergi untuk Mewujudkan Cimahi sebagai Kota Kreatif, maka Sarasehan Budaya ini menjadi langkah awal untuk membangun sinergi antara pemerintah, komunitas seni, akademisi, dan pelaku budaya dalam merancang strategi pengembangan seni dan budaya.

Tim jurnalis MajmusSunda News Asep Zaenal Mustofa, Asep Ruslan, Asep Jumari Haryadi (Foto: Jumari Haryadi/Arus)

Harapannya, diskusi yang berlangsung dapat menghasilkan solusi konkret dalam pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan kebudayaan di kota Cimahi. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul berbagai inovasi dan kreativitas baru yang memperkuat ekosistem budaya lokal.

Dengan komitmen bersama, kota Cimahi berpotensi menjadi kota kreatif berbasis seni budaya yang tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat.

Generasi muda juga didorong untuk lebih aktif dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di kota Cimahi, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

 

Judul: Disbudparpora Kota Cimahi Gelar Sarasehan Budaya Untuk Pengembangan Kebudayaan Cimahi di Masa Depan
Jurnalis: Arus
Editor: Asep Ruslan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *