Delapan Sifat Air Dalam Nilai Budaya Sunda

Penulis : Ambu Rita Laraswati (Budayawati,Spritualis)

sifat air

MajmusSunda News, Bandung (16/11/2025) – Leluhur Sunda sudah sangat memahami makna dan fungsi air. Air tidak hanya di pandang sebagai zat Tuhan yang menghilangkan dahaga manusia dan air sumber yang penting, namun lebih dari itu, air memiliki karakter, sifat, dan nilai filosofi yang dalam. Leluhur Sunda dengan luhung sudah menemukan bahwa air memiliki sifat yang luhur, baik, terpuji, bijaksana tidak bedanya dengan sifat Sang Pencipta. Sunda menyebut air adalah TIRTA AMERTA yaitu air anti kematian, air berkah, air kehidupan yang sangat sakral, suci. murni, di sebut juga air inti sari ( aci). Mitologi Sunda air hujan di sebut dewa hujan, air adalah berkah yang menjadikan kelestarian. Tirta amerta berarti menghormati perempuan sebagai sosok ambu yang memberi kehidupan.

Dalam hakikatnya air adalah biasa tapi air sungguh luar biasa. Air ada di mana-mana. Air dalam bentuk samudera, padang es, danau, dan sungai. Air meliputi tiga per empat bumi, semua perairan di isi 1.350 juta kilometer kubik air, di bawa tanah, di dalam atmosfer dan dalam bentuk uap. Banyak ilmuan yang berpendapat bahwa kehidupan di mulai dalam samudra purba di planet bumi ini.

Beberapa organisme dapat hidup tampa udara, tetapi tidak bisa hidup tampa air.

Air telah menimbulkan banyak peradaban besar di bumi, tapi air dapat juga menghancurkan peradaban. Air dalam waktu ratusan juta tahun air menjadi salah satu pelaku yang paling berkuasa dalam merubah dan membentuk wajah bumi

Air tercurah menjadi hujan dan berupa sungai besar yang mengalir, air dapat meratakan gunung raksasa, menciptakan lembah yang luas, air dapat mengikis karang yang paling keras, air sebagai gelombang besar yang dapat merubah bibir pantai. Air dapat menentukan iklim, membentuk tanah berakar dan tumbuhnya pohon di hutan, uap nya dapat menggerakkan mesin. Air harus ada dalam semua proses pembuatan.

Sebagai zat air tidak berwarna dan berbau dan tampa rasa. Namun air memiliki peran yang luar biasa dalam urusan dunia, sifat yang kelihatan hambar ternyata memiliki kekuatan dahsyat. Air sebagai zat kimia mempunyai sifat yang luar biasa yaitu sebagai senyawa pelarut dan sumber energi kimia yang kuat. Air memiliki sifat yang ganjil, air dapat membeku menjadi zat padat dan zat padat dapat terapung pada zat cair yang lebih berat. Air dapat menyerap dan melepaskan lebih banyak bahan, dalam suhu dingin dan panas menyesuaikan dalam kondisi kimia apapun. Keunikan air tidak dapat di pecah sekalipun energi besar dan hebat. Gabungan dari dua atom hidrogen dan atom oksigen yang membentuk (H2O) menghasilkan molekul yang sangat kokoh. Di antara semua zat yang ada di muka bumi air secara alamiah adalah pelarut semesta.

Di antara kesembilan planet hanya bumi di berkahi banyak air dalam kondisi cair. Andai kata air yang berjumlah 1.360 juta kilometer kubik di tumpahkan ke negara kita Indonesia maka tengelam sedalam 148 kilometer. Banyak kita temui sejarah peradaban manusia dan suatu bangsa yang hilang karena di tenggelamkan oleh air di antaranya zaman Nabi Nuh, Zaman Atlantik. Tabiat air yang selalu bergerak, tidak pernah diam, air dalam gelas yang nampak diam saja adalah bergejolak dalam mikrokosmos. Air diproyeksikan pada sekala bumi yang luas, seluruh zat yang giat yang berjumlah 1.360 juta kilometer kubik terus-menerus menanggapi tenaga yang alam yang dahsyat dan rumit. Air berperan dalam perputaran bumi, menjadi bahan matahari yang memancar, mempengaruhi gravitasi bumi dan tata surya yang lain. Air zat dalam. bentuk gas, cair, padat yang tidak tetap terus bergerak berubah-ubah dan berpindah.

Suatu hal yang penting pada air adalah prilaku yang tetap yaitu seluruh persedian air tidak bertambah dan tidak berkurang, persediaan air pada 3.000 juta tahun yang lalu tetap sama. Air didaur kembali tak putus-putus dalam proses kehidupan di gunakan, di buang, di murnikan dan di gunakan kembali. Tubuh manusia 75% adalah air, air keringat menjadi uap, air seni menyatu pada bumi kembali.

Keabadian dan keawetan air menimbulkan pertanyaan apakah zat ini sudah ada pada segala zaman, apakah air sudah ada dan menjadi sumber sebelum adanya kehidupan. Para ilmuan berpendapat dan muncul teka-teki tentang asal usul bumi. Allah bersabda ” Dari pada air, Kami jadikan segalanya sesuatu yang hidup” ( Al Anbiya 30), artinya air merupakan bahan dasar untuk terciptanya kehidupan.

Leluhur Sunda sudah memahami bagaimana sifat air, karakter air dan fungsi air baik secara pemahaman ilmu alam dan spritual. Dari penjelasan di atas air lebih di jelaskan secara ilmu alam, leluhur Sunda juga dari ilmu alam dan filosofinya, bahwa air memiliki sifat yang harus manusia pahami sebagai pemahaman dan ajaran diri, bahwa kesadaran diri kita dapat kita ambil dari sifat air. Leluhur Sunda memberi makna dan nama yaitu MUSTIKANING CAI
(Ali Sastramidjaja) yang menjelaskan sebagai berikut:

Cai ngabogaan sababarahaa sifat anu bisa dileuyepanneun :
( Air memiliki beberapa sifat yang dapat di mengerti)

1.BENER (Benar)
Tingkah pari-polah cai tara nista, dina aturan alam bener salawasna, luyu kanu tujuanna, diciptakeuna nyaeta pikeun ngaping kahirupan mahluk sapageusi alam dunya. Sakali waktu cai remen ngelingan ka umat manusia dimana manusia sok kadang ges mo poho kana fitrah alamna. Sangkan baralik deui kana kehidupan anu sabenerna anu bener saluyu jeung aturan hirupna.

Artinya:
Tingkah air tidak nista atau jahat, dalam aturan alam selamanya benar. Diciptakan untuk mendampingi kehidupan semua mahluk seisi dunia. Sekali waktu air akan memberi peringatan pada umat manusia yang sudah lupa pada fitrah alam, agar kembali lagi pada kehidupan yang sebenarnya yang benar, sesuai dengan aturan hidup.

Jika manusia memiliki sifat benar, maka tidak akan melakukan kesalahan. Manusa tidak akan berlaku jahat,nista terhadapat dirinya dan mahluk lain. Memahami bahwa manusia sebagai penjaga alam, menjaga kehidupan. Manusia jika tahu hukum kebenaran alam tidak akan membuat merusak di bumi. Nilai kebenaran adalah nilai budi pengerti yang harus di hidupkan dalam jiwa manusa.

2. JUJUR 
Cai tara penyok jeung tara bohong, dimana-mana rupa jeung sifat cai sarua, ngaran terus kana wujud, wujud terus kana rupa, rupa terus kana sifat, sifat terus kana rasa, keur dingaranan es wujudna padet jeung herang, sifatna netep jeung rasana ti’is. Jujurna cai teu pandang tempat jeung kaayaan. Rek dihareupeun manusa, rek dihareupeun sato, oge rek dihareupeun tutuwuhan cai salawasna mintonkeun kajujuran.
Artinya:
Air tidak pernah bohong, dimana-mana bentuk dan sifat air sama, nama lalu ke wujud, wujud lalu ke bentuk, bentuk lalu ke rasa. Air bernama, wujud padat dan bening cair. Sifat tetap dan rasa dingin. Kejujuran air tidak pandang tempat dan keadaan. Di depan manusia, hewan, tumbuhan, selamanya memperlihatkan kejujuran.

Jika manusia memiliki sifat jujur tidak berbohong maka tidak ada keraguan terhadap manusia. Sifat jujur adalah nilai budi pengerti yang harus di miliki manusia.Sifat bohong akan membawa petaka terhadap diri manusia.

3.PINTER (PINTAR)
Kapinteran cai katinggal dina kamampuannana nyesuaikeun kaayaan dirina gumantung kanu alam nu ker disanghareupeunana. Cai oge bisa nerus bumi, ngajambah jumantara, dina alam tiis bisa jadi es, dina alam panas bisa jadi haseup/uap tapi tetep cai bisa ngigelkeun jeung ngigeulan alam sabuderannana, tegesna cai bisa ngangkat sagala pasoalan anu ngahibatkeun ka dirina.

Artinya:
Kepandaian air terlihat dalam kemampuan nya menyesuaikan kondisi dirinya, yang tergantung pada alam yang sedang di hadapinya. Air menyelusup ke dalam bumi, melewati dengan luas pada alam yang dingin, dapat jadi es, dan pada alam panas menjadi asap uap dan mengikuti alam di sekitarnya. Yang pastinya air dapat mengangkat segala persoalan yang melibatkan dirinya.

Jika sifat cerdas di miliki manusia maka manusia tidak mudah di bodohi, manusia harus cerdas dalam berfikir, kecerdasan otak harus di utamakan karena merupakan sumber dasar hasil cipta.

4.KUAT
kakuatan cai anu pilih tanding moal aya anu bisa ditumpurkeun sabab kakuatan cai ngabaju reujeung wujudna, cai sanggup malikeun sapangeusi dayeuh. Cai sanggup ngaratakeun gunung, cai sanggup ngeueum jagat, cai sanggup nyaangan (listrik saalam dunya) jeung sajabana. Aya paribahasa ” tingkaracak ninggang batu laun-laun jadi legok” batu nu sakitu teasna bisa dipahat ku cikaracakna cai anu teu sabaraha teasna. Tapak-tapak cai nembongkeun ka tohagaanna. Beunang jadi bahan tafakuran pikeun jalma nu sok mikir.

Artinya:
Kekuatan air yang tidak ada tandingnya, tidak ada yang bisa melemahkan sebab kekuatan air sanggup membalikkan semua isi kota, air sanggup meratakan gunung, air sanggup menenggelamkan jagat, air sanggup menerangi sebagai tenaga listrik seluruh dunia. Ada kata yang menjelaskan bahwa air dapat membuat lubang dengan tetesan yang terus- menerus, batu yang keras dapat di pahat oleh air. Bekas tetesan air dapat di lihat kekuatannya. Hal ini dapat jadi bahan tafakur untuk manusia yang suka berfikir.

Jika sifat kuat dimiliki manusia tidak akan memiliki tubuh yang tidak lemah, semangat, giat dalam melakukan gerak perkerjaan apa saja.

Jika sifat kuat dari air dapat manusia pakai dalam menjalani kehidupan maka manusia tidak akan lemah, sehat, bertenaga baik, badan harus sehat, kuat, mampu membawa barang yang berat dan masalah yang berat dapat di selesaikan. Kekuatan lahir dan batin harus di miliki agar tidak lemah dan semua pekerjaan berat apapun dapat di selesaikan. Sungguh luhur ajaran budi dari sifat air ini.

5.ADIL
Cai ngabogaan sifat adil hartina teu pandang basa, agama jeung bangsa. Utek tonggo walang taga disatung kebing langit disatang karaking jagat. Salarea kabagi walatra tina manfaatna cai. Cai asalna tinu maha kawasa tur maha adil anu ngabogaan sifat adil anu bisa dirasakeun ku sakabeh mahluk.

Artinya:
Air memiliki sifat adil, tidak memandang ucapan, agama, dan bangsa. Tetap melihat seluruh langit dan jagat, semua mendapat bagian dari manfaat air. Air asal dari Tuhan Maha Kuasa dan Adil yang memiliki sifat Tuhan yang dapat di rasakan oleh semua mahluk. Air ibarat Ratu Adil yang yang menghidupkan semua.

Jika manusia dalam menjalani hidup budi baik, dirinya di tumbuhkan sifat adil, maka akan menciptakan sejahtera, aman tidak ada pilih kasih, semua mendapat kasih yang adil. Begitu juga pemimpin jika memili sifat adil rakyat akan merasakan kasih pimpin yang rata tampa membedakan tidak ada yang miskin bertambah miskin. Tapi waspada jika sifat air sudah tidak melihat keadilan di muka bumi ini, maka air akan menjadi pengadilan yang seadil-adilnya.

6.WANI (BERANI)
Wani nu ngandung harti teu mundur dina sagala rupa kaayaan tur cocoba nu tumiba, cai ngabogaan sifat anu wani sabab cai boga sifat pantang mundur. Nyanghareupan kaayaan dipalidkeun ka laut, cai turut kadarat cai likat, ditiup ku angin cai ngangin, dibendung ngabarung, nyanghareupan seneu ludeung, nyorang kanu poek daek, teugesna taya kasieun ringrang taya hariwang, sanggup nandingan ngalawan kanu dihandap ditengah boh anu disaluhureun kalayan papak.

Artinya:
Berani memiliki arti tidak mundur dari segala kondisi dan cobaan yang datang. Air memiliki sifat yang berani sebab air memiliki sifat pantang mundur, menghadapi kondisi di turunkan ke laut, di turunkan ke darat, di masukan ke lumpur, di tiup angin, di bendung air menampung, air menghadapi api tidak takut, sendiri di kegelapan berani. Intinya tidak ada takut dan bimbang, sanggup bertanding melawan yang di bawah, di tengah dan di seluruh semua yang rata.

Jika kita manusia memiliki sifat air yang berani maka kita akan mencapai sukses, kepercayaan pada diri bahwa kita harus berani menghadapi segala kondisi baik sedih, masa sulit, menderita, masa bahagia siap dalam kondisi apa pun.
Sifat air berani harus menjadi cermin untuk dapat kita terapkan dalam nilai kehidupan kita sebagai nilai budi yang luhur. Keberanian yang positif membuat kita cepat maju dalam segala usaha, tidak takut gagal, tidak lemah. Keberanian adalah sifat baik yang melawan rasa takut dalam diri manusia.
.
7.ASIH (KASIH)
Cai anu asalna tina maha asih anu ngawaris sifat-sifat asih tur mintonkeun mere manfaat kasasama mahluk, asihna cai mere walatra ngabagi sakabeh mahluk nu ker kahausan, cai bisa mere kasegaran, keur kokotor cai bisa dipake ngabersihan, keur patani cai bisa mere kasuburan, ker mahluk cai bisa mere kahuripan, keur mahluk didarat kitu keneh. Sagala kaayaan disanghareupan ku cai make dadasar kaasih, handap asor tenang jeung pasti.

Artinya:
Air berasal dari yang Maha Asih yang mewarisi sifat-sifat asih dan menampilkan memberi manfaat ke sesama mahluk. Kasih air memberi, membagi kesemua mahluk yang lagi kehausan, untuk mahluk air dapat memberi kehidupan, untuk mahluk di darat begitu juga. Segala keadaan di hadapi memakai dasar sifat kasih, merendah, tenang dan pasti.

Jika sifat kasih ini di menjadi nilai budi pengerti oleh manusia maka akan membawa damai, penuh cinta, kepedulian, empati. Ajaran budaya Sunda yang utama adalah “Welas asih” kepada semua mahluk Tuhan dan itu di sebut ajara Siliwangi.

8.SADAR, SABAR TUR TAWAKAL (SADAR, SABAR DAN TAWAKAL)
Cai dikersakeun gumelarna ka alam dunya ku kersaning nu Maha Kawasa kalayan ngemban tugas ngaping kahirupan, dibere tugas sakitu beratna cai tetep tumarima henteu ngajukeun naik banding atawa protes, sabab cai ngaboga sifat sadar, sabar salaku abdi gusti pikeun ngawula kasasama mahluk. Kamanusa cai dipake sagala rupa keur kabutuhan hirupna, tapi cai sabar tumarima kana takdirna, teu humandaeur tapi geuten babakti, dijieun bahan inummeun, dipake masak, dipake kukumbah, dialirkeun ka kolomberan, diasupkeun kana septithank, dipake mereusihan kokotor dipake, pani’is mesin, dipake jeung dijieun pusat tanaga listrik jeung sajabana, diteudunna kabeh ku cai.

Demi sifat tawekalna cai katingal dina tarekahna ciibun janari nu digelarkeun ku angin peuting neangan jalan pangbalikan ka alam asal nyaeta laut. Salila dialam darat sakeclak cai mangihan mangpirang-pirang kageunah jeung katugenah ti mimiti cicing ditempat nu samulya-mulyana (pangmulyana), nepi ka cicing ditempat anu dipikageuleuh, tapi manehna teu poho kana tujuan mimiti nyaeta balik deui ka laut, emut ka tempat asalna ngajadi. Katawalan cai sanggup ngungkulan sagala bangbaluh dimana pinanggih jeung halangan, cai nihtiar ngumpulkeun wewesana sangkan bisa lepas tina hahalangan, kitu saterusna nepi sakeclak cai balik deui ka asal nyaeta laut bari mawa mang rupa-rupa sagala hasil.

Artinya
Air di taksirkan hadir di alam dunia atas kehendak yang Maha Kuasa. Air mengemban tugas menjaga kehidupan, di beri tugas begitu berat, air tetap menerima tidak protes sebab air memiliki sifat sadar dan sabar. Air salah satu abdi Tuhan untuk melayani sesama makhluk. Oleh manusia air di pakai untuk segala rupa, untuk kebutuhan hidup tapi air sabar menerima takdir, semangat berbakti. Di buat bahan minuman, dipakai masak, dipakai mencuci, dipakai membersihkan yang kotor, untuk mendinginkan mesin, dipakai untuk pusat tenaga listik dan yang lainnya di kerjakan semua oleh air. Sifat tawakalnya air terlihat dari prilaku air embun, pagi di gerakan oleh angin, malam mencari jalan pulang alam asal yaitu laut. Selama di dalam darat setetes air menemukan berbagai kenikmatan dan ketidak enakan dari awal diam di tempat yang semula paling mulya sampai diam di tempat yang kotor tapi air tidak lupa kepada tujuan awal yaitu pulang ke laut, ingat ke tempat asalnya. Di jadikan air sanggup menjalankan segala permasalahan di mana menemukan halangan, air dapat menyelesaikan yang jadi penghalangnya. Begitu seterusnya sampai setetes air kembali lagi ke asal yaitu laut, sambil membawa bermacam-macam semua hasil.

cai, air,
Penulis : Ambu Rita Laraswati (Budayawati,Spritualis)

Sifat air sadar, sabar, dan tawakal ini dapat menjadi nilai budi, moral, etika manusia dalam menjalani hidup di dunia. Sadar merupakan nilai budi yang utama yang harus di miliki manusia, rasa sadar tumbuh akan menjauhkan kita dari sifat angkuh, sombong, sadar kita dari mana mana dan mau kemana hidup ini, sabar membawa kita tidak membesarkan nafsu, lebih tenang, tawakal harus juga manusia miliki sebagai bentuk sifat pasrah dan menerima segala proses kehidupan yang di rasa bahagia dan sedih. Jika sifat air ini di tumbuhkan dalam diri manusia manusia akan tahu asal diri dari mana dan akan kemana kembali, ini adalah ajaran nilai budi orang Sunda untuk mencapai kesempurnaan lahir batin di dunia dan aherat” mulih kejati mulang ka asal sampurna”.

Pada saat ini di dunia banyak terjadi bencana yang di akibatkan oleh air, banjir bandang tanggul air jebol, meluapnya air di pemukiman penduduk, bukan air itu jahat, ingin menghukum tetapi kondisi lingkungan yang rusak akibat ulah manusia serakah yang sampai merusak hutan, danau, gunung dan sungai sehingga air tidak memiliki tempat untuk berdiam sesuai kodrat air. Manusia sudah banyak tidak paham akan fungsi air, alam dan fungsi zat alam Tuhan. Saat ini air sedang mencari jalan pulang dimana kodratnya turun dari atas ke bawah menempati tempat sesuai kodratnya dan melaksanakan tugasnya sesuai kodratnya dan kembali ke asalnya yaitu laut. Tetapi bumi rusak ulah manusia. Semoga tulisan ini menyadarkan kita bahwa air adalah wali Tuhan,memiliki tugas dan memiliki sifat karakter yang manusia juga harus pahami dan di mengerti, setidaknya manusia memiliki kesadaran bahwa air adalah zat utama untuk kehidupan semua mahluk dan merupakan dasar awal kehidupan. Sifat air dapat kita jadikan pedoman dalam hidup agar hidup kita sesuai dengan aturan, tatanan alam sehingga terjadi harmoni dan keselarasan.

Eling lan Waspada!!

 

Tanggal 16 November 2025

 

YAYASAN SUNDA13BUHUN

*****

Judul: Delapan Sifat Air Dalam Bilai Budaya Sunda
Penulis : Ambu Rita Laraswati (Budayawati,Spritualis)
Editor: A.Noor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *