Puisi “Menjemput Mentari”

Artikel ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif

Mentari pagi
Ilustrasi: Mentari pagi menembus jendela kaca membuat suasana menjadi cerah dan segar - (Sumber: Arie/MMS)

MajmusSunda News, Rubrik Budaya/SASTRA, Senin (28/04/2025) Puisi berjudul “Menjemput Mentari” ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif, pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat dan Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Bila ruang jiwamu cukup lapang,
gelap menjadi waktu yang menggetarkan.
Seperti detik-detik seorang kekasih,
yang menanti langkah kaki di kejauhan.

Dalam debaran yang halus,
kau rapikan rumahmu.
Kau tata halaman.
Kau buka lebar pintu dan jendela.
Kau matangkan hidangan di meja.
Kau patutkan diri di depan cermin,
berulang kali.
Sebab setiap detik terasa sakral,
seperti napas terakhir sebelum perjumpaan.

Lalu mentari terbit.
Tidak dengan hiruk pikuk,
melainkan dengan tenang,
dengan sabar,
menggenangi langit dari ujung ke ujung.

Sebanyak ruang yang kau buka,
sebanyak itu pula cahayanya mengalir ke dalam hidupmu.

Maka berhentilah menangisi gelap.
Karena di balik langit kelam,
bintang-bintang tetap bertabur.
Rembulan tetap mengapung.
Dan di bawah sinar terang pun,
mereka yang menutup mata tetap hidup dalam malam.

Tatalah rumah jiwamu.
Lapangkanlah jendelanya.
Karena malam tahu kapan mesti pergi,
dan fajar tahu kapan mesti tiba.

Bila ruangmu cukup luas,
kau akan temukan jalan bangkit,
jalan yang sunyi,
jalan yang disinari.

Namun bila hatimu mengatup rapat,
bahkan mentari yang lahir pun akan terasa seperti kegelapan baru.

Bangunlah, saudaraku.
Bukalah jendela jiwamu.
Biarkan cahaya masuk,
merayapi sudut-sudut tersembunyi,
mengusir dingin,
membangunkan manusia dalam dirimu yang lama tertidur.

***

Judul: PuisiMenjemput Mentari”
Penulis: Prof. Yudi Latif
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas tentang pengarang

Prof. Yudi Latif adalah seorang intelektual terkemuka dan ahli dalam bidang ilmu sosial dan politik di Indonesia. Pria yang lahir Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Agustus 1964 ini tumbuh sebagai pemikir kritis dengan ketertarikan mendalam pada sejarah, kebudayaan, dan filsafat, khususnya yang terkait dengan Indonesia.

Prof. Yudi Latif, penulis - (Sumber: Instagram)
Prof. Yudi Latif, penulis – (Sumber: Instagram)

Pendidikan tinggi yang ditempuh Yudi Latif, baik di dalam maupun luar negeri, mengasah pemikirannya sehingga mampu memahami dinamika masyarakat dan politik Indonesia secara komprehensif. Tidak hanya itu, karya-karyanya telah banyak mengupas tentang pentingnya memahami identitas bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebhinekaan.

Sebagai seorang akademisi, Yudi Latif aktif menulis berbagai buku dan artikel yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah buku “Negara Paripurna” yang mengulas konsep dan gagasan mengenai Pancasila sebagai landasan ideologi dan panduan hidup bangsa Indonesia.

Melalui bukunya tersebut, Yudi Latif menekankan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu yang dapat menjembatani perbedaan dan memperkokoh keberagaman bangsa. Gagasan-gagasan Yudi dikenal memperkaya wacana publik serta memperkuat diskusi mengenai kebangsaan dan pluralisme dalam konteks Indonesia modern.

Di luar akademisi, Yudi Latif juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Melalui perannya ini, ia berusaha membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Komitmennya dalam mengedepankan nilai-nilai kebangsaan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh pemikir yang berupaya menjaga warisan ideologi Indonesia.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *