Perspektif Kepemimpinan Islam: Sebuah Harapan

Artikel ini ditulis oleh: Asep Zaenal Mustofa, S.K.M, M.Epid.

Presiden Prabowo Subianto
Prabowo Subianto saat dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2024-2029 - (Sumber: Biro Humas Setjen Kemhan)

MajmusSunda News, Minggu (17/11/2024) – Artikel dalam kolom Khasanah berjudul “Perspektif Kepemimpinan Islam: Sebuah Harapan” ini adalah sebuah tulisan karya Asep Zaenal Mustofa, S.K.M, M.Epid., seorang Dosen, Penulis, dan Anggota Badan Pekerja Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Kullukum Ro’in wa Kullukum Mas’ulun ‘An Ra’iyyatih yang artinya “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya”. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Sudah menjadi ketetapan-Nya bahwa kita adalah seorang pemimpin. Kita terlahir sebagai pemimpin di dunia ini, entah itu di lingkup organisasi maupun lingkup kecil keluarga tersayang atau dalam lingkup yang lebih kecil lagi, diri kita pribadi. Pemimpin yang baik bisa mengayomi, pemimpin yang bisa melindungi dan menjadi teladan bagi pengikut atau orang yang dipimpinnya.

Asep Zaenal Mustofa, S.K.M, M.Epid.
Asep Zaenal Mustofa, S.K.M, M.Epid., penulis – (Sumber: Koleksi pribadi)

Kita bersyukur, pada 21 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk masa jabatan 2024-2029 yang diselenggarakan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Ini merupakan sebuah suksesi kepemimpinan yang luar biasa. Kita menaruh harapan penuh kepada presidan dan wakil presiden terpilih sebagai pemimpin tertinggi di negara ini.

Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia, berharap agar pemimpinnya mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam kepemimpinannya. Pemimpin dalam Islam adalah ulil amri yang tentunya diharapkan berdampingan dengan ulama. Kita harapkan antara umaro dan ulama bisa saling mengisi sehingga antara dunia dan akhirat menjadi seimbang.

Pemimpin dalam Islam

Banyak para ahli menyampaikan pandangannya tentang pemimpin dalam Islam. Pemimpin harus memiliki sifat, tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang besar terhadap umatnya.

Berikut beberapa ciri pemimpin menurut Islam: Pertama, memiliki akidah yang lurus, yaitu teguh memegang ajaran dan prinsip-prinsip Islam; Kedua, memiliki sifat siddiq (jujur) sehingg dapat dipercaya, amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya, tabligh (menyampaikan) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi, dan fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi & mengimplementasikannya.

Ketiga, memiliki visi yang jelas; Keempat, menjadi panutan atau suri teladan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan moralitas dalam kehidupannya; Kelima, memiliki keluhuran hati dan jiwa, rendah hati, jujur, tidak suka segala bentuk penindasan dan kekerasan, serta pemaaf dan penuh kasih sayang.

Keenam, memiliki rasa kepedulian kepada rakyat untuk kesejahteraan; Ketujuh, mengutamakan kepentingan bersama dari pada pribadi; Kedelapan, mampu menjunjung tinggi keadilan, dan; Kesembilan, mampu menjamin dan menegakkan nilai-nilai keadilan bagi semua lapisan masyarakat.

Pemimpin yang baik dan buruk menurut Islam

Pemimpin yang baik menurut Islam adalah pemimpina yang sederhana, jujur, bertanggunga jawab, rendah hati, dan selalu takut kepada Allah (Hadis Shahin Bukahri, 893).

Pemimpin yang baik dan buruk dalam Islam dijelaskan dalam hadis berikut ini, “Sebaik-baik pemimpin di antara kalian ialah pemimpin yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakannya dan  mereka pun mendoakan kalian, dan seburuk buruknya pemimpin diantara kalian ialah  pemimpin yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknatnya dan mereka pun melaknat kalian”. (H.R. Muslim dari ‘Auf bin Malik).

Harapan besar kepada Prabowo dan Gibran

Islam sebagai agama mayoritas, tentunya berharap menjadi pegangan Prabowo dan Gibran dalam menjalankan kepemimpinannya di pemerintahan baru ini yang dikenal kabinet merah putih. Tentunya, Islam sebagai rahmatan lil alamin. Kita berharap agar pemerintahan saat ini selain menjalankan politik dalam negeri juga menjalankan politik aktif luar negeri, seperti membela Palestina.

Harapan ini terlihat dengan adanya Wakil Menteri Luar Negeri yang bisa fokus menjadi wakil pemerintah untuk Timur Tengah, terutama secara khusus untuk membela Palestina atau Timur Tengah dengan mengangkat Anis Mata. Kita lihat kiprahnya saat menyampaikan pidatonya tentang Palestina.

***

Judul: Perspektif Kepemimpinan Islam: Sebuah Harapan
Penulis: Asep Zaenal Mustofa
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *