MajmusSundaNews, Tasikmalaya, Kamis, (21/11/2024)-Bagi penumpang yang biasa menggunakan bis, jurusan Tasikmalaya Kota menuju laut Cipatujah jika sudah sampai di Batucuri Desa /Kec. Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, (Tasela) kondektur akan berteriak, βBuaya, Buaya, Buayaβ
Para penumpang bis atau kendaraan lainnya akan melihat sekolompok komunitas ojek sedang mengerjakan monumen buaya. Menariknya monumen buaya yang dibangun oleh komunitas ojek itu dibangun dengan biaya βsaayana alias seadanya.
Hebatnya lagi monumen buaya yang ukuran panjangnya sekitar 12 dikerjakan oleh seorang ahlinya yang juga tukang ojek Daya lulusan SMIK Kota Tasikmalaya (1992). Ia tinggal tidak jauh dari tempat dibangunnya monumen buaya (depan Koramil Kecamatan Karangnunggal)
Bersama komunitas ojek lainnya Dayat, seperti, Ujang, Agus Uca, Imat, Vega, Entis dan Ikin mengerjakan monumen buaya tak mengenal kata lehan dengan sukarela, artinya tidak ada yang membayar.
Adapun bahan untuk pembuatan monumen buaya yang dikerjakan oleh komunitas ojek itu terutama semen diterapkan jika ada yang memberi semen dari orang-orang yang sengaja membantu memberikan semen.
βYa jika ada bantuan semen yang peduli dengan monumen buaya kami terapkan, saaya-aya dengan teman komunitas ojek yang lainnya,β kata Dayat, saat sedang mengerjakan monumen buaya yang hanya tinggal kepalanya lagi.
Sebenarnya monumen buaya kata Dayat sebelumnya sudah ada, lokasinya ada dibawah monumen yang sekarang dibangun. Hanya saja dari segi bentuk dan tampilan buaya kurang sempurna.
βMonumen Buaya yang sekarang jika suda selesai akan tampak lebih meyakinkan seekor buaya yang sebenarnya, yang sudah ada kurang bagus dan akan dibongkar,β imbuh Dayat
Ia menambahkan tidak hanya monumen buaya yang sedang dibangun, ke depannya dibawahnya akan dibangun relief wisata (Curug Anggrek), wisata religi Syekh H. Abdul Muhyi Pamijahan atau potensi yang ada Desa Karangnunggal (kerajinan).
Ujang yang saat itu mengerjakan monumen buaya dengan Dayat, dengan tekun sedikit-sedikit menyelesaikan dari semen yang tersedia, kebetulan pada saat itu ada bantuan semen yang dari salah satu pengusaha rumah makan.
Dayat dan Ujang serta komunitas ojek lainnya berharap monumen buaya yang sudah lama menjadi ikon warga Karangnunggal itu bisa rampung tahun baru (1 Januari 2025).
βDiperkirakan Butuh 80 zak semen lagi monumen biaya dan relief di bawahnya. Dan tentunya ke depannya akan dilengkapi dengan patung manusia yang sedang melempar senjata ke arah buaya dan dan air mancur karena d ibawahnya sudah tersedia air,βkata Dayat
Judul: Kreatif Komunitas Ojek Bangun Monumen Buaya di Karangnunggal Tasela Sepanjang 12 Meter
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS