Dewan Pakar Kebudayaan dan Pengkajian Sejarah MMS, Pilih Pengurus dan Rumuskan Strategi Kebudayaan Sunda

Sejumlah Pakar Kebudayaan dan Pengkajian sejarah Majelis Musyawarah Sunda (MMS), berkumpul untuk Memilih Pengurus dan merumuskan Strategi Kebudayaan Sunda

Sejumlah Dewan Pakar Kebudayaan dan Pengkajian Sejarah Majelis Musyawarah Sunda (MMS), berpose bersama usai pemilihan ketua, (Foto: Asep Zaenal Mustopa)

MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat (04/12/2024) – Sejumlah Pakar Kebudayaan dan Pengkajian sejarah Majelis Musyawarah Sunda (MMS), berkumpul untuk Memilih Pengurus dan merumuskan Strategi Kebudayaan Sunda di Gedung Bale Rumawat Unpad Bandung, Rabu (04/1202024).

Salah satu pakar kebudayaan dan pengkajian sejarah Avi Taufik mengatakan sebagaimana diketahui sesuai hasil rapat-rapat kelompok kerja, Majelis Musyawarah Sunda di Gedung Sate, Senin 8 Juli 2024, dan Musyawarah I MMS 13 Oktober 2024 dan pada Rapat I MMS 20 November 2024 telah ditetapkan oleh Pinisepuh yang hadir.

1.Ir. Burhanudin Abdullah, MA,
2.Laksamana TNI (Purn) Dr.Ade Supandi,SE, M.AP.,
3.Prof Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA,
4.Dindin S. Maolani, SH dan
5.Prof Dr Agus Pakpahan.

Struktur MMS kata Avi Taufik terdiri

1. Pamangku Pinisepuh Sunda sebagai Presidium Majelis Musyawarah Sunda;
2. Dewan Pinisepuh;
3. Panata Pikir (Dewan Pakar); dan
4. Panata Gawe (Dewan Pekerja).

Ada 7 (tujuh) Dewan Pakar MMS disusun berdasarkan kepakaran bidang, yakni

1. Pakar Idiologi, Politik, Hukum dan Hankam;
2. Pakar Ekonomi, Pembangunan, Bisnis, Industrialisasi dan Investasi;
3. Pakar Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Pertambangan (Energi), Lingkungan Hidup, Kesehatan (Masyarakat) dan Pembangunan Pedesaan;
4. Pakar Kebudayaan dan Pengkajian Sejarah;
5. Pakar Ketenagakerjaan, UMKM dan Pemberdayaan Masyarakat;
6. Pakar Pendidikan, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Generasi Muda; dan
7. Pakar Digitalisasi dan Literasi Publik, Telekomunikasi
dan Teknologi Informasi.

Ketua Badan Pekerja MMS, Andri P Kantaprawira dan Sekretaris Nina Kurnia Hikmawati menjelaskan pengkategorian para akademisi dan praktisi yang selama ini telah tergabung dalam proses wacana pembentukan MMS disusun pembidangan dan personalia secara alphabetis telah diminta kesediannya dan terus direkonfirmasi kesediaannya disusun dalam daftar nama terbuka (open names/members list).

Musyawarah pemilihan Ketua Dewan Pakar Kebudayaan dan Pengkajian Sejarah Majelis Musyawarah Sunda (MMS) di Gedung Balai Rumawat Unpad Bandung Rabu, (4/12/2024) (Foto: Asep Zaenal Mustopa)

Dewan Pakar Kebudayaan dan pengkajian sejarah, telah mengadakan rapat perdana yang dipimpin oleh Avi Taufik H, dihadiri oleh 11 anggota Dewan Pakar dan 1 orang dari Media MajmusSundaNews.

1. Avi Taufik;
2. Walid Syaikhun
3. Okki Jusuf Judanagara;
4. Dian Cakra;
5. Ari Mulia Subagdja;
6. Gelar Taufiq Kusumawardhana;
7. Hermana HMT;
8. Ani Suhartini;
9. Andar Manik;
10. Karno Kartadibrata;
11. Lilis Al Mughni dan
12. Asep Zaenal Mustopa.

Disepakati oleh seluruh peserta rapat yang hadir, pengurus Dewan Pakar telah ditunjuk 3 (tiga) orang ketua, yakni Hermana HMT, Andar Manik dan Dian Cakra.

MMS sebagai pelaku budaya ikut menyusun dan mendorong Pemerintah dalam menyusun Perda tentang Pokok-Pokok Kebudayaan Daerah (PPKD) Provinsi Jawa Barat, dan strategi Kebudayaan mengikuti strategi dan regulasi pemerintah. Rekomendasi dari seluruh peserta menyepakati 4 (empat) hal antara lain;

1) Revitalisasi,
2) Sistem pendidikan yang menyokong terhadap adat dan jatidiri Sunda ;
3) Mengajukan lagi Dewan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat; dan
4) Dinas Budaya dipisahkan dari Dinas Pariwisata.

Sebelumnya Okki Jusuf Judanagara menyampaikan rumusan strategi Kebudayaan Sunda antara Revitalisasi Budaya di Jawa Barat, yaitu

1. Revitalisasi Tri Tangtu di Buana;
2. Revitalisasi Lumbung Padi Nusantara;
3. Revitalisasi Sistem Irigasi/ Transportasi;
4. Revitalisasi Desa berbasis budaya; dan
5. Sinkronisasi Budaya & Agama.

Terkait dengan struktur organisasi mengenai kebudayaan Andar Manik mengatakan, sebaiknya menjadi Dinas Sendiri tidak digabung dengan Pariwisata.

β€œ Saat ini Kebudayaan hanya menjadi sebuah bidang, otomatis dari segi anggaran sangat kecil, harusnya kebudayaan itu menjadi Dinas Kebudayaan. Saat ini untuk mengelola 27 kabupaten/kota hanya Rp. 2 Milyar” kata Andar.

Hermana HMT, yang juga pelaku budaya Cimahi menyampaikan bahwa dalam menyusun strategi Kebudayaan Sunda memahami 4 pokok pemajuan kebudayaan, pelestarian, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.

β€œ Saat ini sudah disusun RPJP Daerah, dimana posisi kebudayaan kita? Yang bisa merubah Gubernur harus punya visi dan misi yang jelas” tutur Herman.

Saat diminta harapannya setelah terpilih menjadi pengurus Dewan Pakar Kebudayaan dan Pengkajian sejarah, Dian Cakra mengharapkan semoga kita bisa bersinergi dengan pemerintah baru baik di Jawa Barat dan Nasional.

β€œUtamanya supaya urang Sunda atau etnis Sunda diaku” harap Dian.

 

Judul: Dewan Pakar Kebudayaan dan Pengkajian Sejarah MMS, Pilih Pengurus dan Rumuskan Strategi Kebudayaan Sunda
Jurnalis: Asep Zaenal Mustopa
Editor: AIS

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *