Laporan Langsung Dr. Dicky Budiman, PhD dari Global Conference One Health di Shenzhen China 27-30 Juni 2025

Artikel ini ditulis oleh: dr. Dicky Budiman, M.Sc. PH., PhD.

Dr. Dicky Budiman, PhD
Dr. Dicky Budiman, PhD - (Sumber: Koleksi pribadi)

Majmussunda News, Shenzhen, China, Minggu (29/06/2025) – Artikel dalam kolom OPINI berjudul “Laporan Langsung Dr. Dicky Budiman, PhD dari Global Conference One Health di Shenzhen China 27-30 Juni 2025” ini ditulis oleh: Dicky Budiman, Dokter (Unpad), Epidemiolog (Griffith Univ), Environmental Health (Griffith Univ), PhD Peneliti Global Health Security (Pandemic, Leadership, Risk Comm) Center for Environment and Population Health Griffith University – Australia, dan Anggota Forum Dewan Pakar Riset, Ketenagakerjaan, UMKM dan Pemberdayaan Masyarakat, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Pertemuan ini membahas semua potensi penyakit yang berisiko menjadi wabah dari aspek manusia, hewan dan lingkungan.

Kali ini saya sampaikan:

Infeksi Tifoid Berulang Bisa Sebabkan Kanker Kandung Empedu!

1. Peran Salmonella typhi sebagai Agen Karsinogenik

Salmonella typhi (penyebab tifus) dapat bersifat karsinogenik, terutama bila infeksi terjadi berulang atau menetap dalam jangka panjang di kantong empedu (carrier state).

* Kolonisasi kronis di kandung empedu (bila tidak sembuh tuntas) memungkinkan bakteri bertahan dalam biofilm dan batu empedu.
* Bakteri ini menghasilkan toksin dan senyawa pro-inflamasi (seperti nitrosamin) yang bisa menyebabkan kerusakan DNA sel epitel kandung empedu.
* inflamasi kronik ini mempercepat transformasi sel normal menjadi sel kanker (adenokarsinoma)

Dr. Dicky Budiman, PhD,
Dr. Dicky Budiman, PhD, penulis – (Sumber: Koleksi pribadi)

Faktor Risiko Kanker Kandung Empedu Terkait Tifoid

* Riwayat infeksi tifus berulang (>2 kali, atau sering dalam 5 tahun terakhir).
* Pembawa kronis S. typhi (asymptomatic carrier).
* Ada batu empedu (gallstone), karena S. typhi mudah menempel dan bertahan dalam biofilm batu empedu.
* Kebersihan makanan dan air buruk (endemis di wilayah Indonesia).
* Usia >40 tahun, dan wanita lebih berisiko.

Gejala Kanker Kandung Empedu (yang perlu diwaspadai terutama bila ada riwayat tifoid)

Pada tahap awal, gejalanya sering tidak khas, namun bisa berupa:

1. Nyeri perut kanan atas, bisa tumpul atau tajam, terutama setelah makan berlemak.
2. Mual, muntah, dan gangguan pencernaan seperti kembung.
3. Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
4. Demam ringan berulang
5. Kulit dan mata menguning (ikterik) jika kanker menyumbat saluran empedu.
6. Feses pucat dan urine gelap.

Konteks Indonesia: temuan ilmiah ini jadi relevan dan sangat penting karena:

1. Tifus masih endemis di banyak wilayah, terutama dengan sanitasi buruk (air minum, jajan kaki lima).
2. Banyak kasus underdiagnosisdan pengobatan tifus tidak tuntas, sehingga meningkatkan risiko pembawa kronis.
3. Akses USG abdomen rendah deteksi dini batu empedu dan infeksi kronis sering terlewat.
4. Konsumsi makanan tinggi lemak & rendah serat (gorengan, jeroan) memperburuk risiko batu empedu.
5. Masih kurangnya edukasi tentang hubungan infeksi kronik dan kanker.

Langkah Pencegahan di Masyarakat

1. Mencegah Tifoid

* Air minum harus direbus atau diklorinasi.
* Hindari makanan yang terbuka dan tidak higienis, terutama di pinggir jalan.
* Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
* Vaksin tifoid setiap 3 tahun (terutama anak-anak dan orang di daerah endemis).

2. Tatalaksana Infeksi Tifoid yang Tuntas

* Jangan menghentikan antibiotik sebelum waktunya, walaupun gejala hilang.
* Lakukan pemeriksaan feses/urin ulang untuk memastikan bakteri hilang.

3. Deteksi Batu dan Infeksi Kronik

* USG abdomen rutin bila ada gejala dispepsia, riwayat tifus berulang, atau usia >40 tahun.
* Pemeriksaan pembawa S. typhi kronik (carrier screening) pada yang pernah kena tifus berulang.

4. Gaya Hidup Sehat

* Hindari makanan tinggi kolesterol dan gorengan (faktor batu empedu).
* Perbanyak serat, sayur, air putih.
* Olahraga teratur.

***

Judul: Laporan Langsung Dr. Dicky Budiman, PhD dari Global Conference One Health di Shenzhen China 27-30 Juni 2025
Kontributor: dr. Dicky Budiman, M.Sc. PH., PhD.
Editor: Jumari Haryadi

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *