MajmusSundaNews, Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu, (29/9/2024), Zaman Belanda Kampung Legokkadu (Bojongkawung), Desa Cintawangi, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya dulu tempat mengungsi, sekarang jadi pusat pembibitan benih pohon aren.
Dulu Legokadu menurut warga dikenal tempat mengungsi jika Belanda menyerang wilayah Kecamatan Karangnunggal. Namun kini dengan semangat yang tinggi warga Legokkadu bertekad untuk mengembangkan pembibitan pohon aren dari bijinya
Kampung Legokkadu lokasi cukup terpencil dan terisolir masuk wilayah Dusun Bojongkawung, Desa Cintawangi, untuk bisa menjangkau lembur kuring yang masih terkesan suasana pedesaan ini lumayan cukup ekstra, harus melewati pesawahan dengan jalan yang cukup sempit, pengendara motor harus berhati-hati.

Karya asli warga Legokkadu mengatakan kampungnya selain dikenal dengan pohon kawung (Aren) dan pohon kadu, dari cerita orangtuanya dikenal tempat pengungsian warga jika ada patroli atau serangan Belanda.
“Carita kolot baheula mah di Legokkadu sok jadi pangdeudeugan warga nu ngungsi alatan harita teu aman aya Walanda, baheula mah di dieu teh nu ngungsi dugi ka ngadegkeun imah,” tutur Karya saat pelatihan dan pendampingan pembibitan pohon Aren di depan halaman rumahnya, Sabtu, (21/9/2024).
Sekarang berkat adanya Komunitas Petani Wangi Kawung (KPWK) yang berdiri di Bojongkawung Legokkadu kata Karya yang juga anggota KPWK, berubah menjadi pusat tempat pembibitan benih Aren dengan membuat persemaian.

“Alhamdulillah ayeuna tos aya 1000 langkung siki kawung nu tos janten (kacambah) tos dialihkeun kana polibag,” tutur Karya
Ketua KPWK Atim menambahkan awalnya pembibitan biji aren akan dipusatkan di Kampung Cipalahlar masih di Dusun Bojongkawung. Namun karena di Cipalahlar jika kemarau sulit air hasil keputusan bersama pindah ke Legokkadu yang airnya cukup melimpah (banyak mata air).
“Alhamdulillah warga Legokkadu ngadukung, kalayan sumanget pisan, harita langsung nyiapkeun kanggo tempat pangipukan,” kata Atim.
Kepala Dusun Bojongkawung Iwa Kartiwa mengaku sangat “reueus” warga Legokkadu menyambut baik siap mengembangkan penyemaian pembibitan biji aren di Desa Cintawangi.

“Mudah-mudahan Legokkadu Bojongkawung ke depan bisa menjadi pusat pembbitan pohong kawung, sehingga dampaknya bisa terasa bukan hanya bagi warga Bojongkawung tapi untuk seluruh warga Desa Cintawangi,” harapnya
Hal yang sama diharapkan Kepala Desa Cintawangi Tohir. Ia berharap warga Legokkadu, Bojongkawung, lebih luasnya Cintawangi menjadi pelopor pembibitan pohon aren dari biji kawung.
“Insya Allah Pemdes Cintawangi siap mendorong dan mendukung warga Legokkadu untuk bisa mengembangkan benih aren lebih banyak lagi dan menjadi pelopor dalam penanaman kawung di Tasikmalaya selatan,” harap Tohir
Ditempat yang sama Prof Roni Hendrawan dari Yayasan Karakas menuturkan selama ini ada anggapan bahwa menanam biji kawung hanya bisa tumbuh oleh Careuh (Musang). Pendapat itu tidaklah benar.

Namun diakui atau tidak kata Prof Roni, Careuh sudah berjasa besar kepada manusia yang mungkin tidak menyadarinya, dari kotorannya yang mengeluarkan biji kawung, tumbuhlah ribuan bahkan jutaan kawung diseluruh kepulauan Indonesia lebih dekatnya di Bojongkawung atau Desa Cintawangi.
“Alhamdulillah kini di Legokkadu Bojongkawung yang dulunya zaman Belanda digunakan untuk mengungsi, mudah-mudahan ke depan menjadi pusat pembibitan benih aren di Tasikmalaya lebih luasnya Jawa Barat,” harap Roni
Judul: Zaman Belanda Dulu Tempat Mengungsi, Kini Jadi Pusat Pembibitan Pohon Aren
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS