MajmusSunda News, Bandung, 15 Desember 2025 – Kata spiritualis memiliki definisi yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan spiritual adalah agama, prilaku mistik, kemampuan mental, ada yang bilang kepekaan rohani, ada juga yang berpendapat aliran kepercayaan atau aliran kebatinan.
Kita jangan salah kaprah dalam mengartikan spiritual. Spiritual adalah salah satu disiplin ilmu yaitu tentang spirit. Jika kita bicara spiritual yang tergambar kita harus membaca buku tentang dalil agama dengan semua fanatisme. Ada juga yang beranggapan spiritual lebih ke ajaran agama, moral, dan etika sosial. Anggapan orang banyak spiritual lebih di gerakan oleh kaum agama, orang susi yang layak untuk di sebut spiritualis. Kenyataan di zaman ini kita sering melihat berita orang- orang suci, ulama, kerap melakukan korupsi dan orang-orang agama jatuh dalam masalah kejahatan dan jatuh dalam godaan perempuan.
Dalam ramalan serat Jaya baya dalam bentuk kidung baris ke 8 di sebutkan:
” Babareng Gesang wujud nyata gelar sawarnane agama marta para umate, tumengka inipun para umat ngungkirang agama, kangsih ngarusak agama, tan weruh kang setuhu, nyekel sarehat ngango upah berkat, sanyatane agama tan urip ing ati, ngarusak brongsong kaula.
Artinya:
” Terjembarnya hidup wujud nyata tergelar banyak agama merata pada umatnya tapi pada saatnya para umat menggunakan dan berpaling pada ajaran agama, tidak mematuhi yang sesungguhnya, sampi-sampai merusak agama, memegang sarehat untuk mendapatkan harta, sehingga agama jadi tidak hidup di hati, merusak tatanan umat.
Ramalan Jayabaya ini sudah terjadi, orang yang taat dalam beragama tidak menjamin memiliki laku spiritual yang baik. Para ulama zaman ini banyak berdakwah agama untuk memenuhi kebutuhan harta benda, tahta dan wanita. Yang akhirnya agama tidak tidak dapat di jadikan solusi untuk menata kehidupan manusia menuju kebaikan.
Ada yang beranggapan spiritual tidak perlu ilmu yang tinggi, pelaku spiritual bukan orang biasa, ilmu spiritual adalah ilmu surga.
Tidak dapat kita pungkiri semua orang baik perorangan, pemilik perusahan, orang tua, guru dan siapapun menginginkan agar manusia-manusia dapat berprilaku jujur, berintegritas, rajin, kreatif, beretos kerja yang baik, beretika, dan berakhlak baik. Tapi ingat semua prilaku tersebut merupakan hasil dari pengembangan spiritual. Manusia yang memiliki moral, spiritual berjalan dan tertanam akan mudah berbuat jujur, rajin, kreatif, berintegritas dan beretos kerja yang baik.
Orang yang melakukan bisnis kotor, korupsi, suap dan kebejatan moral, kawin cerai, bermain perempuan, menipu, minum memabukan, judi, membunuh, memperkosa, tidak komitmen, melanggar hukum, penyebabnya adalah persoalan jiwa manusia itu yang mengalami kekeringan Spiritual.
Pada zaman ini banyak terjadi masalah degradasi moral, akhlak bukan hanya akibat politik, hukum, ekonomi, bukan pula karena ajaran agama tetapi hilangnya rasa spiritual yang artinya penyelesaian masalah atau solusi harus berangkat dari spiritual.
Apa hasil dari fokus pada spiritual sebagai solusi dalam pembenahan spiritual?
Jawab nya akan tertanam sifat keilahian yang wajib di miliki. Pembenahan spiritual harus di lakukan secara alamiah, sukarela, fokus, tetap dan yakin. Orang yang memiliki spiritual di jaga atau tidak, di beri peraturan atau tidak, di awasi atau tidak, di jahati atau tidak dia akan tetap berbuat baik bahkan kebaikan itu di lakukan dengan senang hati, bukan takut akan terkena laknat dan hukuman.
” Orang baik tidak perlu untuk memberi tahu mereka agar berbuat baik, tapi orang jahat akan selalu menemukan cara untuk mengakali hukum” (Plato).
Kehausan jiwa yang tidak terpuaskan adalah sumber dari semua keboborokan moral. Pada zaman ini keboborokan moral karena jiwa yang tidak puas sehingga mendapatkan harta, kekuasan, dengan cara korupsi, mencuri, menyogok. Aturan agama dan hukum pemerintah tidak memberikan siraman rohani yang di perlukan.
Spiritual berasal dari kata ” Spirit”, yang mengandung arti “Semangat”, kehidupan, pengaruh, antusiasme. Spirit juga di artikan roh atau jiwa. Spirit merupakan semangat atau sikap yang mendasar tindakan manusia. Spirit itu adalah entitas atau bentuk energi yang hidup dan nyata, tidak kelihatan oleh mata biasa dan tidak berbadan fisik seperti manusia namun spirit ada dan hidup. Spirit bisa di ajak berkomunikasi, interaksi dengan spirit yang hidup itulah sesungguhnya yang di sebut spiritual.
Spiritual berkaitan dengan spirit atau roh-roh. Roh itu adalah entitas hidup yang memiliki agenda dan tujuan. Roh-roh itu ada yang baik dan yang jahat. Istilah spiritual artinya berhubungan dengan roh-roh atau spirit. Pangalaman spiritual artinya pengalaman dengan roh dan energi yang lebih tinggi yang bisa kita sebut roh leluhur atau lebih tinggi lagi kita sebut Tuhan.
Mistik memiliki makna yaitu usaha manusia mencari penyatuan dengan yang Ilahi. Kata mistik di condongkan pada tindakan misterius dan perdukunan. Pengalaman mistis yang positif di lakukan dengan meditasi, menyepi, bertapa, puasa dan sebagainya tujuan adalah penyatuan dengan energi llahi. Meditasi merupakan teknik pengosongan dan konsentrasi pikiran untuk mencapai kondisi mental tertentu, untuk mencapai kesadaran tinggi. Para spiritualis barat mengatakan tingkat kesadaran tertinggi dalam spiritual adalah para Nabi, Rosul, Siddharta Gautama, para Sufi, para orang Susi, para Yogi.
Spirit atau energi merupakan realitas alam semesta begitu juga materi keduanya realitas alam terkait adalah satu, hanya beda wujud yaitu vibrasi atau getaran di antara dua wujud ini di tengahnya ada “Mind”. Mind sangat penting karena merupakan jembatan pemersatu antara Spirit dan Materi. Dengan Mind dapat menciptakan ilmu dan teknologi untuk mengendalikan dan merekayasa materi. Dengan Mind kita dapat memahami hal-hal universal spiritual yang sulit dan akan terjadi pengalaman mistik spiritual yang besar. Mind adalah Kalbu atau Batin/ Mental. Mind adalah tempat dari mana munculnya pikiran dan perasaan. Mind/Kalbu merupakan tulisan mental sehingga semua bentuk gambar dapat di gambar, di bahas, di rancang dan di padukan. Mind ibarat catatan kertas yang tertulis rencana kerja kita. Kita dapat ambil contoh seorang pelukis, gambaran apa yang akan di gambar untuk di hasilkan semua karya lukis berasal dari kalbu, lalu menjadi pikiran yang di gerakan menjadi sebuah materi dan wujud. Batin, Kalbu/Mind adalah perangkat lunak yang di buat untuk mengendalikan fungsi otak dan badan kita.
” Pikiran itu liar dan susah di tolak dan di kendalikan, tetapi jika bisa di tundukan akan membawa kebahagian dan keberhasilan”.
Dengan Mind/Kalbu merupakan tingkatan tertinggi, kita dapat melihat tempat yang jauh (Terawang jarak jauh), menyaksikan menembus ruang dan waktu, dapat membaca pikiran orang. Universal Mind/Kalbu atau batin menghasilkan kemampuan telepati. Pada dasarnya kesadaran manusia itu sangat cepat tetapi dengan universal Mind dan mempelajari spiritual maka akan terlatih dan melatih kesadaran naik menjadi sangat luas.
Jiwa bukan Spirit dan bulan Mind. Jiwa adalah murni diri kita sendiri yang berasal dari benih abadi hasil kelahiran baru atau peristiwa transformasi spiritual. Spirit yang sempurna berasal dari Tuhan. Jiwa bisa keluar dari badan kita di sebut “Ngeraga Sukma”, tidur adalah kondisi serupa dengan ngeragap sukma. Jika kita mencari diri kita, siapa aku maka jawabnya adalah aku. Jadi pengembangan spiritual itu adalah bagaimana mengembangkan jiwa kita dari bayi spiritual menjadi dewasa spiritual.
Hati nurani di sebut suara hati manusia bukan suara Ilahi, yang berasal dari sumber kecerdasan emosi dan spiritual. Hati nurani manusia yang di tanam oleh dogma, ajaran atau pengaruh dari lingkungan. Makin bagus ajaran yang kita terima maka makin tinggi ukuran hati nurani kita. Berusaha mempelajari ilmu yang dapat membawa arah positif bagi hidup kita.
Keperibadian adalah perangkat sifat yang menjadi ciri khas seseorang. Tidak ada pribadi yang sama di dunia ini. Kepribadian merupakan takdir dan kodrat individu dari Tuhan. Jika kita menghadapi orang-orang dengan watak, keinginan, karakter yang sulit untuk di sejajarkan karena di pengaruhi oleh keperibadian yang berbeda itulah nilai keperibadian.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk persoalan makna dan nilai untuk menempatkan kita pada makna hidup kita yang lebih tinggi dan luas, untuk menilai suatu perbuatan itu lebih bernilai dan bermakna dari perbuatan yang lain. Makna adalah arti dari semuanya, makna merupakan hasil dari perenungan filosofi. Nilai tertinggi dalam spiritual adalah Tuhan karena Tuhan adalah yang menciptakan semua.
Spiritualis adalah inti dari agama. Agama adalah luarnya, sedangkan spiritualis adalah dalamnya.Tiap agama memiliki kesamaan ajaran-ajaran spiritual, perbedaannya adalah pada fokus pengembangannya dan tata cara. Dengan mendalami berbagai agama, kita menemukan prinsip spiritual yang sama. Nilai spiritual yang tinggi dan penting dan perlu dipelajari adalah cinta kasih, rahmat, dan beramal baik yang membawa kita pada derajat tinggi. Hasil dari spiritual adalah moral yang baik, moral yang baik menunjukan tingkat spiritual seseorang tinggi. Dalam spiritual tidak lepas dari kebenaran dan segala sesuatu harus di buktikan benar atau tidak. Tiga pilar penting dalam spiritual yaitu adanya spirit (energi), pengalaman/ praktek spiritual, adanya nilai-nilai moral dan spiritual.
Para pakar psikologi mengatakan bahwa perbuatan kita di kendalikan oleh prangkat mental kita, sebagian oleh pikiran bawah sadar kita, pikiran manusia dapat di program. Jika pikiran bawah sadar kita terisi program negatif maka kita akan bermasalah, hal negatif banyak terjadi, begitu pun sebaliknya. Spiritual mengajarkan cara untuk mencapai kehidupan abdi. Spirit adalah awal mula kehidupan, kita ada karena lebih dulu ada kecerdasan spirit yang mendesain dan menciptakan kita. Jika ada problema kondisi spiritual kita, dampaknya akan muncul sebelum akar permasalah di selesaikan.
Paranormal terkenal Edgar Cayce di dunia barat mengatakan roh penting bagi manusia, roh tinggal di dalam diri manusia, petunjuk sejati berasal dari roh dalam diri kita sendiri. Roh adalah percikan Tuhan yang manusia miliki yang yang paling berharga, tinggal dalam hati, jika kita bertanya pasti roh diri kita akan menjawab, pendapat nya pasti selalu benar. Roh adalah utusan Tuhan yang paling dekat dari leher manusia dikirim Tuhan masuk kedalam diri kita. Tuhan dan alam roh akan berkomunikasi dalam diri manusia ada tiga yaitu roh Ilahi yang memberi kehidupan pada semua mahluk (Mind dan fisik), roh kebenaran berkerja dari luar (Kalbu), roh percikan Ilahi menetap dalam Mind berkerja dari dalam.
Untuk mencapai spiritual yang sempurna ada beberapa langkah dan proses secara garis besar yaitu mengenal roh yang ada di dalam diri, lakukan transformasi spiritual, hidupkan rasa cinta kasih, tanamkan belaskasih dan rahmad, memahami hukum universal (sebab akibat), memberi dan menerima, penyembahan pada Tuhan, rajin berdoa, lakukan perbuatan baik, hidup dengan kehendak Ilahi.
Dalam budaya kearifan lokal baik di budaya Sunda atau Jawa untuk membentuk spiritual yang baik,bada beberapa laku rohani yang harus di lakukan dengan cara menjalankan ritual Inisiasi, semedi atau menekung, ritual pendaleman, doa-doa, olah raga spiritual, pemenuhan sarana ritual.
Kita hidup di zaman global yang saling berkaitan antara dunia yang lain. Globalisasi akan melanda dan mempengaruhi di segala bidang termasuk agama, keyakinan. Agama, paradigma, ideologi, segala bentuk kepercayaan memiliki benang merah manusia berupa spiritualitas, karena sangat jelas bahwa dalam setiap manusia ada Roh sejati dari percikan Ilahi yang berasal dari Tuhan yang satu. Setiap agama memiliki cara untuk menguatkan spiritual tetapi dengan satu keyakinan bahwa dengan spiritual manusia dapat bersatu karena dasar yang kuat bahwa kita di persatukan oleh Roh yang ada dalam diri semua orang. Spiritual adalah memiliki nilai dan makna yang menghasilkan keluhuran budi, adat, budaya luhur yang membawa kita manusia kepada kehidupan sempurna, baik lahir batin, berlaku benar dan memiliki nilai tinggi akan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Mari kita hidupkan laku Spiritual dalam diri kita untuk membentuk diri yang bernilai tinggi dalam hidup dan menjaga kekuatan mental, menjaga ketertiban dan kedamaian keluarga, bangsa dan negara kita. Jadikan laku Spiritual menjadi kekuatan mental dan pemersatu kita dengan sesama manusia, pemersatu kita dengan alam dan pemersatu kita dengan Sang Pencipta Alam Semesta.
SEMEDI
Karya: Rita Laraswati
Rasa ku di baluti kata.
Diam, hening, sunyi..
Raga ku duduk bersila..
Diam Tampa kata..
Jiwa sadar raga, nyawa bersatu…
Jiwa bergetar saat sadar bila nyawa terpisah dari raga…
Ku hembuskan nafas…
Ku tarik kembali nafas…
Tuhan ku cari dalam semedi…
Ku tanya Tuhan di mana…
Ku sentuh Tuhan dengan rasa…
Melebur aku dengan Tuhan ku ..
Radite 2k pahing, Sasih Wesaka 1962 Caka. Sunda (paro caang, paro poek Bulan)
Minggu 14 Desember 2025
YAYASAN SUNDA13BUHUN
****
Judul: Nilai Spiritual Dapat Menumbuhkan Kesadaran Diri dan Menyatukan Manusia
Penulis: Ambu Rita Laraswati (Spiritualis, Budayawati, Seniman)












