Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan dan Sejumlah Tokoh Ingatkan Masyarakat Terhadap Provokasi dan Adu Domba Yang Mengancam Persatuan Bangsa

tokoh
Irjen Pol (Purn) Dr. Anton Charliyan dan sejumlah tokoh masyarakat Jawa Barat (Foto: Istimewa)

MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (31/08/2025) – Situasi politik nasional yang kian mengkhawatirkan dinamika unjuk rasa yang menelan korban dari pihak masyarakat maupun aparat mendorong Tokoh Jawa Barat yang juga mantan Kapolda Jabar dan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol (Purn) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, M.P.K.N yang akrab disapa Abah Anton, menginisiasi pertemuan mendadak dengan sejumlah tokoh masyarakat.

Pertemuan berlangsung di kediaman Abah Anton Jalan Parakan Asri No. 8 kota Bandung, sebagai upaya merespons dinamika unjuk rasa yang akhir-akhir ini menelan korban dari pihak masyarakat maupun apparat, Minggu (31/08/2025).

Pertemuan itu dihadiri berbagai tokoh penting Jawa Barat dari lintas organisasi, profesi dan latar belakang.

Hadir diantaranya: H. Dian Rahadian, SH, MH (Ketua MPW Pemuda Pancasila Jabar dan Ketua Partai Hanura), Joni Suherman (Ketua Projo Jawa Barat), Humar Dhani, SH, MH, MM (Ketua DPW GERSUMA Jabar dan Koalisi Partai Non Parlemen), Ir. H. Deden Hidayat atau Wa Deden (Ketua Rumah Bersama Jabar), Dr. Undang Darsa (Akademisi UNPAD), Ki Pamanah Rasa (Purnawirawan TNI), Budi H (Ketua Aliansi Anti Intoleran dan Radikalisme).

tokoh
Pertemuan sejumlah tokoh masyarakat Jabar di rumah Abah Anton (Foto: Asep Ruslan)

Ustadz Ari (Ponpes Suryalaya), Kang Debar (Aktivis 1998), Kang Rizal (Aktivis HMI), H. Elis Suryani (Tokoh Budaya Sunda), Widaningsih (Tokoh Perempuan Jawa Barat), Ait MS (Tokoh HWS), Sudrajat dan Darmanto (Tokoh Media), Ramses Gordon (Tokoh Kerukunan Antar Suku), Ir. H. Asep Ruslan (Presiden Paguyuban Asep Dunia 2020-2025, Dewan Pembina DPP Paguyuban Asep Dunia 2025-2030 dan Dewan Pembina GERSUMA Jabar), dan Nani (Aktivis KNPI).

tokoh
Humar Dani, Abah Anton dan Asep Ruslan (Foto: Asep Ruslan)

Dalam pernyataannya, Abah Anton menegaskan bahwa demokrasi harus dijalankan dengan penuh martabat.

“Kita menghormati aspirasi rakyat, itu hak konstitusional. Namun, kita harus menolak keras aksi yang disertai dengan kekerasan, anarkisme, dan penjarahan,” ujarnya.

Ia juga menyinggung penemuan bom molotov di lapangan, yang menurutnya menjadi sinyal adanya pihak tertentu yang sengaja memancing kerusuhan.

tokoh
Pertemuan sejumlah tokoh masyarakat Jabar di rumah Abah Anton (Foto: Asep Ruslan)

Abah Anton mengingatkan masyarakat luas, termasuk mahasiswa, pekerja ojek online, maupun organisasi kemasyarakatan, agar tidak mudah terseret arus provokasi.

“Kalau bangsa ini rusuh, yang paling rugi adalah rakyat kecil. Perekonomian akan macet, biaya hidup semakin berat, dan penderitaan makin panjang,” tegasnya.

Menurutnya, demokrasi sejati adalah ruang untuk membangun gagasan, bukan ruang untuk menghancurkan persatuan.

tokoh
Dian Rahadian dan Asep Ruslan (Foto: Asep Ruslan)

Menutup pertemuan, Abah Anton menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para tokoh yang hadir maupun yang berhalangan karena alasan keamanan. Ia berharap pesan moral yang disampaikan kali ini menjadi panduan bersama masyarakat Jawa Barat agar tetap mengutamakan kedamaian.

“Mari kita jaga negeri ini dengan cara yang beradab. Jangan sampai provokasi memutus ikatan persaudaraan kita sebagai bangsa,” pungkasnya.

***

Judul: Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan dan Sejumlah Tokoh Ingatkan Masyarakat Terhadap Provokasi dan Adu Domba Yang Mengancam Persatuan Bangsa
Jurnalis: Asep Ruslan
Editor: Asep Ruslan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *