Ketua DPRD Jabar Minta Dukungan Pinisepuh MMS dalam Penyusunan Ranperda Pemajuan Kebudayaan Sunda

MajmusSunda News, Bandung (16/11/2025)  – Pesan dari Ketua DPRD Jawa Barat, Dr. Bucky Wibawa Karya Guna, M.Si., yang akrab disapa Kang Bucky, disampaikan oleh Rahmat Hidayat Djati, Ketua Komisi I DPRD Jabar, mewakili Ketua DPRD Jabar dalam sambutannya pada Acara Musyawarah II Majelis Musyawarah Sunda (MMS) yang dilaksanakan di Gedung II Universitas Padjadjaran (UNPAD), Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.

Rahmat Hidayat Djati Ketua Komisi I DPRD Jabar mewakili Ketua DPRD Jabar.
Rahmat Hidayat Djati Ketua Komisi I DPRD Jabar mewakili Ketua DPRD Jabar.

Dalam sambutannya, Kang Bucky menyampaikan bahwa MMS bukan sekadar forum berkumpulnya tokoh intelektual dan *pinisepuh*, melainkan wadah permusyawaratan yang menjaga nyala nilai, tradisi, serta jati diri Sunda—nilai yang telah ratusan tahun menjadi panduan kehidupan masyarakat tatar Jawa Barat. “Kiranya juga musyawarah ini bisa menjadi ruang untuk menemukan titik temu antara nilai budaya, kearifan lokal, dan arah pembangunan di Jawa Barat,” ujar Kang Bucky.

Lebih lanjut, Kang Bucky menekankan peran MMS sebagai penjaga nilai, pelestari identitas, sekaligus penuntun moral masyarakat Sunda. Ia menyoroti prinsip *Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh* sebagai identitas peradaban Sunda yang bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga pilar keadaban masyarakat Jawa Barat di tengah perubahan zaman dan tantangan arus teknologi global.

Dindin S. Maolani, Pinisepuh Pamangku (Presidium) Majelis Musyawarah Sunda.
Dindin S. Maolani, Pinisepuh Pamangku (Presidium) Majelis Musyawarah Sunda.

“Komersialisasi budaya dan pergeseran nilai menjadikan kehadiran MMS semakin relevan untuk memastikan budaya Sunda tetap hidup, berkembang, dan bermakna bagi generasi mendatang,” tegas Dr. Bucky Wibawa Karya Guna, M.Si.

Dalam konteks penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pemajuan Kebudayaan, Kang Bucky memohon dukungan dari para *pinisepuh* Sunda yang hadir dalam forum MMS. “Dukungan dari para *pinisepuh* akan sangat krusial, karena Ranperda tidak dapat lahir hanya dari ruang teknokratis pemerintah, tetapi juga harus disokong oleh akar budaya yang dijaga oleh masyarakat adat, budayawan, akademisi, serta lembaga-lembaga terkait lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Di titik inilah, sinergi dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan menjadi sangat penting, untuk mewujudkan kebijakan kebudayaan yang berakar kuat, bernilai luhur, dan berorientasi pada masa depan.”

Sebelumnya, Dindin S. Maolani, selaku *Pinisepuh Pamangku* MMS, menyampaikan harapannya agar para pakar menjadi motor penggerak MMS. “Saya selalu mengatakan bahwa di MMS ini ruh sebetulnya ada di Dewan Pakar sebagai dewan panata pikir, kalau *Pinisepuh* atau Presidium di sini lebih fokus kepada Gunung Pananggeuhan,” ujar Kang Dindin.

Lebih jauh, Kang Dindin menegaskan bahwa MMS pada dasarnya bukan perhimpunan yang berbadan hukum. “MMS adalah semacam kaukus. MMS tidak berbadan hukum,” tegasnya

Andri P. Kantaprawira, Ketua Badan Pekerja MMS selaku Ketua Musyawarah II MMS
Andri P. Kantaprawira, Ketua Badan Pekerja MMS selaku Ketua Musyawarah II MMS

Kang Dindin juga berharap Musyawarah II ini mampu menghasilkan agenda-agenda strategis ke depan, paling tidak menetapkan dasar-dasar pemikiran dari agenda yang dinamakan *Jati Diri Strategi dan Pemajuan Kebudayaan*. “Ada empat agenda yang sudah dirumuskan Dewan Pakar,” ujarnya.

Empat Agenda Utama Musyawarah II MMS

Sebelumnya, Andri P. Kantaprawira, selaku Ketua Badan Pekerja MMS, menyampaikan bahwa Musyawarah II MMS dihadiri sekitar 100 orang, terdiri atas *Pinisepuh*/Presidium, Dewan Pakar, Badan Pakar, dan Jejaring MMS. Pada forum tersebut, peserta membahas rekomendasi empat agenda utama, yaitu:

1. Jati Diri Strategi dan Pemajuan Kebudayaan Sunda

2. Sunda Sarakab jeung Sunda Negara

3. Pembangunan dan Kesejahteraan

4. Sunda dan Kepemimpinan

Rekomendasi hasil Musyawarah II ini akan diserahkan secara resmi pada 22 November 2025 di Gedung Sate, Bandung. “Acara di Gedung Sate tersebut sudah mengundang sekitar 400 orang,” ujar Kang Andri.

Penyerahan rekomendasi tersebut diharapkan menjadi momentum strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh adat, budayawan, akademisi, dan masyarakat luas demi menjaga, melestarikan, dan memajukan kebudayaan Sunda sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan masa depan Jawa Barat.

 

*****

Judul: Ketua DPRD Jabar Minta Dukungan Pinisepuh MMS dalam Penyusunan Ranperda Pemajuan Kebudayaan Sunda

Penulis: A. Noor

Sumber: MMS

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *