MajmusSunda News, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/07/2025) – Tak terasa sudah genap setahun berdirinya Majelis Musyawarah Sunda (MMS) yang lahir di Kota Bandung pada Senin, 8 Juli 2025. Peringatan setahun berdirinya MMS atau “Milangkala Kahiji MMS” tersebut diperingati pada Minggu, 13 Juli 2025 di Restoran Bumi Aki, Kota Bandung.
Beberapa tokoh Sunda yang terlihat hadir pada momen tersebut di antaranya Burhanudin Abdullah (Pinisepuh MMS dan mantan Gubernur Bank Indonesia), Prof. Ganjar Kurnia (Pinisepuh MMS dan mantan Rektor Unpad dua periode), Laksamana Purn. Ade Supandi (Pinisepuh MMS dan mantan KASAL 2014–2018), Prof. Dr. Chye Retty Isnendes, S.Pd., M.Hum. (Guru Besar UPI), Mayjen TNI Purn Asep Kuswani (Pinisepuh MMS), dan Opong Otje Djundjunan (mantan anggota DPR RI).



Selain itu terlihat juga hadir Herman Suryatman (Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat), Buky Wibawa Karyaguna (Ketua DPRD Jawa Barat), Ahmad Heryawan (mantan Gubernur Jabar 2008-2018), Nu’man Abdul Hakim (mantan Wagub Jabar 2003-2008), Prof. Dr. Latipul Hayat (Wamendikdasmen), Prof.Dr. Heri Hermansyah (Rektor Universitas Indonesia), Prof. Asep Saefudin (Rektor Al-Azhar University Indonesia), Jumhur Hidayat (aktivis buruh), Dr. Riadi Darwis (Dosen Poltekpar NHI dan Pakar Gastronomi Sunda), Abah Landoeng (sesepuh), Halimah Munawir & Bang Odin (tokoh Betawi), dan tokoh lainnya.



Majelis Musyawarah Sunda (MMS) merupakan suatu wadah silaturahmi, rembuk gagasan, dan katalis sinergi bagi masyarakat Jawa Barat, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Sunda Perantauan, dan Sunda Diaspora dalam membangun peradaban Sunda yang berkontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peringatan Milangkala Kahiji MMS ini dirangkai pidato dari pimpinan Pinisepuh, Panata Gawe, dan para tokoh lainnya, serta penayangan dokumentasi satu tahun kegiatan MMS dan soft launching MajmusSunda News, laman resmi MMS yang digunakan sebagai sarana komunikasi publik.



Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman dalam sambutannya mengatakan bahwa jumlah penduduk Sunda itu mencapai 50 juta orang merupakan modal besar. Namun, harus diiringi dengan kerja kolektif dalam mengatasi berbagai tantangan.

Menurut Herman, pada saat yang sama, tantangannya juga besar, seperti jumlah pengangguran terbuka dan rasio gini yang cukup tinggi di Jawa Barat. Oleh karena itu ia mengapresiasi MMS sebagai wadah kolaborasi.
“Ngewangun Jawa Barat teu tiasa ku Superman. Ngewangun Jawa Barat keudah ku Super Team. Sim kuring yakin pasti bisa,” ungkap Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Jawa Barat dalam sambutan singkatnya.
Sementara itu Pinisepuh MMS, Burhanudin Abdullah mengungkapkan bahwa pihaknya mengajak anggota MMS untuk berusaha selalu tampil dalam setiap event penting yang terjadi di Jawa Barat, misalnya Hari Jadi Jawa Barat, Hari Kebangkitan Nasional, dan lain-lain. Juga memberikan komentar terhadap pembangunan yang ada di wilayah Jawa Barat.


“Saya sudah menyampaikan kepada para pengurus, dewan pakar, dan penata gawe bahwa pada tahun kedua ini mulai digerakkan langkah-langkah, pekerjaan-pekerjaan yang betul-betul terencana dan berkelanjutan untuk mencoba melihat Jawa Barat secara utuh. Apakah dari sisi ekonomi, kesenjangan masyarakat atau kehidupan masyarakat pada umumnya,” ungkap Burhanudin Abdullah.
Rektor Universitas Indonesia, Prof. Heri Hermansyah turut memberikan komentarnya. Ia mengatakan bahwa soliditas masyarakat Sunda sangat diperlukan untuk mendorong kemajuan dalam bidang ekonomi secara regional.



“Kita harus memperbanyak saudagar Sunda. MMS harus menjadi ruang yang unggul dan impactful untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” ungkap Prof. Heri.
Ketua Panata Gawe MMS, Andri P. Kantaprawira, menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang telah terlibat dalam gerakan MMS selama satu tahun terakhir. Ia mengatakan bahwa saat ini sudah merupakan waktu yang tepat bagi MMS melangkah lebih konkret. Menurutnya, gagasan hebat itu perlu direalisasikan menjadi program nyata, terukur, dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Andri mengajak kepada seluruh masyarakat Sunda dan keturunannya agar bersatu dalam semangat silih asah, silih asih, silih asuh, serta peduli terhadap lemah cai, budaya, dan ketahanan sosial masyarakat Sunda demi Sunda Sarakan dan Sunda Nagara. Ia juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk bergotong royong membangun Indonesia di tengah pergaulan global agar mampu menjawab tantangan zaman.
Terkait agenda strategis ke depan, Andri mengatakan bahwa MMS akan membahasnya dalam Musyawarah Tahunan MMS di Bandung pada pertengahan Oktober 2025 yang akan datang.


“Kegiatan akan dihadiri Presidium dan Pinisepuh, Para Pakar, Badan Pekerja serta jejaring MMS dari seluruh wilayah terkait MMS,” ungkap Andri.
Memasuki tahun kedua, MMS menargetkan penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra), aktivasi penuh sektor-sektor kerja, dan penguatan fungsi diseminasi, serta pematangan program-program pendidikan dan advokasi berbasis kearifan lokal. Seluruh langkah ini akan didorong oleh tata kelola lebih terstruktur, partisipatif, dan orientasi hasil jelas.
***
Judul: Beberapa Tokoh Sunda Hadir dalam Acara Milangkala Kahiji Berdirinya Majelis Musyawarah Sunda (MMS)
Jurnalis: Asep Ruslan
Editor: Jumari Haryadi