MajmusSunda News, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa, (14/01/2025) – Antusias siswa SMPN 2 Kota Tasikmalaya mengikuti workshop PATREM SABA SAKOLA (PASASA) cukup tinggi, Selasa, (14/1/2025). Para siswa perwakilan dari kelas VII, VIII, dan IX itu dengan serius dan seksama mengikuti paparan dari PATREM yang berkaitan dengan sastra Sunda, seperti pembacaan sajak Sunda, carita mini, carita pondok, carita dongeng, carita wayang, pupujian, dan lain-lain.
Workshop PASASA yang mengambil tema “Ngipuk Minat jeung Bakat Siswa kana Literasi Sunda” digelar dari mulai pukul 09.00 WIB-15.00 WIB cukup membuat siswa terkesan dan bahkan ketika ditanya siapa yang ingin jadi pengarang? siswa-siswa mengacungkan tangan.
Ibrahim Sandhi Wijaya dari kelas IX-B menuturkan bahwa dirinya sangat tertarik dengan workshop yang digelar PATREM SABA SAKOLA atau PASASA tersebut. Menurutnya, PASASA sangat inspiratif memberi wawasan kesundaan atau budaya Sunda, terutama yang berkaitan dengan sastra Sunda.

“Sangat tertarik dengan PASASA, soalnya siswa diberikan pemahaman dan pengetahuan ihwal budaya Sunda, terutama yang berkaitan dengan sastra Sunda. Bagi saya, PASASA menjadi inspirasi untuk menggali sastra Sunda lebih dalam lagi,” kata Ibrahim yang pernah berhasil menjadi juara pertama FTBI tingkat Kota Tasikmalaya.
Hal serupa dilontarkan Azkya Nurul Auva, dari kelas IX-C. Ia menuturkan sangat tertarik dengan PASASA yang digagas PATREM. Dirinya pernah mengikuti kegiatan PASASA ketika masih kelas VI SD.
“Saya terdorong ingin lebih mengenal lagi sastra Sunda. PASASA menginspirasi untuk bisa berkarya dalam dunia sastra Sunda, “ tutur Azkya atau dikenal dengan Upik yang juga putra salah satu pengarang carpon Sunda dari Kawalu, Ambu Yeyet Herayati.

Upik sempat membacakan salah satu fiksimini di depan peserta workshop dengan gaya membaca yang cukup baik. Penampilan Upik tersebut membuat terkesan siswa yang menyaksikannya.
Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Tasikmalaya, Affi Endah Nafilah, M.Pd., sangat mendukung dan mengapresiasi PASASA yang digagas PATREM ini. Ia menuturkan dengan kegiatan apresiasi sastra ini, bisa mendorong minat siswa untuk mencintai sastra Sunda.
“Sangat gembira dan apresiatif dengan PATREM SABA SAKOLA ini. Walaupun kami sudah menerapkan semacam Kemis Nyunda —ya setiap hari Kemis dibiasakan memakai pakaian Sunda atau berbahasa Sunda, tetapi belum sampai pada yang diharapkan. PASASA dapat memotivasi siswa untuk lebih menggali lagi budaya Sunda, khususnya sastra Sunda,” kata Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Tasikmalaya tersebut berharap.
Affi Endah juga mengucapkan terima kasih kepada rombongan PATREM yang telah menyempatkan waktu datang ke sekolah.
“Hatur nuhun ka sadaya rengrengan PATREM nu kersa rurumpaheun ka SMPN 2 Kota Tasikmlaya, mugi kapayunna tiasa neras gawe bareng dina raraga ngamumule budaya Sunda, utamina sastra Sunda,” tutur Affi Endah dalam bahasa Sunda yang baik.


Pupuhu PATREM Prof. Dr. Chye Retty Isnendes atau biasa disapa Teh Chye mengatakan bahwa PATREM adalah Paguyuban Sastrawati Sunda, yang anggotanya adalah para pengarang yang sudah eksis berkarya dan dapat bertanggung jawab atas karyanya. Mereka menulis carpon, esai, atau sajak Sunda. Menurut Teh Chye, pada PASASA siswa diajak untuk lebih mengenal, mengapresiasi, dan mencurahkan gagasannya tentang karya sastra berbahasa Sunda untuk kalangan siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA bahkan nonoman Sunda secara umum.
“PASASA adalah salah satu program unggulan PATREM yang sudah cukup lama digelar semenjak tahun 2020, bekerja sama dengan sekolah-sekolah. Alhamdulillah dan terima kasih SMPN 2 Kota Tasikmalaya telah bekerja sama menggelar workshop dengan PATREM. Apresiasi siswa terhadap sastra tampaknya cukup tinggi dan antusias. Dipersilahkan apabila masyarakat dan lembaga sekolah memerlukan workshop sastra Sunda, bisa menghubungi PATREM.” tutur Teh Chye. Beliau adalah salah satu sastrawati moyan di Tatar Sunda dan Guru Besar Antropologi Budaya Sunda di UPI Bandung.

Menurut Teh Chye, PASASA yang digelar di SMPN 2 Tasikmalaya ini merupakan yang ke-17. Pasasa pertama dilaksanakan di Kota Bandung pada 2020. Artinya, PATREM secara swadaya dan bekerja sama melaksanakan program pendidikan dan pengabdian, juga ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sastra Sunda, sebagaimana visi misi PATREM dalam AD/ART-nya.
Prof. Chye merasa sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMPN 2 Kota Tasikmalaya, para guru, dan seluruh siswa yang telah mengikuti workshop. Ia berharap kerja sama ini dapat dilakukan berkesinambungan.
Beliau juga memuji Ibu Kepala Sekolah, “nu istimewa, Ibu Kepala Sekolah maca karya payuneun siswana. Sanaos anjeunna sanes ti jurusan basa atanapi sastra, tapi ti Biologi, anjeunna maher maca dina basa Sunda. Teu kitu kumaha geuning anjeunna teh pinunjul maca puisi (dina basa Indonesia). Janten waktos maca karya dina basa Sunda, maca estetisna tos kauji,” puji Teh Chye.
Salah satu pembina Patrem, Dr. Hj. Yooke Tjuparmah Soeriaamidjaja, M.Pd., menambahkan bahwa menurutnya PATREM didirikan oleh kalangan sastrawati Sunda. Pada kepengurusan Chye Retty Isnendes, salah satu program unggulannya adalah PASASA.
Workshop diakhiri dengan ekspresi sastra yaitu pelatihan menulis karya sastra bagi seluruh siswa yang menjadi peserta. Karangan-karangan siswa dinilai oleh tim penilai PASASA yaitu oleh Teh Chye (Ketua), Ibu Tetti Hodijah (pembina dan pengarang senior), dan Teh Tiktik (anggota), dari seluruh karangan yang masuk, terpilih 22 karya siswa terbaik.

Pada kesempatan tersebut, PATREM juga memberikan hadiah pada pinunjul, berupa tumbler, kerudung, novel, buku tulis, uang saku, dan puluhan majalah Mangle (sponsor dari: Puspa Nadya Supardan, anggota, pembina, kasepuhan, dan Ketua PATREM, juga dari Kepala SMPN 16).
Adapun anggota TIM PASASA yang turut serta berpartisipasi baik langsung maupun tak langsung pada hari itu adalah: Chye Retty Isnendes (pupuhu), Yooke Tjuparmah dan Tetti Hodijah (pembina), kasepuhan Hj. Ati Amiati, dan anggota PATREM serta SIRUNG PATREM: Hj. Cicih, Tiktik Rusyani, Elih Herlina, Yeyet Herayati (Bune Upik), Rin Riani, Hj. Yeyet Heriyati (yang juga Ketua MGMP Basa Sunda), Titin Suryani (yang juga Kepsek SMPN 16 Tasikmalaya), Teti Taryani, Tanti Damayanti, dan Erina Sofia.*
***
Judul: Antusias 100 Siswa SMPN 2 Kota Tasikmalaya Ikuti PATREM SABA SAKOLA Cukup Tinggi
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: Chye Retty Isnendes; Jumari Haryadi