MajmusSunda News, Kolom OPINI, Jawa Barat, Jum’at (20/06/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “5 Jurus Kementrian PU Menuju Swasembada Pangan” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).
CNN Indonesia merilis Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melancarkan lima strategi untuk mewujudkan swasembada pangan yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto . Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan upaya-upaya itu berkaitan dengan ketersediaan air bersih. Menurutnya, 70 persen air bersih digunakan untuk mengairi persawahan.

Selain itu, Kementerian PU juga berkomitmen untuk melakukan peningkatan produktivitas pertanian dengan target capaian pada tahun 2029. Paling tidak ada 5 strategi utama yang dijadikan unggulan Kementerian PU dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan diatas. Kelima strategi tersebut adalah :
Strategi pertama adalah mendorong pemberian luas baku sawah fungsional beririgasi hingga 62,3 persen. Lalu yang kedua memastikan rasio luas layanan irigasi yang ketersediaan airnya dijamin oleh waduk mencapai 16,57 persen.
Strategi ketiga melakukan efisiensi pemanfaatan air irigasi mencapai US$0,43 per meter kubik.
Keempat, luas layanan irigasi yang dibangun untuk pertanian multi komoditas mencapai 180 ribu hektare. Strategi terakhir, jumlah luas layanan irigasi yang direhabilitasi dan ditingkatkan mencapai 1,2 juta hektar. Inilah 5 jurus ampuh yang bakal dikembangkan Kementerian PU dalam mendukung percepatan pencapaian swasembada pangan.
Menteri PU juga mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan swasembada pangan. Hal-hal itu meliputi revitalisasi infrastruktur irigasi, pengelolaan terpadu daerah aliran sungai, dan DAS. Kemudian, pentingnya penerapan teknologi hemat udara; pelembagaan dan tata kelola udara; serta kolaborasi serta komitmen multisektor dalam pembangunan infrastruktur, operasi dan pemeliharaan, serta pendanaan.
Jujur kita akui, dukungan irigasi sangat penting dalam pencapaian swasembada pangan karena beberapa alasan :
– Meningkatkan Produktivitas Tanaman. Irigasi memungkinkan petani untuk mengontrol ketersediaan air bagi tanaman, sehingga meningkatkan produktivitas dan hasil panen.
– Mengurangi Risiko Kekeringan. Irigasi membantu mengurangi risiko kekeringan yang dapat menyebabkan gagal panen dan kerugian bagi petani.
– Meningkatkan Kualitas Tanaman. Irigasi yang memadai dapat meningkatkan kualitas tanaman, sehingga meningkatkan nilai jual dan pendapatan petani.
– Mendukung Ketersediaan Pangan. Dengan meningkatkan produktivitas dan hasil panen, irigasi dapat membantu meningkatkan ketersediaan pangan dan mendukung pencapaian swasembada pangan. Pengelolaan irigasi menjadi sangat penting agar tanaman tetap memperoleh air yanf cukup untuk pertumbuhannya.
Dalam konteks Indonesia, sebetulnya pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan dukungan irigasi, seperti:
– Pembangunan dan Rehabilitasi Infrastruktur Irigasi. Pemerintah telah melakukan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan air.
– Pengembangan Sistem Irigasi Modern. Pemerintah telah mengembangkan sistem irigasi modern yang lebih efisien dan efektif dalam penggunaan air.
– Peningkatan Partisipasi Masyarakat. Pemerintah telah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi, sehingga meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam penggunaan air.
Berdasarkan gambaran yang telah disampaikan diatas, dukungan irigasi yang memadai dapat membantu meningkatkan produktivitas dan hasil panen, sehingga mendukung pencapaian swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Itu sebabnya, menjadi sangat masuk akal jika Kementerian PU menawarkan 5 strategi unggulannya.
Catatan kritisnya adalah bagaimana sinergitas dan kolaborasi Kementerian PU dengan Kementerian Pertanian di lapangan ? Dalam beberapa tahun belakangan, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan sinergi dan kolaborasi dalam beberapa program untuk meningkatkan luas lahan tanam dan produktivitas pertanian, terutama dalam mencapai target swasembada pangan 2025.
Berikut beberapa contoh kolaborasi antara Kemen PU dengan Kementan. Pertama, Program Swasembada Pangan 2025. Kemen PU dan Kementan bekerja sama untuk meningkatkan luas lahan sawah dan produktivitas pertanian melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Kemen PU fokus pada penyediaan air dan infrastruktur irigasi, sedangkan Kementan bertanggung jawab pada sarana produksi padi dan budidaya tanaman.
Kedua, Optimalisasi Pemanfaatan Bendungan dan Irigasi. Kemen PU dan Kementan berkolaborasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan bendungan dan irigasi dalam menunjang aktivitas pertanian. Mereka juga melakukan rehabilitasi jaringan irigasi dan pembangunan jaringan irigasi baru.
Ketiga Pencetakan Sawah Baru. Kemen PU dan Kementan bekerja sama untuk mencetak sawah baru seluas 1,3 juta hektar, yang terdiri dari 99.760 hektar lahan di daerah irigasi yang sudah selesai dibangun dan pembangunan jaringan irigasi baru.
Keempat Dukungan Sarana Produksi Pertanian. Kementan menyediakan dukungan sarana produksi pertanian, seperti benih, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian, untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Kelima, Pengembangan Infrastruktur Pertanian. Kemen PU dan Kementan telah menandatangani kesepakatan bersama tentang dukungan infrastruktur dalam pengembangan pertanian, yang meliputi sinkronisasi perencanaan pengembangan infrastruktur keairan dan pengembangan lahan pertanian. Dengan kolaborasi ini, diharapkan target swasembada pangan 2029 dapat tercapai dan ketahanan pangan nasional dapat meningkat.
***
Judul: 5 Jurus Kementrian PU Menuju Swasembada Pangan
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Editor: Jumari Haryadi