MajmusSunda News Jatinangor, 4 September 2025 — Di tengah situasi nasional yang memanas akibat gelombang demonstrasi sejak 28 Agustus 2025, Universitas Padjadjaran (Unpad) secara resmi menyampaikan sikap institusionalnya melalui pembacaan “Maklumat Makalangan” di Tugu Makalangan, gerbang utama Kampus Unpad Jatinangor, Kamis (4/9/2025). Pernyataan sikap ini dibacakan secara bergantian oleh pimpinan universitas, perwakilan senat, guru besar, mahasiswa, hingga alumni, menandakan solidaritas menyeluruh sivitas akademika Unpad.
Rektor Unpad, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dalam sambutannya menyampaikan duka mendalam atas korban jiwa, luka fisik, maupun trauma psikologis yang dialami masyarakat selama aksi demonstrasi. Ia juga mengecam tindakan represif dan intimidasi yang menimpa sejumlah anggota sivitas akademika Unpad.
“Kami menyampaikan duka yang mendalam atas korban jiwa, luka, serta penderitaan yang dialami masyarakat dalam gelombang demonstrasi sejak 28 Agustus 2025 hingga hari ini. Kami juga menyesalkan terjadinya intimidasi dan tindakan represif, termasuk yang dialami oleh beberapa anggota sivitas akademika Unpad,” tegas Rektor.
Nama “Maklumat Makalangan” dipilih bukan hanya karena lokasi pembacaannya, tetapi juga mengandung makna filosofis. “Makalangan” dalam bahasa Sunda berarti siap menghadapi tantangan — sebuah semangat yang ingin dihidupkan kembali oleh Unpad dalam merespons krisis sosial-politik yang sedang melanda bangsa.
Prof. Susi Dwi Harijanti, perwakilan Dewan Guru Besar Unpad, menegaskan bahwa kampus harus menjadi ruang aman bagi kebebasan berpikir, nalar kritis, dan pembentukan moralitas bangsa. “Ancaman terhadap kebebasan sivitas akademika adalah ancaman terhadap kebebasan akademik itu sendiri,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Senat Akademik Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, menyatakan bahwa setiap bentuk intimidasi terhadap anggota sivitas akademika adalah serangan terhadap seluruh institusi Unpad. “Unpad akan berdiri bersama, mengambil langkah hukum, advokasi, dan dukungan penuh bagi korban. Solidaritas akademik kami adalah komitmen moral untuk menjaga martabat kemanusiaan, ruang ilmu, nalar kritis, dan marwah pendidikan tinggi Indonesia,” tegasnya.
Pembacaan Maklumat Makalangan juga melibatkan suara mahasiswa dan alumni. Vincent Thomas, Ketua BEM Kema Unpad, dan Yhodhisman Sorata, Sekjen Ikatan Alumni Unpad, turut membacakan bagian maklumat, menunjukkan bahwa sikap ini merupakan wujud kebersamaan lintas generasi dan elemen kampus.
Rektor Unpad menutup pembacaan maklumat dengan seruan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia dan menciptakan suasana kondusif di tengah krisis.
“Kami ingin memastikan bahwa kebebasan akademik dapat terus terjadi di Unpad dan kami sangat prihatin terhadap beberapa kejadian yang telah terjadi di Indonesia. Tentu kami sangat mengecam tindakan-tindakan represif, sehingga wilayah kampus ini harus aman dari segala macam tindakan represif oleh siapapun,” ujar Rektor.
Ia menambahkan, “Tidak hanya pihak kampus, tetapi juga masyarakat luas bersama menciptakan suasana yang kondusif di situasi negara yang memprihatinkan seperti saat ini.”
Maklumat Makalangan bukan sekadar pernyataan sikap, melainkan deklarasi moral dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Unpad menegaskan posisinya sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai demokrasi, kebebasan akademik, dan hak asasi manusia — terutama di saat-saat genting seperti sekarang.
Dengan semangat “makalangan”, Unpad mengajak seluruh elemen bangsa untuk berani menghadapi tantangan, namun tetap berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan, hukum, dan keadilan.
Judul: Unpad Keluarkan “Maklumat Makalangan”, Tegaskan Sikap Tegas Tolak Represi dan Lindungi Kebebasan Akademik
Editor: Adrie Noor
Sumber: Unpad.ac.id
