MajmusSundaNews, Rubrik Seni dan Budaya/Sejarah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (6/10/2024) – Artikel berjudul Seni Terebang Gebes Improvisasi Seni Islam dari Seni Sunda Terebang Sered karya Syekh H Abdul Muhyi oleh: Agung Ilham Setiad
Seni buhun atau tradisional Terebang Gebes diciptakan oleh Syekh H. Abdul Muhyi berasal dari tradisi seni Sunda yang disebut saat itu Terebang Sered atau Terbang Gembrung yang diislamisasi.
Terebang Gebes atau ada juga yang menyebut Terebang Solawatan sekarang sudah hampir punah. Dikutip dari HU Kabar Priangan (dulu SK Priangan), Pupuhu Dangiang Sunda Pakidulan Rd Darya Rahadian menjelaskan Terebang Gebes awal mulanya dari seni Sunda disebut Terebang Sered ada yang juga menyebut Terebang Gembrung.
Terebang Sered sebelum Syekh H Abdul Muhyi datang menyebarkan Islam di Pamijahan kata Darya Rahadian yang lebih akrab disapa Ki Darya menuturkan dari orang tuanya dulu Terebang Sered lebih bercorak seni kanuragan (kesaktian).
“Sambil menabuh Gembrung (alat seni dibuat dari kulit hewan dan pohon nangka), dua orang saling membelakangi ditengahnya terdapat sepotong bambu, keduanya memegang gembrung sambil terus dibunyikan, dan bambu pun hingga terpecah,” tutur Ki Darya
Setelah Syekh Abdul H Muhyi datang ke Pamijahan kata Darya di rubah menjadi Terebang Gebes (Terebang Solawatan), seni dan alatnya tetap dipertahankan. Namun tidak ada lagi ada adu kekuatan tapi diganti dengan membaca solawatan.
“Dulu biasanya Terebang Gebes ditampilkan jika ada yang melahirkan dibunyikan semalam suntuk, mungkin untuk menghibur seorang ibu yang melahirkan. Tidak hanya itu dulu Terebang Gebes suka dipertandingkan puluhan grup Terebang Gebes bertanding dengan membunyikan alat seninya yang khas,” kata Ki Darya.
Judul: Seni Terebang Gebes Improvisasi Seni Islam dari Seni Sunda Terebang Sered karya Syekh H Abdul Muhyi
Jurnalis: Agung Ilham Setiadi
Editor: AIS