Konser Musik Sound for Humanity

Salam Cinta dan Perdamaian dari Jatinangor untuk Gaza dan Dunia

Konser Musik
Dari kiri: Moderator Hagi Hagoromo, Sekjen IKA Unpad Yhodhisman Sorata, Ketua Panitia SFH Yeni Fatmawati, Resa Rizkyan (vokalis Kuburan dan personel), serta Daan Aria (Creative Event Officer SADAQA), siap menggelar konser amal untuk Gaza. (Foto: Asep GP)

MajmusSunda News – Jatinangor, Sabtu (05/11/2025) – Konser Musik amal Sound for Humanity akan digelar pada Jumat, 28 November 2025 di Lapangan Merah Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Jalan Raya Bandung–Sumedang KM 21. Acara ini merupakan kolaborasi antara Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad), Universitas Padjadjaran, dan Lembaga Kemanusiaan SADAQA, sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-68 Unpad.

Sebagaimana kita tahu, dua tahun sejak krisis kemanusiaan di Gaza kembali memuncak, dunia terus menyaksikan kehancuran yang tak kunjung reda. Pada 23 Agustus 2025, Khaled Mohammed Al-Madhoun—juru kamera Palestine TV—menjadi salah satu korban terbaru dalam daftar panjang warga Palestina yang gugur akibat serangan militer Israel. Ia tewas saat meliput di tengah reruntuhan, membawa serta suara yang tak sempat disiarkan.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 61.400 jiwa telah melayang, mayoritas adalah warga sipil tak bersenjata. Di balik angka itu, ada anak-anak yang kehilangan keluarga, ibu yang merawat luka tanpa obat, dan generasi yang tumbuh di bawah bayang-bayang perang. Di tengah keterbatasan akses terhadap pangan, air bersih, dan layanan kesehatan, solidaritas bukan lagi pilihan—melainkan panggilan nurani.

Konser Musik
(Foto: Asep GP)

Dari Jatinangor, kepedulian itu diwujudkan dalam bentuk aksi nyata melalui festival musik Sound for Humanity.
Konser amal ini digagas sebagai wadah ekspresi kemanusiaan dan solidaritas lintas generasi yang menggabungkan kekuatan musik, seni, dan semangat kepedulian sosial. Selama satu hari penuh, Sound for Humanity (SFH) akan menghadirkan sejumlah musikus ternama tanah air seperti The Changcuters, HiVi!, Voice of Baceprot (VoB), Kuburan, Panji Sakti, bersama talenta-talenta kampus dan alumni Unpad dalam suasana festival yang hangat, inklusif, dan menginspirasi.

“IKA Unpad bersama Universitas Padjadjaran dan Lembaga Kemanusiaan SADAQA menggagas konser amal ini sebagai bentuk nyata solidaritas terhadap masyarakat Gaza yang masih memperjuangkan harkat kemanusiaannya,” ujar Sekretaris Jenderal IKA Unpad, Yhodhisman Soratha.

“Kami berharap pemerintah Indonesia terus aktif menyuarakan penyelesaian segera krisis kemanusiaan di Gaza, sesuai amanat konstitusi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia SFH, Yeni Fatmawati, menuturkan, “Konser SFH lahir dari semangat untuk mengubah empati menjadi aksi. Kami ingin mengajak sivitas akademika, alumni, dan anak muda menyuarakan kemanusiaan secara hangat dan inklusif—lewat musik, seni, dan tindakan nyata. Solidaritas tidak mengenal batas geografis maupun latar belakang,” paparnya.

Pengacara sekaligus seniman ini menambahkan, “Kami berharap konser ini bukan hanya menjadi momen hiburan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kepedulian bisa disalurkan dengan berbagai cara. Kami percaya musik bisa menjadi bahasa universal untuk mengirimkan pesan cinta dan perdamaian dari Jatinangor untuk dunia,” tambahnya.

Yeni juga menjelaskan, dalam konser musik amal ini akan digelar pula bazar UMKM di sebelah Lapangan Merah. Acara akan berlangsung selepas Asar (pukul 13.30 hingga malam). Adapun harga tiket masuk yang nantinya akan didonasikan berkisar Rp100.000, dengan target penonton 8–10 ribu orang.
“Makanya digelar di Unpad Jatinangor, selain untuk menghindari kemacetan, Jatinangor adalah pusat pendidikan. Banyak kampus di sana, dan artinya yang menonton juga mahasiswa atau anak muda. Segmennya memang untuk anak muda agar mereka juga peduli terhadap apa yang terjadi di Gaza,” jelas Yeni Fatmawati.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kemanusiaan SADAQA, Ahmad Rofiqi, menegaskan pentingnya menjadikan acara ini sebagai gerakan bersama yang berdampak nyata.
“Konser ini menjadi ruang ekspresi bersama di tengah tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina. Ketika sistem dunia lumpuh menghadapi genosida brutal, SFH memadukan suara seniman, cendekiawan, mahasiswa, dan aktivis kemanusiaan untuk menggaungkan pesan keadilan,” ujar pria yang akrab disapa Ustadz Rofiqi ini.

Unpad
(Foto: Asep GP)

“Di sinilah,” sambung Ustadz Rofiqi, “konser SFH menjadi penting. Harapan kami, SFH akan menjadi gelombang yang disambut berbagai komunitas di luar Universitas Padjadjaran agar suara dukungan untuk Palestina bergema ke seluruh Nusantara dan dunia,” pungkasnya.

Dari deretan pengisi acara, Firda “Marsya” Kurnia turut angkat suara. “Kami ikut SFH karena percaya bahwa setiap nada bisa menjadi doa, dan setiap lirik bisa menjadi seruan untuk hidup yang lebih adil. Nyanyian kami adalah bentuk perlawanan terhadap mereka yang merampas hak hidup orang lain. Untuk Palestina, untuk kemanusiaan,” tegas vokalis dan gitaris VoB ini.

Demikian juga dengan Kuburan. Sang vokalis, Resa Rizkyan, mengatakan kepada wartawan bahwa Kuburan selalu menyempatkan diri untuk terlibat dalam konser-konser kemanusiaan. Grup band-nya kerap tampil dalam berbagai acara amal, termasuk untuk menyuarakan Palestina.
“Kalau tentang menyuarakan Palestina, sering. Saat di beberapa festival, kami selalu mengajak doa bersama untuk saudara-saudara kita di Palestina dan mengajak berdonasi. Bahkan di media sosial, kalau sedang tidak banyak acara, kami tetap mengajak agar peduli terhadap saudara kita di Gaza,” kata Resa.

“Apalagi kita sama-sama manusia, kita semua akan mati. Selagi hidup, apa lagi kalau bukan mencari pahala di dunia ini, menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Intinya, sesama manusia harus saling peduli, apa pun agamanya—Kristen atau apa pun—yang penting peduli terhadap kemanusiaan. Sesungguhnya sesama manusia itu saudara,” sambungnya.

Dalam konser musik amal untuk Palestina ini, Kuburan akan menampilkan konsep berbeda dari biasanya, mulai dari kostum hingga gimmick di atas panggung. Grup ini akan membawakan 8–9 lagu, termasuk “Senyummu Semangat.” Menurut Resa, senyuman dapat membangkitkan semangat dan kebahagiaan.
“Apalagi senyuman dari orang tua dan orang-orang terdekat kita, termasuk saudara-saudara kita di Palestina. Itu sangat berpengaruh memberi semangat di tengah kegelisahan,” pungkas Resa.

Dana dari hasil penjualan tiket dan donasi langsung di lokasi konser akan diserahkan kepada perwakilan. Dana tersebut akan dibelanjakan untuk bahan makanan yang akan didistribusikan, baik melalui perbatasan maupun udara, sebagaimana yang selama ini dilakukan. Demikian dijelaskan Daan Aria, personel Project Pop yang juga menjabat sebagai Creative Event Officer di SADAQA.

Melalui konser amal ini, panitia berharap semangat SFH tidak berhenti di atas panggung. Konser ini juga menjadi gema yang meluas—menghidupkan kembali nilai-nilai empati, solidaritas, dan kemanusiaan, terutama di kalangan anak muda yang kini amat dibutuhkan dunia.


Tentang Penyelenggara

Universitas Padjadjaran (Unpad)
Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Unpad berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sejalan dengan visinya menjadi universitas riset kelas dunia yang bermanfaat bagi masyarakat, Unpad senantiasa mendorong nilai-nilai kemanusiaan, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas disiplin.

Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad)
IKA Unpad merupakan organisasi resmi alumni Universitas Padjadjaran yang beranggotakan lebih dari 350.000 alumni dari berbagai profesi. Melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan, IKA Unpad aktif memperkuat jejaring alumni serta berperan dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan kemanusiaan.

Lembaga Kemanusiaan SADAQA
SADAQA adalah lembaga kemanusiaan independen yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan penyaluran bantuan bagi korban bencana serta komunitas yang membutuhkan, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas, SADAQA berkomitmen menyalurkan bantuan kemanusiaan, termasuk untuk masyarakat Palestina, dalam bentuk dukungan pangan, kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Judul: Konser Musik Sound for Humanity: Salam Cinta dan Perdamaian dari Jatinangor untuk Gaza dan Dunia
Jurnalis: Asep GP
Editor: Parkah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *