MajmusSunda News, Kolom OPINI, Jawa Barat, Rabu (21/05/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “Karya Gemilang Perum Bulog : Cadangan Beras Makin Kokoh!” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).
Soal cadangan beras Pemerintah, dalam musim panen kali ini, ditengarai akan meningkat secara signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut produksi beras secara nasional akan meningkat dan berlimpah dalam panen raya 2025. Selain itu, diharapkan dapat mengisi dan mengokohlan cadangan beras Pemerintah yang selama ini dogarap dsn dikelola Perum Bulog.

KABARIKA.ID.JAKARTA merilis, Indonesia kembali mencatatkan tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan nasional. Pada tahun 2025, stok cadangan beras pemerintah berhasil menembus angka 3,5 juta ton, menjadikannya yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. 3,5 juta ton adalah cadangan beras Pemerintah yang cukup membahagiakan.
Berdasarkan data historis, stok beras nasional pada periode Januari–Mei 1984 tercatat sebesar 3.029.049 ton, dengan jumlah penduduk Indonesia saat itu diperkirakan sebanyak 160 juta jiwa. Kini, lebih dari empat dekade kemudian, Indonesia menorehkan prestasi baru. Ini betul-betul prestasi yang membanggakan dan pembuktian anak bangsa dan keikut-sertaanya membangun bangsa dan negara.
Lalu, atas data per 4 Mei 2025, stok beras di gudang Perum Bulog dilaporkan mampu mencapai 3.502.895 ton, dengan jumlah penduduk yang hampir dua kali lipat dari tahun 1984, yakni sekitar 280 juta jiwa. Cadangan beras Pemerintah tersebut, memang tidak semuanya merupakan beras hasil petani dalam negeri, tapi masih ada juga beras impornya.
Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi cadangan beras pemerintah selama periode Januari–Mei 2025 sejak Bulog didirikan pada tahun 1967. Jumlah ini bahkan melampaui capaian saat Indonesia meraih swasembada beras pada tahun 1984, padahal jumlah penduduk kita saat ini hampir dua kali lipat dibandingkan tahun tersebut.
Mentan Amran menambahkan bahwa stok cadangan beras pemerintah akan terus diperkuat dan dimonitor secara ketat untuk mencapai target 4 juta ton dalam waktu dekat. Bahkan Pemerintah berharap dalam 15–20 hari ke depan menjelang Panen Raya berakhir, cadangan beras nasional kita akan menembus angka 4 juta ton. Benar-benar prestasi yang membanggakan.
Cadangan beras Pemerintah yang kokoh sudah sejak lama kita nantikan. Selama ini, cadangan beras Pemerintah belum mampu secara berkesinabungan memenuhi ketentuan yang ditentukan. Cadangan beras Pemerintah umumnya berkisar diangka 1 juta ton. Itu sebabnya, Pemerintah sering merasa risau jika suatu waktu terjadi krisis beras.
Sebagaimana yang kita kenali, cadangan beras adalah stok/cadangan beras yang disimpan untuk keperluan darurat atau kebutuhan jangka panjang. Cadangan beras dapat digunakan untuk pertama, mengatasi krisis pangan. Cadangan beras dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan pangan akibat bencana alam, konflik, atau krisis lainnya.
Kedua, menstabilkan harga. Cadangan beras dapat digunakan untuk menstabilkan harga beras di pasar dengan mengatur pasokan. Dan ketiga, mengantisipasi kebutuhan. Cadangan beras dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan beras pada masa-masa tertentu, seperti musim paceklik atau hari raya. Cadangan beras sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi.
Perjuangan Pemerintahan Presiden Prabowo yang ingin menguatkan cadangan beras Pemerintah, kini telah terbuktikan. Per Mei 2025, cadangan beras Pemerintah tercatat sekitar 3,5 juta ton. Hal ini, tentu saja sangat menggembirakan. Acungan jempol pantas diberikan kepada Pemerintahan Presiden Prabowo bersama jajaran Kabinet Merah Putihnya.
Tercapainya cadangan pangan Pemerintah yang kokoh, karena adanya keberhasilan Perum Bulog sebagai operator pangan, menyerap gabah kering panen petani sebesar-besarnya. Serapan gabah akan tinggi akan terwujud, bila Kementerian Pertanian dan jajarannya di Daerah, mampu menggenjot prodiksi dengan cara meningkatkan produksi dan prodiltivitas hasil per hektar, menuju tercapainya swasembada.
Langkah ini, bukanlah hal yang susah untuk ditempuh. Selama ada niat dan kesungguhan dijamin bangsa ini bakal mampu menggapainya. Kerja keras dan kerja cerdas, menjadi syarat mutlak yang menjadi dasar dalam proses pencapaiannya. Presiden Prabowo memiliki keyakinan dan komitmen kuat untuk meraihnya. Tinggal bagaimana dapat disusun desain perencanaan dan roadmap pencapaiannya secara berkualitas.
Baru menjabat sekitar satu semester menjadi pemimpin NKRI, Pemerintahan Presiden Prabowo bersama Kabinet Merah Putihnya, telah mampu mengukir sejarah pertanian dan perberasan, yang monumental dalam mengarungi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kuat dan kokohnya cadangan beras Pemerintah sebesar 3,5 juta ton, layak disebut kesuksesan yang tak terbantahkan.
Pertanyaan kritisnya adalah apakah Pemerintah memiliki kemampuan untuk menjaga dan mengamankan agar cadangan beras Pemerintah tetap berada dalam posisi kuat dan kokoh ? Salah satu jawaban yang bisa disampaikan, mestilah mampu. Sebagai bangsa pejuang, jangan sampai kita menyerah terhadap keadaan. Cadangan beras harus kita amankan agar tetap kokoh dan kuat.
Semoga menjadi kenyataan !
***
Judul: Karya Gemilang Perum Bulog : Cadangan Beras Makin Kokoh!
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Editor: Jumari Haryadi










