Ekspor ke Negeri Jiran, Tidak Mengganggu Cadangan Beras

oleh: Ir. Entang Sastraatmadja

MajmusSunda News, Kolom OPINI, Jawa Barat, Sabtu (14/06/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “Ekspor ke Negeri Jiran, Tidak Mengganggu Cadangan Beras” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memastikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, meski sebagian akan diekspor ke Malaysia. Sebab, kebutuhan impor beras Malaysia dari Indonesia hanya sebanyak 2.000 ton/bulan. Sedangkan jumlah beras yang diserap Perum Bulog sebagai CBP bisa mencapai 20.000 ribu ton per hari.

Ir. Entang Sastraatmadja, penulis – (Sumber: tabloidsinartani.com)

Penjelasan Wamentan yang sekaligus sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog diatas, memang sangat masuk akal. Cadangan beras Indonesia saat ini memang cukup aman. Berdasarkan data terbaru, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai 3.701.006 ton per 13 Mei 2025. Jumlah ini menunjukkan bahwa Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Beberapa hal yang patut dicatat tentang cadangan beras saat ini adalah
– Stok beras pemerintah mencapai 3,7 juta ton, menandai sejarah baru bagi ketahanan pangan Indonesia.
– Capaian ini menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengelola stok pangan dan meningkatkan ketersediaan beras bagi masyarakat.

– Stok beras yang tinggi ini memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan pangan global dan meningkatkan kemandirian pangan nasional.
– Bahkan, terdapat laporan bahwa stok cadangan beras pemerintah berpotensi mencapai 4 juta ton, yang akan semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah pangan global.

Dalam bahasa lain, dapat disampaikan, cadangan beras Indonesia saat ini cukup aman untuk menghadapi krisis beras. Berdasarkan data terbaru, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai 3,7 juta ton, bahkan berpotensi mencapai 4 juta ton. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir dan menunjukkan kemajuan signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Beberapa faktor yang mendukung keamanan cadangan beras adalah pertama, cadangan beras pemerintah yang tinggi memungkinkan Indonesia untuk menghadapi tekanan global dan menjaga stabilitas harga. Kedua,
produksi beras nasional meningkat signifikan, dengan proyeksi produksi mencapai 34,6 juta ton, tertinggi di ASEAN.

Ketiga, Bulog telah menyerap lebih dari 2 juta ton gabah dalam waktu singkat, yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengelola stok pangan. Keempat, Pemerintah telah menyiapkan strategi pengelolaan CBP dan meningkatkan kapasitas gudang untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil.

Beberapa strategi yang disiapkan untuk mengelola cadangan beras nasional, yaitu :
– Penyerapan Gabah dan Beras. Pemerintah melalui Perum Bulog melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani untuk memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) tetap stabil. Target penyerapan gabah/beras Bulog mencapai 3 juta ton setara beras.

– Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Pemerintah menetapkan HPP untuk gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk membantu petani dan meningkatkan produksi beras. Harga ini menjadi dasar bagi Bulog untuk membeli gabah dari petani.

– Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Pemerintah bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan melalui penyaluran stok Cadangan Pangan Pemerintah. Ini membantu mengendalikan inflasi, menstabilkan harga beras dan menjaga daya beli masyarakat.

– Kerja Sama dengan Pihak Lain. Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petani, gabungan kelompok tani, perusahaan penggilingan beras, dan TNI-POLRI, untuk memastikan proses penyerapan gabah dan beras berjalan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan.

– Pengelolaan Gudang dan Infrastruktur. Bulog memiliki jaringan pergudangan dan kantor yang memadai untuk mendukung penugasan penyerapan gabah dan beras. Bulog juga memiliki Sentra Penggilingan Padi (SPP) dan Sentra Pengolahan Beras (SPB) untuk meningkatkan kualitas produk.

– Pengawasan dan Evaluasi. Pemerintah terus memantau dan mengevaluasi stok cadangan beras pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan aman. Dengan strategi ini, pemerintah dapat menjaga stabilitas pangan nasional dan meningkatkan kemandirian pangan Indonesia.

Atas gambaran yang dipsparkan diatas, jelas terlihat, sekalipun Indonesia melakukan ekspor beras ke Negeri Jiran, sebetulnya tidak terlalu memberi dampak ysng cukup signifiksn terhadap cadangan beras yang kita miliki. Cadangan beras akan aman-aman saja, mengingat volume ekspor yang dilakukan hanya sebesar 2000 ton per bulan atau 24000 ton per tahun.

Semoga jadi bahan perenungan kita bersama.

***

Judul: Ekspor ke Negeri Jiran, Tidak Mengganggu Cadangan Beras
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Editor: Jumari Haryadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *