Menemukan Indonesia

Artikel ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif

Wonderland Indonesia
Ilustrasi: Penari Bali - (Sumber: Screenshoot from kanal YouTube - video "Wonderland Indonesia")

MajmusSunda News, Selasa (26/11/2024) Artikel berjudul “Menemukan Indonesia” ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif, pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat dan Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).

Saudaraku, Aku kehilangan Indonesia dalam politik dan ekonomi, tetapi aku bisa menemukan Indonesia dalam dunia seni dan olahraga.

Tim Nasional sepak bola Indonesia tengah menjadi perbincangan global. Ratusan negara berebut menyiarkan pertandingan kandang Indonesia. Momen sakral lantunan lagu Indonesia Raya dan Tanah Airku yang dinyanyikan serempak oleh puluhan ribu penonton berhasil menyihir dan mengharukan semesta. Perilaku bangsa yang bersikap ramah terhadap pemain dan pendukung kesebelasan tamu juga mendapat apresiasi tinggi.

Proyek video musik bertajuk Wonderland Indonesia” karya Alffy Rev memberikan tuntunan kreatif bagaimana marwah Indonesia diekspresikan lewat seni. Proyek ini menggabungkan musik orkestra modern dengan elemen seni tradisional Indonesia, seperti alat musik daerah, lagu-lagu rakyat, dan tarian adat, diselingi dengan narasi yang menggambarkan keajaiban, kemolekan, keagungan, dan kekayaan alam, serta keragaman tradisi budaya Indonesia.

Dirilis pertama kali pada 17 Agustus 2021, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, proyek ini telah berhasil menghipnotis jutaan pemirsa dan menuai reaksi positif dari banyak YouTubers dunia. Efek turunannya berhasil memantik rasa penasaran dan animo warga dunia untuk mengunjungi Indonesia.

Itu hanya secuil contoh, bagaimana pencapaian, kepahlawanan, dan sikap moral dalam olahraga dan seni bisa membuka jalan bagi penemuan Indonesia.

Rakyat Indonesia pada dasarnya baik. Watak dasar bangsa ini belum banyak bergeser dari kesan Alfred Russel Wallace (1869), “Pulau Jawa juga tepat sebagai contoh bagi para moralis dan politikus yang mau memecahkan masalah tentang bagaimana manusia bisa diatur dan dikelola dengan cara terbaik dalam segala kebaruan dan keragaman kondisi.”

Mereka hanya perlu sedikit contoh keteladanan, pencapaian, dan keterpercayaan agar bisa menemukan rumah Indonesia yang membanggakan. Dalam dunia politik dan ekonomi, contoh tersebut sulit ditemukan. Beruntung, masih bisa ditemukan banyak contoh dalam arena olahraga dan seni.

Semoga, lambat-laun, pencapaian dan keteladanan di bidang seni dan olah raga bisa menggugah keinsyafan pertobatan di dunia politik dan ekonomi.

Dum spiro spero!

***

Judul: Menemukan Indonesia
Penulis: Prof. Yudi Latif
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas tentang penulis

Prof. Yudi Latif adalah seorang intelektual terkemuka dan ahli dalam bidang ilmu sosial dan politik di Indonesia. Pria yang lahir Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Agustus 1964 ini tumbuh sebagai pemikir kritis dengan ketertarikan mendalam pada sejarah, kebudayaan, dan filsafat, khususnya yang terkait dengan Indonesia.

Prof. Yudi Latif
Prof. Yudi Latif, penulis – (Sumber: Instagram)

Pendidikan tinggi yang ditempuh Yudi Latif, baik di dalam maupun luar negeri, mengasah pemikirannya sehingga mampu memahami dinamika masyarakat dan politik Indonesia secara komprehensif. Tidak hanya itu, karya-karyanya telah banyak mengupas tentang pentingnya memahami identitas bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebhinekaan.

Sebagai seorang akademisi, Yudi Latif aktif menulis berbagai buku dan artikel yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah buku “Negara Paripurna” yang mengulas konsep dan gagasan mengenai Pancasila sebagai landasan ideologi dan panduan hidup bangsa Indonesia.

Melalui bukunya tersebut, Yudi Latif menekankan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu yang dapat menjembatani perbedaan dan memperkokoh keberagaman bangsa. Gagasan-gagasan Yudi dikenal memperkaya wacana publik serta memperkuat diskusi mengenai kebangsaan dan pluralisme dalam konteks Indonesia modern.

Di luar akademisi, Yudi Latif juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Melalui perannya ini, ia berusaha membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Komitmennya dalam mengedepankan nilai-nilai kebangsaan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh pemikir yang berupaya menjaga warisan ideologi Indonesia.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *