MajmusSunda News, Kolom OPINI, Jawa Barat, Kamis (10/07/2025) – Artikel dalam Kolom OPINI berjudul “10 Ribu Ton Beras Untuk Palestina” ini ditulis oleh: Ir. Entang Sastraatmadja, Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat dan Anggota Forum Dewan Pakar Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Musyawarah Sunda (MMS).
Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan 10.000 ton beras bantuan pangan untuk Palestina. Serah terima ini dilakukan secara seremoni antara Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman dan Mentan Palestina Rezq Basheer-Salimia di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan. Mentan Amran menjelaskan, bantuan pangan ini menjadi komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk membantu pasokan di Palestina.

Bantuan beras 10 ribu ton ke Palestina adalah bentuk solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina yang saat ini menghadapi tantangan berat akibat krisis kemanusiaan yang terus berlangsung. Bantuan ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia pada 7 Juli 2025 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian.
Dengan memberikan bantuan 10.000 ton beras kepada Palestina, Indonesia diharapkan dapat memperkuat solidaritas kemanusiaan. Artinya, menunjukkan komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan internasional, serta memperkuat hubungan dengan negara-negara Muslim lainnya.
Selanjutnya, meningkatkan pengaruh global. Tepatnya, memanfaatkan bantuan sebagai soft power untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia Islam dan negara-negara Selatan (Global South). Kemudian, memperjuangkan kedaulatan dan kemerdekaan. Menunjukkan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa lain, serta memperkuat identitas diplomasi bebas-aktifnya.
Bisa juga membangun kerjasama Internasional denfan menciptakan keuntungan bersama dan stabilitas internasional melalui bantuan pembangunan dan dukungan diplomatik. Dan membantu menciptakan perdamaian. Berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian di kawasan Timur Tengah yang berdampak positif terhadap stabilitas global.
Dalam konteks ini, bantuan beras kepada Palestina bukan hanya sebagai bentuk empati dan solidaritas kemanusiaan, mengingat produksi beras di dalam negeri sangat berlimpah, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat posisi geopolitik Indonesia dan memperoleh dukungan internasional.
Dengan demikian dapat disimpulkan pemberian bantuan beras ke Pakestina dapat dicermati dari tiga makna yang utama, yaitu pertama simbol solidaritas. Bantuan beras dapat menjadi simbol solidaritas dan empati terhadap masyarakat Palestina yang sedang mengalami krisis kemanusiaan dan kesulitan ekonomi.
Kedua, sebagai bantuan Kemanusiaan. Beras adalah salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Bantuan beras dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Palestina yang terdampak konflik atau krisis. Dengan adanya bantuan beras, dipastikan nyawa kehidupan bakal twtap tersambung.
Ketiga, dukungan terhadap kesejahteraan. Bantuan beras dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palestina dengan memenuhi kebutuhan pangan mereka, sehingga mereka dapat lebih fokus pada aspek lain kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Beras merupakan kebutuhan dasar kehidupan yang tak tergantikan.
Namun, perlu diingat bahwa bantuan beras hanyalah salah satu bentuk bantuan yang dapat diberikan. Bantuan lain seperti bantuan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi juga sangat penting untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palestina.
Pemberian bantuan beras kepada bangsa lain yang tengah dilanda bencana kemanusiaan seperti Palestina, sebetulnya bukan hal pertama dilakukan Pemerintah. Pada tahun 1984/1985 pun seusai Badan Pangan Dunia (FAO) mengukuhkan Indonesia sebagai bangsq yang mampu menggapai swasembada beras, kita pun telah memberi bantuan beras ke Ethopia.
Kita ingat, saat itu Ethopia dilanda bencana kelaparan yang berkepanjangan sebagai akibat dari perang saudara yang berlarut-larut, ditambah dengan ada bencana kekeringan. Pemerintah pun langsung bersikap dan bertindak untuk segera memberi bantusn beras ke Ethopia. Ini menandakan, bangsa kita memang selalu terpanggil untuk membantu bangsa lain yang sedang dilanda bencana.
Langkah Pemerintah memberi bantuan beras 10 ribu ton ke Palestina merupakan kebijakan yang sangat tepat untuk ditempuh, ketika warga dunia terkagum-kagum menyaksikan kisah sukses bangsa ini menggenjot produksi setinggi-tingginya, sehingga mampu mengokohkan cadangan beras Pemerintah menembus angka 4 juta ton. Ini prestasi yang membanggakan.
Dengan adanya kemauan politik memberi bantuan beras ke Palestina, kini mata warga dunia, tertuju ke negeri ini. Di benak mereka, wajar bantuan beras diberikan. Dibandingkan dengan produksi beras yang ditengarai dapat mencapai 34,6 juta ton beras dan memiliki cadangan beras diatas 4 juta ton, maka angka 10 ribu ton, bukanlah jumlah yang sangat besar.
Itu sebabnya, bantuan beras 10 ribu ton bagi bangsa Palestina yang kini tengah menghadapi bencana kehidupan, merupakan momentum yang baik untuk menunjukan kemurah-hatian bangsa kita atas nasib sesama. Terlebih bagi bangsa Palestina yang selama terekam tengah teraniaya. Semoga bantuan beras ini akan memberi berkah kehidupan.
***
Judul: 10 Ribu Ton Beras Untuk Palestina
Penulis: Ir. Entang Sastraatmadja
Editor: Jumari Haryadi