Yuni: Tinggalkan Cara Mengajar Konvensional, Dianggap Menjenuhkan Siswa

Metode konvensional yang dimaksud adalah gaya “ceramah” dimana guru terus-menerus menerangkan materi pelajaran dan murid hanya diminta untuk diam memperhatikan.

Yuni Srie Nurhayati Sofyan, guru honorer berpresatasi di SDN Majasetra 01 Majalaya, Kabupaten Bandung (Sumber Foto:Syabitha)

 

MajmusSundaNews-Majalaya, Kabupaten Bandung, (30/9/2024)- Yuni Srie Nurhayati Sofyan, guru honorer berpresatasi di SDN Majasetra 01 Majalaya, Kabupaten Bandung mengungkapkan bahwa ia dulu selalu mengajar menggunakan metode konvensional.

Ia melakukan itu sebelum belajar lebih dalam sebagai seorang guru.Metode konvensional yang dimaksud adalah gaya “ceramah” dimana guru terus-menerus menerangkan materi pelajaran dan murid hanya diminta untuk diam memperhatikan.

Namun kini Yuni lebih menggunakan cara mengajarkan dengan metode interaktif, siswa diajak untuk lebih terlibat aktif dan bisa mengkeskpresikan kemampuannya dengan praktek langsung tidak hanya di ruang kelas, tapi bisa juga di luar

“Saya tahu, saya lihat, ketika saya menggunakan metode konvensional, murid-murid tampak jenuh dan bosan. Kemudian saya coba refleksi, sebenarnya apa sih. Apa saya yang kurang percaya diri untuk menerapkan inovasi pembelajaran, terbatas pada pengetahuan atau pengalaman saya yang kurang,” tutur Yuni.

Ingin berkontribusi lebih banyak di masyarakat

Selain menjadi seorang guru yang mengajar murid di sekolah, Yuni menuturkan bahwa penting bagi guru untuk dapat berkontribusi dan menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah, juga masyarakat.

“Guru itu tidak hanya untuk mengajarkan materi di kelas, tapi juga bagaimana seorang guru bisa menjadi agen perubahan di lingkungan masyarakat dan sekolah,” ucap Yuni.

Dengan terus belajar, dimana salah satunya adalah mengikuti rangkaian program Wardah Inspiring Teacher 2023, Yuni akhirnya menemukan metode mengajar yang tepat bagi anak-anak didiknya.

Dalam kelasnya, Yuni menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dimana para siswa dilibatkan secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Para siswa diajak untuk mempraktikkan teori pelajaran yang sudah ada, melalui kegiatan seperti sosiodrama.

“Awalnya saya hanya menggunakan cara yang tidak variatif untuk mengajar anak, tapi kemudian anak saya libatkan luar biasa. Jadi anak-anak itu tidak ada yang bosan, tidak ada yang jenuh, dan ada respon balik yang positif dari anak, dan juga dari orang tua itu responnya positif sekali,” kata Yuni.

Ia mengaku bangga orang tua melihat cara mengajarnya berbeda, juga melibatkan peran orang tua dalam proses kreatif anak di rumah ketika mengerjakan project yang diberikan.

Judul: Yuni: Tinggalkan Cara Mengajar Konvensional, Dianggap Menjenuhkan Siswa

Jurnalis: Agung Ilham Setiadi

Editor: AIS

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *