MajmusSunda News – Sumedang, Senin (29/09/2025) – Momen haru antara Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Kosasih, dan para veteran pejuang berlangsung dalam acara “Resonansi Budaya Kebangsaan Merah Putih” di Lapangan Darongdong, Buahdua, Kabupaten Sumedang – Jawa Barat, Senin (22/09/2025).
Pangdam bertindak sebagai Inspektur Upacara dan menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat Sumedang, khususnya para veteran yang ia sebut sebagai “Ayahanda kami, pejuang veteran”. Dandim Sumedang Letkol ARH Kusuma Ardianto, S.IP., M.Han., bertindak sebagai Komandan Upacara.

Pertemuan Pangdam III/Siliwangi dan Pesan Kebangsaan untuk Pelajar Sumedang
Di hadapan ratusan pelajar SD dan SMP yang membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 80 meter, Pangdam menyampaikan pesan penting tentang menjaga budaya bangsa di era modern. Ia mengingatkan kembali Wangsit Siliwangi: seorang pemimpin akan berwibawa dan berbahagia jika dekat dengan rakyat, dan sebaliknya jika jauh dari rakyat dan tidak amanah.
Pangdam memotivasi pelajar untuk terus belajar dengan tekun. Ia menceritakan bahwa sekolah dasarnya dulu hanya berakreditasi B, namun bisa menghasilkan seorang jenderal. “Bayangkan, sedangkan akreditasi sekolah di Buahdua Sumedang akreditasinya A, artinya fasilitasnya sudah lebih baik dari sekolah saya,” ujarnya.
“Kalau sekolah akreditasi B saja bisa menghasilkan Jenderal, maka sekolah akreditasi A seharusnya bisa menghasilkan Presiden. Mudah-mudahan ada Presiden dari Sumedang, kita doakan. Aamiin,” tambahnya.
Pangdam juga berbagi cerita di balik namanya. Ia mengungkapkan bahwa orang tuanya memberi nama Kosasih karena terinspirasi oleh Kolonel Infanteri Raden Ahmad Kosasih, Pangdam Teritorium IV Siliwangi pada era 1960-an. Foto Pangdam ke-47 dan Pangdam ke-7 itu kini berada dalam satu garis lurus di ruangannya. “Itulah doa orang tua, maka jangan sampai menyepelekan doa orang tua,” tegasnya.

Jejak Veteran dan Resonansi Budaya di Buahdua Sumedang
Penggagas acara, Adhitiya Alam Syah (Abah Alam), menyerahkan Kujang dan Piagam Kujang kepada Pangdam sebagai simbol penghormatan. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan Kodam III/Siliwangi. Abah Alam terharu melihat Pangdam menyalami satu per satu para veteran dengan rendah hati.
Sejarawan Hendi Jo turut menjelaskan makna historis wilayah Buahdua. Lapangan Darongdong adalah lokasi sakral tempat Letnan Kolonel Sadikin menyematkan Bintang Gerilya kepada 10 pejuang Divisi Siliwangi. Buahdua dikenal sebagai basis terkuat kaum Republik di Sumedang dan menjadi markas sementara Divisi Siliwangi.
Hendi juga mengenang pengorbanan Mayor R.O. Abdurachman dan 10 anak buahnya yang gugur demi melindungi Panglima Divisi Siliwangi. Acara ini mengusung dua moto utama:
- “Siliwangi adalah Masyarakat Jawa Barat dan Banten – Masyarakat Jawa Barat dan Banten adalah Siliwangi”
- “TNI Bersama Rakyat, Rakyat Bersama TNI Berdaulat dan Bermartabat”
Rangkaian acara seperti parade budaya, teatrikal Pusaka Merah Putih, dan simbolik Sapu Nyere Sabilulungan memperkuat semangat kebersamaan. Turut hadir para personel Jurnalis Bela Negara (JBN), didukung penuh oleh EIGER.
Judul: Veteran di Buahdua Sumedang: Momen Haru Bersama Pangdam III/Siliwangi
Jurnalis: Asep GP
Editor: Parkah