MajmusSunda News, Kamis (21/11/2024) – Artikel berjudul “Pendidikan Unggul” ini ditulis oleh: Prof. Yudi Latif, pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat dan Anggota Dewan Pinisepuh/Karamaan/Gunung Pananggeuhan Majelis Musyawarah Sunda (MMS).
Saudaraku, pendidikan baik berfungsi mengembangkan peserta didik agar memiliki kehebatan dalam mengetahui (knowledge), membuat (keterampilan), dan berbuat (karakter), melalui proses pengembangan kapabilitas dan keberfungsiannya dalam kehidupan nyata.
Kapabilitas dikembangkan di lingkungan pendidikan melalui ketersediaan wahana kesetaraan kesempatan (opportunities) dan kebebasan (freedom) bagi siapa pun untuk belajar mengembangkan diri dengan memilih melakukan tindakan bernilai atau meraih apa yang dilihat seseorang secara reflektif sebagai sesuatu yang bernilai.
Hal itu bisa ditumbuhkan lewat perpaduan fungsi pengembangan potensi (bawaan kodratnya dikembangkan dan disehatkan) dengan tuntunan pembelajaran yang tepat sesuai tingkat perkembangan dan keragaman inteligensia (tersedianya domain), serta ketersediaan peluang dan sarana yang relatif setara untuk mengembangkan diri (field).
Kapabilitas yang ditumbuhkan di dunia pendidikan itu juga harus memperhatikan keberfungsiannya secara efektif, yang dapat diaktualisasikan individu dalam meningkatkan kualitas hidup dan mengatasi persoalan kehidupan yang kompleks. Untuk itu, proses akhir pendidikan harus bisa menumbuhkan manusia yang berwawasan generalis dengan keahlian spesifik.
Untuk memperkuat keberfungsian, dunia pendidikan juga harus terhubung dengan tata kelola politik dan tata sejahtera perekonomian yang inklusif. Luaran pendidikan unggul harus didukung dan mendukung kelembagaan politik yang menjamin kesetaraan kesempatan berbasis meritokrasi, serta tata sejahtera perekonomian yang berkeadilan dan berkemakmuran berbasis inovasi dan teknologi. Bibit unggul individualitas harus tumbuh di atas tanah sosialitas politik dan lapangan usaha yang sehat dan subur. (Belajar Merunduk).
***
Judul: Pendidikan Unggul
Penulis: Prof. Yudi Latif
Editor: Jumari Haryadi
Sekilas tentang penulis
Prof. Yudi Latif adalah seorang intelektual terkemuka dan ahli dalam bidang ilmu sosial dan politik di Indonesia. Pria yang lahir Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Agustus 1964 ini tumbuh sebagai pemikir kritis dengan ketertarikan mendalam pada sejarah, kebudayaan, dan filsafat, khususnya yang terkait dengan Indonesia.
Pendidikan tinggi yang ditempuh Yudi Latif, baik di dalam maupun luar negeri, mengasah pemikirannya sehingga mampu memahami dinamika masyarakat dan politik Indonesia secara komprehensif. Tidak hanya itu, karya-karyanya telah banyak mengupas tentang pentingnya memahami identitas bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebhinekaan.
Sebagai seorang akademisi, Yudi Latif aktif menulis berbagai buku dan artikel yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah buku “Negara Paripurna” yang mengulas konsep dan gagasan mengenai Pancasila sebagai landasan ideologi dan panduan hidup bangsa Indonesia.
Melalui bukunya tersebut, Yudi Latif menekankan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu yang dapat menjembatani perbedaan dan memperkokoh keberagaman bangsa. Gagasan-gagasan Yudi dikenal memperkaya wacana publik serta memperkuat diskusi mengenai kebangsaan dan pluralisme dalam konteks Indonesia modern.
Di luar akademisi, Yudi Latif juga aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Indonesia. Melalui perannya ini, ia berusaha membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Komitmennya dalam mengedepankan nilai-nilai kebangsaan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh pemikir yang berupaya menjaga warisan ideologi Indonesia.
***